KOMPAS.com - Pemerintah pusat dan daerah terus bersinergi dan berkolaborasi dalam membangun komitmen untuk mendorong Belitung sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia.
Salah satu langkah strategis yang perlu segera dilakukan adalah melakukan pengembangan rute penerbangan regional/internasional.
Kesepakatan ini menjadi keluaran bersama hasil Rapat Koordinasi yang digelar oleh Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung.
“Pariwisata menjadi sektor strategis yang kami proyeksikan mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin dalam keterangan resminya, Jumat (22/8/1015).
Baca juga: Kemenko Perekonomian Pangkas Anggaran, Penerangan Gedung Jadi Remang-remang
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menyampaikan keynote speech dalam rapat koordinasi yang berlangsung di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Kamis (21//8/2025).
Sejalan dengan prioritas yang ada, Rudy menegaskan bahwa pemerintah juga terus berupaya menyiapkan langkah konkret dalam mendukung dan mengakselerasi pariwisata.
Belitung sendiri merupakan salah satu destinasi pariwisata prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
Posisi strategis Pulau Belitung juga didukung dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang, serta status sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark.
Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pangan Murah di Bangka Belitung, 2 Ton Beras Ludes Terjual
Dengan berbagai potensi kekayaan alam dan budaya, Belitung mampu menjadi salah satu destinasi pariwisata unggulan, yang diperkuat dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2024 tentang Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional Bangka Belitung 2023-2044.
“Berbagai sumber data terkait menunjukkan bahwa tren pertumbuhan sektor pariwisata sangat positif. Hal ini diindikasikan dari kontribusi sektor pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB), jumlah wisatawan, serta perolehan devisa yang terus meningkat sejak 2022,” ungkap Rudy.
Selain itu, lanjut dia, Indonesia juga berhasil naik 10 posisi menjadi ke-22 dalam Travel and Tourism Development Index.
Sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto untuk mendorong percepatan perputaran ekonomi daerah melalui pembukaan bandara internasional, Bandara H.A.S. Hanandjoeddin Belitung telah ditetapkan sebagai Bandara Internasional melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 37 Tahun 2025.
Baca juga: 5 Bandara Berstatus Internasional Lagi, Salah Satunya Bangka Belitung
Peningkatan status tersebut diiringi dengan mekanisme evaluasi, sehingga utilisasi bandara, khususnya melalui pembukaan rute penerbangan regional dan internasional, menjadi aspek fundamental yang perlu segera dioptimalkan.
Dalam rapat koordinasi tersebut, Rudy mengemukakan bahwa adanya pembukaan rute baru, baik dari kota-kota besar Indonesia maupun negara tetangga ASEAN dan global, diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan, memperluas pasar, sekaligus menarik investasi di sektor pariwisata dan sektor pendukung di Belitung.
Oleh karena itu, road map dan action plan yang jelas dan terarah sangat dibutuhkan sehingga bandara Belitung benar-benar akan menjadi daya ungkit dan game changer sektor pariwisata di Belitung.
Road map dan action plan yang dimaksud mencakup:
1. Peningkatan rute penerbangan: mendorong pembukaan rute penerbangan langsung dari kota-kota besar di Indonesia dan negara-negara tetangga di kawasan ASEAN, termasuk mengkaji kelayakan pasar dan skema insentif bagi maskapai.
2. Penguatan infrastruktur, memastikan kesiapan sarana dan prasarana penunjang operasional bandara dan destinasi pariwisata.
3. Pengembangan quality tourism: mengakomodasi kebutuhan wisatawan highend melalui fasilitas pariwisata yang berkualitas.
4. Aktivasi event: meningkatkan kontinuitas penyelenggaraan event berskala nasional maupun internasional sebagai daya tarik wisata yang berkesinambungan.
Baca juga: Daya Tarik Wisata Pantai Amai Jayapura, Tempat Bertemunya Air Laut dan Air Tawar
Pada kesempatan yang sama, Bupati Belitung Djoni Alamsyah juga menyampaikan kesiapan Pemkab Belitung untuk bersinergi dengan pemerintah pusat guna mendorong Belitung sebagai destinasi wisata yang sustainable dan memberikan manfaat bagi masyarakat di Belitung.
Lebih lanjut, upaya sinergi dan kolaborasi ini ditujukan untuk membangun pariwisata berkualitas dan meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap ekonomi lokal, seperti penciptaan lapangan kerja, meningkatkan okupansi hotel, memperkuat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta mendorong geliat ekonomi kreatif di Belitung.
Kesepakatan strategis dalam rapat koordinasi ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan Belitung. Hal ini menegaskan posisinya sebagai destinasi pariwisata unggulan yang mampu bersaing di tingkat global dan membawa manfaat optimal bagi masyarakat lokal, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga: Sektor Perumahan Sokong Pertumbuhan Ekonomi Nasional 1,3 Persen
Rapat koordinasi tersebut juga dihadiri Staf Ahli Menko Perekonomian Bidang Pembangunan Daerah Haryo Limanseto, Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Penataan Ruang Laut dan Kerjasama Luar Negeri Dyah Erowati, serta Direktur Jasa Bahari Kementerian Kelautan Perikanan Enggar Sadtopo.
Selain itu, hadir pula Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kementerian Kesehatan Sumarjaya, Asdep Pengembangan dan Penataan Kawasan Permukiman Kemenko IPK Radian Nurcahyo, Direktur BUPP KEK Tanjung Kelayang, GM Bandara H.A.S Hanadjoeddin, serta sejumlah perwakilan kementerian/lembaga, otoritas bandara, dan maskapai penerbangan.