Bertemu Pelaku Usaha Kanada, Menko Airlangga Komitmen Dorong Kolaborasi Ekonomi Indonesia-Kanada

Kompas.com - 05/09/2024, 09:43 WIB
Dwinh,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto bertemu dengan pelaku usaha dan lembaga pendidikan di British Columbia dalam acara Business Roundtable yang berlangsung di Oceanic Plaza, Vancouver, Kanada, Selasa (3/9/2024).

Acara yang diselenggarakan oleh Asia Pacific Foundation of Canada (APFC) itu menjadi bagian dari rangkaian kegiatan kunjungan Airlangga ke Kanada.

Dalam sambutannya, Airlangga menegaskan komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 dengan fokus pada pengembangan energi terbarukan, yang saat ini baru dimanfaatkan sekitar 0,3 persen dari total potensi 3.689 gigawatt (GW).

“Indonesia juga telah mengembangkan Strategi Hidrogen Nasional untuk memanfaatkan hidrogen sebagai bagian dari transisi energi,” ucapnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (5/9/2024).

Baca juga: Kenali Teknik Mengemudi Defensif pada Kendaraan Listrik

Ia mengatakan bahwa Indonesia tengah mendorong produksi kendaraan listrik, mempercepat pengembangan ekosistem semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI), serta berupaya menjadi hub regional untuk penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS).

Sementara itu, British Columbia menonjol sebagai pemimpin dalam inovasi teknologi bersih dengan komitmen mencapai emisi nol bersih pada 2050.

Proyek seperti Smart Hydrogen Energy District (SHED) dan perusahaan seperti Ballard Power Systems, serta Carbon Engineering menunjukkan dedikasi British Columbia dalam teknologi hidrogen dan inovasi bersih.

British Columbia juga memimpin dalam pengembangan semikonduktor dan AI, didukung oleh pemerintah, perusahaan teknologi, serta universitas, seperti Simon Fraser University dan University of British Columbia, yang memperkuat posisi globalnya dalam sektor ini.

Baca juga: Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menjelaskan bahwa untuk menarik minat investasi, Indonesia telah menetapkan 20 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang akan bertambah menjadi 26 pada 2024, dengan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal, seperti pembebasan pajak dan kemudahan izin imigrasi.

Indonesia juga memperkenalkan kebijakan super tax deduction dan tax allowance untuk mendorong penelitian dan pengembangan (R&D) serta pendidikan vokasi, dengan pengurangan pajak hingga 300 persen untuk R&D dan 200 persen untuk vokasi.

Upaya peningkatan kerja sama ekonomi 

Dalam diskusi Business Roundtable yang dipandu oleh Presiden dan CEO APFC Jeff Nankivell itu membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara.

Baca juga: RI Lirik Kerja Sama Pengembangan Energi Panas Bumi Afrika

Kanada melalui Strategi Indo-Pasifik yang diluncurkan pada November 2022 berupaya memperkuat hubungan dagang dan investasi di kawasan tersebut, seperti India, Jepang, Korea Selatan, dan anggota ASEAN.

Strategi tersebut didukung oleh investasi sebesar 1,7 miliar dollar Amerika Serikat (AS) selama lima tahun mendatang, termasuk penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (ICA-CEPA) serta peningkatan keamanan siber.

Airlangga mengungkapkan bahwa Indonesia memainkan peran penting dalam perdagangan dan kerja sama regional, mewakili lebih dari 50 persen perekonomian dan populasi ASEAN.

Peran tersebut menempatkan Indonesia sebagai mitra yang tepat untuk mengimplementasikan Strategi Indo-Pasifik Kanada.

Baca juga: Kunker ke Vancouver, Menko Airlangga Perkuat Kerja Sama RI-Kanada

“Kami adalah negara kepulauan yang strategis di jalur perdagangan global, dan bonus demografi menjadikan Indonesia pintu gerbang menuju ASEAN,” kata Airlangga.

Di akhir pertemuan, Airlangga mengundang pelaku usaha Kanada, khususnya dari British Columbia untuk berkolaborasi dalam berbagai peluang ekonomi.

Ia juga mengajak institusi pendidikan seperti Simon Fraser University dan British Columbia Institute of Technology untuk bergabung sebagai Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN) di Indonesia, serta mendorong Asia Pacific Foundation Canada untuk membuka perwakilan di Indonesia.

Beberapa pelaku usaha yang hadir dalam acara tersebut antara lain BC Forestry Innovation Investment Ltd., Foresight Clean Tech Accelerator, Damon Motorcycles, Paper Excellence, EDC, Kryton International, Chop Velue, Simon Fraser University, dan Westport Fuel Systems.

