Pesan "Gotong Royong" dalam Film Impian 1000 Pulau

Kompas.com - 03/10/2018, 14:51 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com -   Gotong Royong merupakan nilai utama sekaligus menjadi pesan penting yang ditekankan dalam film “Impian 1000 Pulau”.

Hal itu dikatakan Ketua “Gerakan 1000” Ivonny Zakaria dalam acara Konferensi Pers Pesona Maraton Launching Trailer Film "Impian 1000 Pulau" di Restoran Dapur Solo Panglima Polim Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).

Film Impian 1000 Pulau bertumpu pada salah satu nilai revolusi mental yang digagas oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) yaitu nilai gotong royong,” jelas Ivonny.

Dalam rilis yang Kompas.com terima Rabu (3/10/2018), Ivon yang juga merupakan eksekutif produser dalam film ini mengatakan, melalui film "Impian 1000 Pulau" ia ingin membuktikan arti penting dari nilai gotong royong.

Menurut dia, selain punya makna yang besar dalam pembuatan film, nilai gotong royong juga berdampak positif pada kelompok masyarakat ekonomi berbasis eco-tourism yang ada di Kepulauan Seribu.

Sebagai informasi, film tersebut digarap hasil sinergi dari empat pilar bangsa, yaitu pemerintah, komunitas, pelaku usaha, dan akademisi. Lokasi pembuatan film sendiri  Kepulauan Seribu.

Tak hanya Gotong Royong, film tersebut juga mengajak penonton untuk berkontribusi memperbaiki kerusakan mangrove di Indonesia melalui  kampanye #1ticket1mangrove.

“Dengan membeli satu tiket, maka anak muda Indonesia telah berkontribusi terhadap upaya restorasi kerusakan mangrove” jelas Ivon.

Film Impian 1000 Pulau merupakan hasil karya generasi muda. Dengan kemasan promosi yang cukup kreatif, ditargetkan film ini dapat meraih 5 juta penonton.

Wakil Bupati Kepulauan Seribu Junaedi pun mengapresiasi hasil karya sineas muda tersebut.

Menurut dia film ini pun membuktikan, kreatifitas dan inovasi merupakan hal yang tanpa batas dan dapat menghasilkan karya seni yang sangat bagus dan bermakna.

Lebih dari itu, Junaedi berharap dengan dirilisnya Film "Impian 1000 Pulau" maka dapat mengangkat Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata di Provinsi DKI Jakarta.

“Mudah-mudahan melalui Film Impian 1000 Pulau, banyak wisatawan yang akan berkunjung ke Kepulauan 1000 sehingga masyarakat dapat semakin dikenal, semakin sejahtera dan mandiri di bidang ekonomi,” paparnya.

Di balik pembuatan film Impian 1000 Pulau

Produser Film Impian 1000 Pulau Siti Soleha Sari pun membagikan kisah proses pembuatan film. Menurut Sari, banyak tantangan yang harus dihadapi dalam proses pembuatan film "Impian 1000 Pulau".

“Selama 2,5 tahun pembuatan film, banyak tantangan yang harus kami hadapi. Salah satunya meyakinkan teman-teman saya untuk mau bekerja keras tanpa pamrih dan memegang teguh nilai integritas dalam pembuatan film ini,” ungkap Sari yang merupakan Warga Kepulauan Seribu.

Kini kerja keras Sari dan tim pun terbayar lunas. Film Impian Seribu Pulau akan tayang di bioskop. Sari pun bangga dan tidak pernah akan menyangka kalau film garapannya dapat tayang di bioskop.

Di balik pembuatan film tersebut, Sari yang baru berusia 17 tahun ini berpesan kepada generasi muda agar tidak gampang menyerah ketika menghadapi berbagai kesulitan.

“Saya belajar dari pengalaman dan banyak teman yang mengatakan membuat film itu sulit. Namun kalau kita menjalaninya dengan penuh semangat, ikhlas, dan bekerja keras, maka hasil positif nantinya dapat kita raih” pungkasnya.

 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com