Berkomitmen Turunkan Emisi, Pemerintah Konsisten Implementasikan Kebijakan Green Energy

Kompas.com - 24/09/2024, 17:57 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia berkomitmen mengurangi emisi karbon melalui dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC).

Komitmen ENDC Indonesia terbagi dalam lima sektor, yaitu limbah, proses industri dan penggunaan produk, pertanian, kehutanan dan penggunaan bahan lainnya, serta sektor energi yang juga mencakup sektor transportasi. 

Kebijakan-kebijakan yang dihasilkan dari komitmen tersebut berhasil menurunkan emisi karbon dari tahun ke tahun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia merencanakan berbagai mitigasi, termasuk perubahan research octane number (RON) ke RON yang lebih tinggi. 

“Alhamdulillah, RON 88 sudah tidak ada dan kami juga mendorong program berbasis baterai listrik,” ungkapnya dalam Kumparan Green Initiative Conference 2024 di Jakarta, Selasa (24/9/2024). 

Dia mengatakan, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang mendorong mandatory diesel dan sudah B35 sudah dilaksanakan serta akan dinaikkan menjadi B40 pada 2025. 

“Biodiesel ini memanfaatkan 54,52 juta kiloliter dan mengurangi impor solar. Devisa yang diselamatkan sebesar Rp 404,32 triliun,” ungkapnya melansir ekon.go.id

Baca juga: Airlangga Sebut Insentif Dorong Investasi EV di Indonesia

Sejak 2020, Indonesia mencatatkan penurunan emisi karbon yang signifikan, yakni sebesar 945 juta ton karbondioksida (CO2) ekuivalen pada 2020, 890 juta ton CO2 ekuivalen pada 2021, dan 884 juta ton CO2 ekuivalen pada 2022. 

Capaian penurunan emisi karbon tersebut perlu dipertahankan dan terus ditingkatkan mengingat tantangan dan dinamika global saat ini dan ke depan akan lebih dinamis dan fluktuatif.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menjelaskan tentang Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) yang terdapat di beberapa wilayah Indonesia, yakni di Arun, Teluk Bintuni, dan Bojonegoro. 

Dia menyampaikan, CCUS tersebut ekuivalen dengan gudang di bawah tanah yang biasanya akibat ekstraksi dari gas dan minyak.

“Potensi warehouse atau gudang bawah tanah di Indonesia ini salah satu yang terbesar,” ungkapnya. 

Menko Airlangga mengatakan, pasar CCUS sekarang mencapai sekitar 25 sampai 30 dollar per ton sehingga pemerintah perlu mendorong dari sisi regulasi. 

Baca juga: Menko Airlangga Pastikan Program B40 Diterapkan 2025

“Berapa yang kita bisa serap dari market internasional dan berapa domestic market obligation-nya. Kalau kita bisa lakukan ini maka kita bisa tarik dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU),” katanya. 

Dia menyebutkan, persoalan PLTU bukan tidak boleh dalam pengembangan pembangkitnya,  tetapi asal bisa mencapai target Net Zero Emission (NZE). 

“Kemudian NZE-nya bisa kita tarik dengan pembakaran yang dicampur dengan blue ammonia, kemudian juga bisa karbonnya di likuifikasi, ditransportasikan, dan dimasukkan kembali ke dalam tanah. Dengan itu Indonesia bisa menyelesaikan NZE,” jelasnya. 

Menko Airlangga mengatakan, pemerintah juga terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur kendaraan bermotor listrik. 

Selain itu, digitalisasi dan penerapan transportasi hijau juga merupakan hal penting, terutama transportasi publik.

Transportasi publik dan green energy

Dalam sesi doorstop dengan awak media, dia mengatakan, transportasi publik dengan green energy di Jakarta lebih progresif dari daerah lain. 

Dia berharap, daerah lain juga bisa segera mengikuti agar penggunaan transportasi publik juga menggunakan berbasis listrik. 

Baca juga: Airlangga Minta Transportasi Umum di Daerah Mulai Beralih ke EV

Pemerintah pusat juga menerapkan berbagai kebijakan untuk mendorong pemerintah daerah agar bersama-sama menerapkan transportasi publik menggunakan green energy.

Dalam mengupayakan green energy, Indonesia juga terlibat aktif dalam inisiatif-inisiatif green energy di tingkat global yakni ASEAN Zero Emission Community, Just Energy Transition Partnership Program, hingga Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). 

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menjelaskan tentang pertemuannya dalam forum IPEF yang tengah membahas green economy yang berkaitan dengan green energy.

Dia menyebutkan, ada pendanaan terkait green economy yang disediakan Amerika Serikat (AS) dan investment banking. 

“Dengan demikian, berbagai inisiatif disiapkan dan Indonesia sudah mendorong beberapa pipeline, antara lain yang mereka sangat minat adalah geothermal  energy dan waste to energy,” paparnya.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menjelaskan berbagai perkembangan terkait pembangunan dan peluang green energy lainnya di Indonesia. 

