JAKARTA, KOMPAS.com – Jelang pelaksanaan Asian Para Games pada 6-13 Oktober 2018, para volunteer diminta untuk memahami kesamaan hak antara kaum difabel dan non difabel.
Ini diperlukan sebab Asian Para Games 2018 merupakan ajang spesial karena atlet yang akan bertanding merupakan individu spesial. Mereka berjuang untuk meraih prestasi di tengah-tengah keterbatasan.
Hal ini disampaikan anggota Gugus Tugas Nasional Revolusi Mental, Ahmad Mukhlis Yusuf, dalam acara Training on Trainer (ToT) kepada volunteer Asian Para Games di Hotel Swissbell Mangga Besar, Jakarta, Rabu (12/9/2019).
“Dengan mengetahui kesamaan hak ini, saya berharap para volunteer dapat memberikan pelayanan yang baik, sehingga para atlet dan juga nantinya penonton dari kaum difabel dapat dengan mudah mengakses berbagai fasilitas dari setiap venue pertandingan,” jelas Ahmad.
Lebih lanjut, Ahmad menjelaskan pemahaman holistik terhadap kaum difabel merupakan salah satu dari lima gerakan Revolusi Mental, yaitu Gerakan Indonesia Melayani.
Untuk itu, semangat melayani ini harus didorong, dimiliki dan diimplementasikan oleh para volunteer dalam pelaksanaan Asian Para Games 2018.
(BACA JUGA: Menko PMK Ajak Masyarakat Gaungkan Asian Para Games 2018)
Dalam kegiatan ToT ini, Mukhlis memaparkan pula mengenai internalisasi nilai-nilai revolusi mental, yakni integritas, etos kerja dan gotong royong. Diharapkan dalam Asian Para Games nanti nilai-nilai tersebut bisa dilaksanakan oleh panitia pelaksana, masyarakat dan atlet.
“Dengan begitu, dalam penyelenggaraan Asian Para Games 2018 mereka bisa lebih tertib dalam mengantri, menjaga kebersihan lingkungan. Tak hanya itu, panitia juga dapat lebih melayani dan bersatu menyukseskan event ini,” jelas Mukhlis.
Anggota Gugus Tugas Nasional Revolusi Mental ini kemudian meminta agar semangat keberhasilan Indonesia dalam meraih prestasi dan menyelenggarakan Asian Games 2018, harus tetap dijaga dalam Asian Para Games 2018.
Oleh karena itu, Ahmad memastikan bahwa pemerintah bersama dengan Indonesia Asian Para Games 2018 Organizing Committee (INAPGOC) terus bekerja dan berkoordinasi untuk menyukseskan penyelenggaraan Asian Para Games.
Sebagai informasi, kegiatan ToT yang diselenggarakan dari 12-14 September 2018 itu dihadiri oleh 300 volunteer. Bertindak sebagai penanggungjawab pelaksanaan kegiatan tersebut adalah Kementerian Sosial.