KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto bertemu dengan pelaku usaha dan lembaga pendidikan di British Columbia dalam acara Business Roundtable yang berlangsung di Oceanic Plaza, Vancouver, Kanada, Selasa (3/9/2024).
Acara yang diselenggarakan oleh Asia Pacific Foundation of Canada (APFC) itu menjadi bagian dari rangkaian kegiatan kunjungan Airlangga ke Kanada.
Dalam sambutannya, Airlangga menegaskan komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 dengan fokus pada pengembangan energi terbarukan, yang saat ini baru dimanfaatkan sekitar 0,3 persen dari total potensi 3.689 gigawatt (GW).
“Indonesia juga telah mengembangkan Strategi Hidrogen Nasional untuk memanfaatkan hidrogen sebagai bagian dari transisi energi,” ucapnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (5/9/2024).
Baca juga: Kenali Teknik Mengemudi Defensif pada Kendaraan Listrik
Ia mengatakan bahwa Indonesia tengah mendorong produksi kendaraan listrik, mempercepat pengembangan ekosistem semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI), serta berupaya menjadi hub regional untuk penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS).
Sementara itu, British Columbia menonjol sebagai pemimpin dalam inovasi teknologi bersih dengan komitmen mencapai emisi nol bersih pada 2050.
Proyek seperti Smart Hydrogen Energy District (SHED) dan perusahaan seperti Ballard Power Systems, serta Carbon Engineering menunjukkan dedikasi British Columbia dalam teknologi hidrogen dan inovasi bersih.
British Columbia juga memimpin dalam pengembangan semikonduktor dan AI, didukung oleh pemerintah, perusahaan teknologi, serta universitas, seperti Simon Fraser University dan University of British Columbia, yang memperkuat posisi globalnya dalam sektor ini.
Baca juga: Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menjelaskan bahwa untuk menarik minat investasi, Indonesia telah menetapkan 20 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang akan bertambah menjadi 26 pada 2024, dengan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal, seperti pembebasan pajak dan kemudahan izin imigrasi.
Indonesia juga memperkenalkan kebijakan super tax deduction dan tax allowance untuk mendorong penelitian dan pengembangan (R&D) serta pendidikan vokasi, dengan pengurangan pajak hingga 300 persen untuk R&D dan 200 persen untuk vokasi.
Dalam diskusi Business Roundtable yang dipandu oleh Presiden dan CEO APFC Jeff Nankivell itu membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara.
Baca juga: RI Lirik Kerja Sama Pengembangan Energi Panas Bumi Afrika
Kanada melalui Strategi Indo-Pasifik yang diluncurkan pada November 2022 berupaya memperkuat hubungan dagang dan investasi di kawasan tersebut, seperti India, Jepang, Korea Selatan, dan anggota ASEAN.
Strategi tersebut didukung oleh investasi sebesar 1,7 miliar dollar Amerika Serikat (AS) selama lima tahun mendatang, termasuk penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (ICA-CEPA) serta peningkatan keamanan siber.
Airlangga mengungkapkan bahwa Indonesia memainkan peran penting dalam perdagangan dan kerja sama regional, mewakili lebih dari 50 persen perekonomian dan populasi ASEAN.
Peran tersebut menempatkan Indonesia sebagai mitra yang tepat untuk mengimplementasikan Strategi Indo-Pasifik Kanada.
Baca juga: Kunker ke Vancouver, Menko Airlangga Perkuat Kerja Sama RI-Kanada
“Kami adalah negara kepulauan yang strategis di jalur perdagangan global, dan bonus demografi menjadikan Indonesia pintu gerbang menuju ASEAN,” kata Airlangga.
Di akhir pertemuan, Airlangga mengundang pelaku usaha Kanada, khususnya dari British Columbia untuk berkolaborasi dalam berbagai peluang ekonomi.
Ia juga mengajak institusi pendidikan seperti Simon Fraser University dan British Columbia Institute of Technology untuk bergabung sebagai Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN) di Indonesia, serta mendorong Asia Pacific Foundation Canada untuk membuka perwakilan di Indonesia.
Beberapa pelaku usaha yang hadir dalam acara tersebut antara lain BC Forestry Innovation Investment Ltd., Foresight Clean Tech Accelerator, Damon Motorcycles, Paper Excellence, EDC, Kryton International, Chop Velue, Simon Fraser University, dan Westport Fuel Systems.
Baca juga: Trump Pilih Senator JD Vance Jadi Pasangannya pada Pilpres AS 2024
Sebagai informasi, acara tersebut juga dihadiri oleh Senator Yuen Pau Woo, Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Internasional, Konsul Jenderal RI Vancouver, dan Kepala ITPC Vancouver.