Seiring dengan pemerintah yang terus mendorong potensi-potensi green energy di Indonesia, Menko Airlangga mengatakan, peran media sangat penting dalam menyosialisasikan potensi-potensi tersebut agar tidak diambil negara lain.

Baca juga: Studi: Ada Peningkatan Emisi Logam di Wilayah Pesisir di Asia Tenggara

Dia menyebutkan, upaya pencapaian penurunan emisi karbon dan penerapan transportasi hijau akan lebih mudah tercapai dengan dukungan dari berbagai pihak, terutama dari media. 

“Media memiliki peran yang sangat penting dalam mengedukasi dan mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi rendah emisi," jelas Menko Airlangga.

Terkini Lainnya
Babak Baru Kemitraan RI-Uni Eropa untuk Stabilitas Ekonomi dan Politik Global

Babak Baru Kemitraan RI-Uni Eropa untuk Stabilitas Ekonomi dan Politik Global

Kemenko Perekonomian
Perkuat Kerja Sama Perdagangan, Indonesia-AS Sepakat Lanjutkan Negosiasi Tarif Resiprokal

Perkuat Kerja Sama Perdagangan, Indonesia-AS Sepakat Lanjutkan Negosiasi Tarif Resiprokal

Kemenko Perekonomian
Dampingi Presiden Prabowo di KTT BRICS, Menko Airlangga: BRICS Berkomitmen Perkuat Multilateralisme dan Tata Kelola Global

Dampingi Presiden Prabowo di KTT BRICS, Menko Airlangga: BRICS Berkomitmen Perkuat Multilateralisme dan Tata Kelola Global

Kemenko Perekonomian
Di Ratas bersama Prabowo, Menko Airlangga Bahas Strategi Ekonomi Global dan Kemitraan dengan AS

Di Ratas bersama Prabowo, Menko Airlangga Bahas Strategi Ekonomi Global dan Kemitraan dengan AS

Kemenko Perekonomian
Sukseskan MBG, Pemerintah-Swasta Wujudkan Ketahanan Pangan dan Dukung UMKM

Sukseskan MBG, Pemerintah-Swasta Wujudkan Ketahanan Pangan dan Dukung UMKM

Kemenko Perekonomian
Indonesia-Rusia Pererat Kerja Sama Strategis di SPIEF 2025

Indonesia-Rusia Pererat Kerja Sama Strategis di SPIEF 2025

Kemenko Perekonomian
Perkuat Hubungan Ekonomi dengan Rusia, Indonesia Rampungkan Perundingan Perdagangan Bebas dengan Eurasia

Perkuat Hubungan Ekonomi dengan Rusia, Indonesia Rampungkan Perundingan Perdagangan Bebas dengan Eurasia

Kemenko Perekonomian
Pimpin Ministerial Meeting di Singapura, Menko Airlangga Dorong Penguatan Kerja Sama 6 Sektor Strategis

Pimpin Ministerial Meeting di Singapura, Menko Airlangga Dorong Penguatan Kerja Sama 6 Sektor Strategis

Kemenko Perekonomian
Perundingan IEU CEPA Segera Rampung, Menko Airlangga: Kedua Belah Pihak Sepakat, Tidak Ada Ganjalan Tersisa

Perundingan IEU CEPA Segera Rampung, Menko Airlangga: Kedua Belah Pihak Sepakat, Tidak Ada Ganjalan Tersisa

Kemenko Perekonomian
Menko Airlangga: Setelah 9 Tahun, Perundingan Indonesia-UE CEPA Masuki Tahap Akhir

Menko Airlangga: Setelah 9 Tahun, Perundingan Indonesia-UE CEPA Masuki Tahap Akhir

Kemenko Perekonomian
Perkuat Komitmen Indonesia Aksesi OECD, Menko Airlangga Serahkan Initial Memorandum ke Sekjen OECD

Perkuat Komitmen Indonesia Aksesi OECD, Menko Airlangga Serahkan Initial Memorandum ke Sekjen OECD

Kemenko Perekonomian
Perkuat Kemitraan Ekonomi, Menko Airlangga Bertemu Wakil Menteri Perdagangan Chili di Paris

Perkuat Kemitraan Ekonomi, Menko Airlangga Bertemu Wakil Menteri Perdagangan Chili di Paris

Kemenko Perekonomian
Bertemu Perwakilan Perdagangan AS di Paris, Menko Airlangga: Kami Siap Berdialog dan Negoisasi

Bertemu Perwakilan Perdagangan AS di Paris, Menko Airlangga: Kami Siap Berdialog dan Negoisasi

Kemenko Perekonomian
Hadiri Pertemuan Menteri OECD 2025, Menko Airlangga Serahkan Initial Memorandum Aksesi Indonesia

Hadiri Pertemuan Menteri OECD 2025, Menko Airlangga Serahkan Initial Memorandum Aksesi Indonesia

Kemenko Perekonomian
Temui Dirjen WTO, Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Multilateralisme yang Adil dan Inklusif

Temui Dirjen WTO, Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Multilateralisme yang Adil dan Inklusif

Kemenko Perekonomian
Bagikan artikel ini melalui
Oke