Baca juga: Trump Pilih Senator JD Vance Jadi Pasangannya pada Pilpres AS 2024

Sebagai informasi, acara tersebut juga dihadiri oleh Senator Yuen Pau Woo, Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Internasional, Konsul Jenderal RI Vancouver, dan Kepala ITPC Vancouver.

Terkini Lainnya
Indonesia Tegaskan Posisi di Kancah Global Lewat Kesepakatan IEU–CEPA dan ICA–CEPA

Indonesia Tegaskan Posisi di Kancah Global Lewat Kesepakatan IEU–CEPA dan ICA–CEPA

Kemenko Perekonomian
Dorong Belitung Jadi Destinasi Wisata Internasional, Pemerintah Pusat dan Daerah Perkuat Sinergi

Dorong Belitung Jadi Destinasi Wisata Internasional, Pemerintah Pusat dan Daerah Perkuat Sinergi

Kemenko Perekonomian
Tarif Impor Indonesia ke AS Turun Jadi 19 Persen,

Tarif Impor Indonesia ke AS Turun Jadi 19 Persen, "Huge Wins" untuk Industri Padat Karya

Kemenko Perekonomian
Babak Baru Kemitraan RI-Uni Eropa untuk Stabilitas Ekonomi dan Politik Global

Babak Baru Kemitraan RI-Uni Eropa untuk Stabilitas Ekonomi dan Politik Global

Kemenko Perekonomian
Perkuat Kerja Sama Perdagangan, Indonesia-AS Sepakat Lanjutkan Negosiasi Tarif Resiprokal

Perkuat Kerja Sama Perdagangan, Indonesia-AS Sepakat Lanjutkan Negosiasi Tarif Resiprokal

Kemenko Perekonomian
Dampingi Presiden Prabowo di KTT BRICS, Menko Airlangga: BRICS Berkomitmen Perkuat Multilateralisme dan Tata Kelola Global

Dampingi Presiden Prabowo di KTT BRICS, Menko Airlangga: BRICS Berkomitmen Perkuat Multilateralisme dan Tata Kelola Global

Kemenko Perekonomian
Di Ratas bersama Prabowo, Menko Airlangga Bahas Strategi Ekonomi Global dan Kemitraan dengan AS

Di Ratas bersama Prabowo, Menko Airlangga Bahas Strategi Ekonomi Global dan Kemitraan dengan AS

Kemenko Perekonomian
Sukseskan MBG, Pemerintah-Swasta Wujudkan Ketahanan Pangan dan Dukung UMKM

Sukseskan MBG, Pemerintah-Swasta Wujudkan Ketahanan Pangan dan Dukung UMKM

Kemenko Perekonomian
Indonesia-Rusia Pererat Kerja Sama Strategis di SPIEF 2025

Indonesia-Rusia Pererat Kerja Sama Strategis di SPIEF 2025

Kemenko Perekonomian
Perkuat Hubungan Ekonomi dengan Rusia, Indonesia Rampungkan Perundingan Perdagangan Bebas dengan Eurasia

Perkuat Hubungan Ekonomi dengan Rusia, Indonesia Rampungkan Perundingan Perdagangan Bebas dengan Eurasia

Kemenko Perekonomian
Pimpin Ministerial Meeting di Singapura, Menko Airlangga Dorong Penguatan Kerja Sama 6 Sektor Strategis

Pimpin Ministerial Meeting di Singapura, Menko Airlangga Dorong Penguatan Kerja Sama 6 Sektor Strategis

Kemenko Perekonomian
Perundingan IEU CEPA Segera Rampung, Menko Airlangga: Kedua Belah Pihak Sepakat, Tidak Ada Ganjalan Tersisa

Perundingan IEU CEPA Segera Rampung, Menko Airlangga: Kedua Belah Pihak Sepakat, Tidak Ada Ganjalan Tersisa

Kemenko Perekonomian
Menko Airlangga: Setelah 9 Tahun, Perundingan Indonesia-UE CEPA Masuki Tahap Akhir

Menko Airlangga: Setelah 9 Tahun, Perundingan Indonesia-UE CEPA Masuki Tahap Akhir

Kemenko Perekonomian
Perkuat Komitmen Indonesia Aksesi OECD, Menko Airlangga Serahkan Initial Memorandum ke Sekjen OECD

Perkuat Komitmen Indonesia Aksesi OECD, Menko Airlangga Serahkan Initial Memorandum ke Sekjen OECD

Kemenko Perekonomian
Perkuat Kemitraan Ekonomi, Menko Airlangga Bertemu Wakil Menteri Perdagangan Chili di Paris

Perkuat Kemitraan Ekonomi, Menko Airlangga Bertemu Wakil Menteri Perdagangan Chili di Paris

Kemenko Perekonomian
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com