KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo tiba di Hiroshima, Jepang untuk memenuhi undangan Presidensi G7 2023 pada Jumat (19/5/2023). Adapun Indonesia hadir sebagai undangan khusus (partner countries) atau negara mitra diluar kelompok G7.
Pada kegiatan tersebut, Joko Widodo didampingi oleh sejumlah menteri dari berbagai sektor. Salah satunya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto yang secara khusus mendampingi dalam acara ide Event Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII), serta pertemuan bilateral dengan perdana menteri Jepang dan Inggris pada Sabtu (20/5/2023).
Sebagai informasi, pertemuan Indonesia dengan perdana menteri Jepang dilakukan untuk memperingati 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang dan 50 tahun hubungan ASEAN-Jepang. Tahun ini, Indonesia juga bertindak sebagai bagian dari keketuaan ASEAN, sementara Jepang bertindak sebagai Presidensi G7.
Jepang juga menjadi mitra strategis perekonomian Indonesia dengan mencatatkan sebagai peringkat ketiga dalam sektor perdagangan dan peringkat keempat untuk sektor investasi.
Indonesia memandang positif usulan peningkatan hubungan kemitraan strategis komprehensif antar kedua negara.
Baca juga: Hadiri Undangan KTT G7, Jokowi Ingin Suara Negara Berkembang Didengar oleh Negara-negara Maju
Indonesia juga mendorong penyelesaian segera proses review Indonesian-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), termasuk realisasi komitmen Jepang dalam isu transisi energi sebagaimana dicanangkan dalam Asia Zero Emission Community (AZEC) yang diumumkan pada KTT G20 Bali, November 2022.
Pertemuan bilateral Indonesia-Jepang ini juga dimaksudkan untuk mempersiapkan rencana kedatangan Kaisar Naruhito ke Indonesia dalam waktu dekat.
Sementara itu, pertemuan bilateral dengan Indonesia dengan perdana menteri Inggris digelar dengan mengapresiasi beberapa capaian kerja sama antara kedua negara. Selaku mitra dialog ASEAN, Inggris memiliki peran penting untuk mendukung kawasan Asia Tenggara dan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang aman, stabil, dan makmur.
Kemitraan ekonomi Indonesia dan Inggris sendiri mencatat capaian sangat baik pada tahun 2022 lalu. Investasi Inggris di Indonesia meningkat hampir dua kali lipat, yakni dari 322,9 juta dollar AS pada 2021 menjadi 628,3 juta dollar AS pada 2022.
Baca juga: Pemimpin Keuangan Negara G7 Peringatkan Ketidakpastian Ekonomi Global Makin Kuat, Ini Pemicunya
KTT G7 tahun 2023 kali ini diselenggarakan di tengah dinamika geopolitik yang masih terjadi di Ukraina serta pasca pencabutan status kegawatdaruratan Covid-19 secara internasional oleh World Health Organization pada awal Mei 2023.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, menyatakan bahwa keseluruhan tema utama KTT ini adalah untuk menegaskan kesatuan G7 dan memperkuat peran G7 menuju komunitas internasional yang bercirikan kerja sama, bukan perpecahan dan konfrontasi, dan untuk menunjukkan kontribusi aktif dan konkrit terhadap pencapaian tujuan ini.