Gas Pipa Cisem-1 Mengalir ke Kawasan Industri Kendal, Dirjen Migas: Bisa Dorong Nilai Tambah Ekonomi

Kompas.com - 21/11/2023, 16:35 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

Pengaliran gas bumi (gas-in) pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang Tahap I (Cisem-1) ke kawasan industri di Kendal, Jumat (17/11/2023). DOK. Ditjen Migas Pengaliran gas bumi (gas-in) pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang Tahap I (Cisem-1) ke kawasan industri di Kendal, Jumat (17/11/2023).

KOMPAS.comGas dari pipa transmisi dari ruas Cirebon-Semarang tahap I (Cisem-1) telah mengalir ke Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah (Jateng). Pengaliran gas melalui pipa Cisem diharapkan mendorong nilai tambah ekonomi daerah ataupun nasional.

Gas tersebut akan digunakan sekitar 40 industri di Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah (Jateng). Gas dari pipa ini juga akan dimanfaatkan oleh masyarakat melalui Jaringan Gas Kota (Jargas).

Saat memantau langsung pengaliran gas bumi (gas-in) pada pipa Cisem-1 ke KIK, Jumat (17/11/2023), Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi ( Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan bahwa Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut merupakan salah satu milestone atau capaian pengembangan industri gas bumi nasional.

Proyek tersebut dilakukan oleh Ditjen Migas melalui pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Usai pembangunan, pipa Cisem-1 dikelola bersama Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) dan PT Pertamina Gas (Pertagas).

Baca juga: Gas dari Pipa Cisem-1 Mengalir ke Kawasan Industri Kendal, Dorong Nilai Tambah Ekonomi

"Pipa Cisem-1 adalah PSN dan merupakan terobosan karena dibangun langsung oleh Kementerian ESDM melalui APBN," ujar Tutuka dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (19/11/2023).

Tutuka memastikan bahwa keberadaan Pipa Cisem-1 akan membuat harga gas lebih rendah lantaran pemerintah turun tangan secara langsung. Dengan harga gas yang terjangkau, produktivitas, daya saing, investasi, hingga penyerapan tenaga kerja bagi rakyat di KIK diharapkan dapat meningkat.

Untuk diketahui, penetapan toll fee atau biaya pengangkutan gas melalui pipa Cisem-1 akan segera ditentukan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

Adapun dari 40 tenant industri di KIK dan KIT Batang yang bakal menggunakan gas dari pipa Cisem-1, sebanyak lima di antaranya sudah teraliri gas tersebut. Tutuka menyebut bahwa kelima industri di KIK itu sudah dapat menikmati penurunan harga gas berkat pengaliran gas melalui pipa Cisem-1.

“Pengaliran gas di KIK hari ini masih permulaan untuk lima industri dan akan terus meningkat,” tambah Tutuka.

Sementara untuk kalangan rumah tangga, lanjutnya, setelah jaringan Cisem-2 selesai dibangun, gas untuk Jargas diperkirakan akan dialirkan minimal 5 mmscfd atau sekitar 300.000 rumah tangga.

“Khusus untuk Kendal, potensi jargas diperkirakan sekitar 10.000 rumah tangga," kata Tutuka.

Pada kesempatan tersebut, Tutuka juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada konsumen gas di KIK beserta tenant industri yang diwakili Direktur KIK Didik Purbadi.

Senada dengan Tutuka, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman menjelaskan bahwa pipa transmisi gas bumi ruas Cisem dibangun untuk memberikan pasokan gas yang terintegrasi demi kebutuhan masyarakat di Jawa serta meningkatkan perekonomian.

Pekerjaan pipa transmisi gas bumi Cisem-1 (ruas Semarang–Batang) dilaksanakan secara multiyears, yakni pada 2022 dan 2023, tepatnya selama 15 bulan, terhitung dari 23 Mei 2022 hingga 22 Agustus 2023.

“Pekerjaan konstruksi meliputi pembangunan jalur pipa gas diameter 20 sepanjang lebih kurang 60 km, serta pembangunan stasiun gas ESDM Semarang dan Batang,” jelas Laode.

Pipa Cisem-1 akan membuat harga gas lebih rendah.DOK. Ditjen Migas Pipa Cisem-1 akan membuat harga gas lebih rendah.

Sementara itu, Direktur Infrastruktur dan Teknologi Perusahaan Gas Negara ( PGN) Harry Sidharta bersyukur lantaran pipanisasi Cisem-1 untuk kebutuhan industri dan rumah tangga telah selesai.

PGN sendiri telah membangun pipa distribusi yang mengalirkan gas dari pipa Cisem-1 ke KIK.

“Puji syukur, PGN berhasil menyelesaikan pembangunan pipa distribusi dari pipa Cisem menuju KIK. Gasnya pun sudah dapat mengalir. Kami menaruh perhatian besar terhadap penyelesaian jaringan pipa ini karena dapat memenuhi kebutuhan energi gas bumi yang andal bagi pengguna di KIK,” ujar Harry.

Harry menambahkan, pihaknya sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng), dan seluruh stakeholder atas kepercayaan yang diberikan kepada PGN.

Baca juga: Jaga Produksi Sumur, PGN Saka Ciptakan Teknologi Pemantau Berbasis Machine Learning 

“Berkat dukungan semua pihak, PGN memiliki kesempatan untuk membangun infrastruktur distribusi gas bumi dari pipa Cisem menuju KIK sepanjang 8 km. Pipa ini diharapkan tidak hanya menambah infrastruktur gas bumi dan pendapatan bagi PGN, tetapi juga mendorong pertumbuhan pemanfaatan gas bumi di wilayah Jateng bagian utara," tutur Harry.

Bagikan artikel ini melalui
Oke