KOMPAS.com - Saat dunia dikejutkan dengan pandemi Covid-19 pada awal 2020 lalu, perekonomian Indonesia juga sempat terimbas dan terkontraksi cukup dalam.
Namun, hal tersebut disebut berhasil diatasi berkat respons cepat kebijakan “gas dan rem” dan melalui penanganan yang sangat baik dari bauran people-first policy serta extraordinary measures.
Tujuannya, untuk memastikan keberlangsungan hidup dan penghidupan (live and livelihood) masyarakat.
Berkat langkah itu pula perekonomian Indonesia mampu membuktikan diri menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbaik di dunia yang dapat segera pulih dan keluar dari tekanan.
Baca juga: BPJS Kesehatan Buka Peluang Kenaikan Iuran, Menko Airlangga: Belum Kita Bahas
Hal tersebut semakin menegaskan bahwa fundamental perekonomian nasional yang kuat telah menjadi salah satu unsur yang berperan penting dalam menjadikan Indonesia negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Peran penting ini menjadikan seluruh kinerja perekonomian harus terus berada pada level terbaik dan diarahkan sepenuhnya untuk kepentingan bangsa.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI), pemerintah terus berusaha menjaga perekonomian nasional agar tetap berada di koridor tujuan bangsa.
Hal itu, sebutnya, menjadi amanah penting yang harus terus dipegang oleh Kemenko Perekonomian.
Baca juga: Menko Airlangga Beri Sinyal PPN Tetap Naik Jadi 12 Persen pada 2025
"Keberhasilan yang telah dicapai selama ini tidak hanya menjadi penyemangat untuk bekerja lebih baik lagi, tetapi juga menjadi momentum membangun kepercayaan diri untuk menjawab seluruh tantangan ke depan,” ujar Airlangga melalui siaran persnya, Rabu (14/8/2024).
Hal tersebut disampaikan Airlangga saat menerima penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Utama yang diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Tanda Kehormatan merupakan penghargaan negara yang diberikan presiden kepada seseorang, kesatuan, institusi pemerintah, atau organisasi atas darmabakti dan kesetiaan yang luar biasa terhadap bangsa dan negara.
Adapun, pemberian Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Utama kepada Airlangga didasarkan pada Keppres 104/TK/TH 2024 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Utama yang diterbitkan pada 9 Agustus 2024.
Baca juga: IHSG Turun Lebih dari 3 Persen, Menko Airlangga: Tidak Perlu Khawatir..
Penerima Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Utama dianggap mempunyai jasa sangat luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan bangsa dan negara.
Penerima juga dianggap memiliki pengabdian dan pengorbanan di berbagai bidang yang berguna bagi bangsa dan negara, sehingga darmabakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional dan internasional.
Kemenko Perekonomian di bawah Airlangga juga terus berlanjut dengan kemampuan untuk tetap menjaga resiliensi perekonomian nasional agar terus tumbuh dengan tangguh dan turut mengendalikan inflasi tetap pada kisaran sasaran.
Pada triwulan II-2024, perekonomian Indonesia tercatat mampu tumbuh stabil di 5,05 persen YoY dan inflasi terjaga di kisaran sasaran sebesar 2,13 persen YoY pada Juli 2024.
Baca juga: Konsumsi Rumah Tangga Tumbuh 4,9 Persen, Menko Airlangga: Angka yang Tinggi...
Selain itu, Indonesia juga terus didorong untuk dapat terus meningkatkan daya saing ekonomi dan menciptakan iklim investasi yang kondusif serta mampu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang adaptif dalam menghadapi era ekonomi digital.
Sejalan dengan peran penting tersebut, Menko Airlangga juga telah menjalin berbagai kerja sama ekonomi di level global, baik bilateral, regional, maupun multilateral.
Hal tersebut menempatkan Indonesia pada posisi strategis untuk turut menentukan arah perekonomian global.
Di samping itu, langkah itu membantu mengasah kemampuan Indonesia untuk memperjuangkan berbagai kepentingan negara berkembang. Contohnya, ketika menolak diskriminasi sawit Uni Eropa melalui implementasi EU Deforestation–Free Regulation (EUDR).
Baca juga: Menko Airlangga Sebut Laju Ekonomi Digital Terhambat Infrastruktur
Dalam pelaksanaan tugasnya, Menko Airlangga juga telah berhasil mengemban sejumlah penugasan strategis yang diberikan, di antaranya sebagai Ketua Komite Cipta Kerja, Ketua Bidang Sherpa Track G20, Ketua Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, dan Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Kemudian, Ketua Tim Pengendali Inflasi Pusat, Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Ketua Pelaksana Tim Nasional Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), dan Ketua Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS),
Airlangga juga berperan sebagai Koordinator Indo Pacific Economic Framework (IPEF) dan Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Pada kesempatan itu, Airlangga mempersembahkan penghargaan tersebut bagi seluruh jajaran Kemenko Perekonomian.
Baca juga: Menko Airlangga Sebut Program Makan Bergizi Gratis Belum Tentu Pakai Susu
“Perjalanan ini adalah perjalanan panjang. Dalam keadaan Indonesia yang tidak biasa-biasa saja dan dunia tidak biasa-biasa saja,” ungkapnya.