Berbagai Komponen di Menado Secara Masif Bersihkan Pantai Megamas

Kompas.com - 20/10/2018, 13:00 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com - Di tengah hangatnya udara pagi hari, Pantai Megamas yang terletak di sekitar Jalan Pierre Tendean Kota Manado nampak lebih ramai dari biasanya. 

Dengan bermodalkan plastik dan alat sederhana terlihat Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Manado bergotong royong membersihkan sampah yang ada di sekitar pantai.

“Kegiatan bersih-bersih pantai ini sudah dilakukan sejak lama, bahkan sebelum saya menjadi kepala dinas” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Manado, Yohanis Bernard Waworuntu saat ditemui di Pantai Megamas, Jumat (19/10/2018).

Dalam keterangan resmi yang Kompas.com terima, Sabtu (20/10/2018), kegiatan bersih-bersih kali ini dilakukan secara lebih masif bersama Kemenko Bidang Maritim, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Pemerintah Kota Manado dengan menggandeng masyarakat dan komunitas.

Mereka melakukan itu sebagai bagian dari "Aksi Nyata Gerakan Indonesia Bersih" Provinsi Sulut dalam rangka "Bulan Pemantapan Revolusi Mental" yang serentak dilakukan di 34 provinsi.

Kegiatan dalam bentuk membersihkan pantai-pantai di sekitar Kota Manado memiliki tujuan yang cukup sederhana tetapi sangat berarti, yaitu menciptakan kebersihan lingkungan sekaligus menjaga kesehatan warga kota Manado.

“Kami secara rutin bergotong royong membersihkan pantai sehingga masyarakat semakin sadar akan arti penting dari menjaga kebersihan lingkungan. Tanpa keterlibatan masyarakat, sulit bagi kami untuk mewujudkan Kota Manado yang bersih,” papar Yohanis.

Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Manado bergotong royong membersihkan sampah yang ada di sekitar Pantai Megamas, Jumat (19/10/2018).DOK Humas Kemenko PMK Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Manado bergotong royong membersihkan sampah yang ada di sekitar Pantai Megamas, Jumat (19/10/2018).
Sebelumnya, kegiatan membersihkan pantai secara bergotong royong juga telah dilakukan dengan cara yang lebih unik dan menarik. Pada Sabtu (11/8/2018) Wanita Selam Indonesia (WASI) melakukan aksi penyelaman di Pantai Megamas.

“Tidak hanya menyelam, WASI juga ikut serta membersihkan sampah-sampah plastik yang ada di Pantai Megamas” jelas Yohanis.

Kegaitan itu pun, lanjut Yohanis, memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai aktivitas menyelam dengan jumlah penyelam terbanyak yaitu 930 peserta.

Terkait sampah plastik, Yohanis menjelaskan Wali Kota Manado telah mengeluarkan edaran agar dalam setiap kegiatan tidak menyiapkan minuman dan makanan dari kemasan plastik.

Menurut dia, langkah ini dapat membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang tidak dapat diurai secara alami.

“Saya sendiri juga tidak lagi mengkonsumsi air mineral yang menggunakan kemasan plastik. Saya sudah menggunakan tumbler sebagai tempat minum dan saya harap hal ini dapat menular kepada masyarakat sehingga mereka juga dapat berkontribusi mengurangi jumlah sampah plastik” ungkap Yohanis.

Tak hanya itu, upaya mengurangi sampah plastik juga dilakukan dengan menggunakan kubus apung di sungai-sungai di Kota Manado. Dengan menggunakan kubus itu maka dapat  mengurangi masuknya berbagai sampah yang ada di sungai ke laut.

“Kami memiliki banyak kubus apung yang sudah ditempatkan di sungai-sungai yang mengarah ke laut sehingga sampah-sampah yang terbawa aliran sungai dapat tersaring di kubus apung tersebut dan segera diangkut oleh petugas kami” paparnya.

Pemerintah Kota Manado juga gencar melakukan berbagai tindakan preventif agar masyarakat patuh dan tidak membuang sampah sembarangan. 

Menurut Yohanis, pihaknya selalu melakukan sosialisasi kepada anak-anak sehingga mereka dapat memiliki karakter yang kuat untuk menjaga kebersihan.

Lebih dari itu, kata Yohanis, pihaknya juga terus meningkatkan jumlah tempat sampah yang ada di Kota Manado sehingga warga dapat dengan mudah membuang sampah.

“Pesan saya hanya satu, janganlah membuang sampah sembarangan. Hal ini sederhana, namun dampaknya luar biasa” pungkasnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com