KOMPAS.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) bersama sejumlah pihak siap mendistribusikan paket perdana program Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk Nelayan dan Petani Sasaran 2023 sebanyak 15.865 paket pada Oktober sampai awal November 2023.
Sejumlah pihak yang dimaksud, yaitu PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga, Dinas Kelautan Perikanan dan Dinas Pertanian kabupaten dan kota.
Kesiapan tersebut disampaikan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pendistribusian Paket Perdana Program Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan dan Petani Sasaran 2023 di Hotel JW Marriot, Surabaya, Selasa (26/9/2023).
Baca juga: Di Rakornas Se-Indonesia, TP PKK Sumsel Nyatakan Siap Laksanakan 10 Program Pokok PKK
Rakornas tersebut secara garis besar membahas dan mendiskusikan rencana pendistribusian paket perdana agar tepat waktu dan tepat sasaran, antara pemerintah, pemerintah kabupaten dan kota, serta PT Pertamina (Persero).
Dalam program konversi BBM ke BBG sebanyak 15.865 paket perdana tersebut akan disalurkan 13.865 paket konverter kit (konkit) untuk nelayan sasaran di 49 kabupaten atau kota dan 39.000 paket konkit untuk petani sasaran di 69 kabupaten atau kota.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman menyampaikan bahwa menyukseskan program konversi BBM ke BBG tidak hanya menjadi tugas pemerintah saja, tetapi juga para stakeholder.
“Mulai dari alokasi atau ketersediaan liquefied petroleum gas (LPG), rantai pasok pendistribusian LPG, sampai dengan jaminan kesinambungan bagi para pengguna (petani dan nelayan sasaran), termasuk keterlibatan pemerintah daerah (pemda) terkait dalam jaminan kelancaran proses pendistribusian paket konkit-nya,” ujarnya mewakili Direktur Jenderal (Dirjen) Migas dalam siaran pers yang dikutip dari laman migas.esdm.go.id, Senin (9/10/2023).
Baca juga: Daftar Harga LPG 5,5 Kg dan 12 Kg di Seluruh Indonesia per 1 Oktober 2023
Pemerintah, lanjut Laode, akan terus mendukung kelancaran seluruh aspek terkait, mulai dari aspek regulasi yang menjamin kepastian alokasi gas bumi untuk bahan baku kilang LPG.
Selain itu, pemerintah juga akan mendorong badan usaha untuk senantiasa menyediakan dan mendistribusikan LPG 3 kilogram (kg) kepada masyarakat, menetapkan harga LPG yang optimum, dan menyiapkan porsi subsidi yang tepat sasaran untuk mendukung program konversi.
“Program ini juga mendapatkan dukungan penuh dari para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) yang membidangi energi dan pertambangan,” imbuh Laode.
Baca juga: 4 Cara Mengubah Sampah Jadi Energi
Pada kesempatan tersebut, Laode menjelaskan, kegiatan pendistribusian konkit pada 2023 bersamaan dengan agenda politik di Indonesia.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah mengharapkan pendistribusian konkit nelayan dan petani dapat segera dilaksanakan setelah kegiatan rakornas tersebut.
“Dengan segala tahapan yang telah dilakukan bersama oleh Ditjen Migas dan PT Pertamina (Persero), tahap persiapan pelaksanaan telah dapat dilalui bersama sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sehingga hal ini memberikan keyakinan bagi kami kegiatan pendistribusian dapat diselesaikan paling lambat di awal November 2023,” jelas Laode.
Ia mengungkapkan, dilihat dari sisi penerima manfaat berdasarkan testimoni di lapangan, nelayan dan petani merasakan kebaikan.
Baca juga: Ratusan Kapal di Bangka Terjebak Pendangkalan, Nelayan Minta Muara Dikeruk
Di sisi penerima berdasarkan testimoni di lapangan, lanjut dia, nelayan dan petani merasakan langsung manfaat program konversi dari segi penghematan biaya operasional dan kemudahan perawatan mesin.
Berdasarkan manfaat tersebut, menurut Laode, manfaat program konversi itu hendaknya benar-benar dirasakan oleh petani dan nelayan sasaran.
Ia mengatakan, masyarakat harus dapat merasakan proses konversi bahan bakar yang murah, nyaman, ramah lingkungan, dan aman.
“Untuk itu prinsip-prinsip integritas dan good and clean governance harus dipegang teguh oleh seluruh stakeholders dalam proses pelaksanaannya,” imbuh Laode.
Baca juga: Kementan Gaungkan Kelapa Sawit Indonesia dan Ajak Stakeholders Dukung Perkebunan Rakyat
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legawa Putra mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pemerintah untuk menjalankan tugas pendistribusian paket perdana LPG program konversi BBM ke LPG untuk nelayan dan petani sasaran 2023.
Dalam rakornas tersebut, kata dia, pihaknya siap berkolaborasi dengan seluruh pihak dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
“Mudah-mudahan program ini bisa kita selesaikan sesuai tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah, serta memberikan kemanfaatan kepada masyarakat, khususnya pada nelayan dan petani sasaran,” imbuh Mars Ega.
Baca juga: Agar Panen Lebih Berkualitas, Petani Mangga Podang Ikuti Pendampingan dari Pemkab Kediri
Sebagai informasi, kegiatan tersebut dihadiri oleh Inspektur IV Kementerian ESDM M Idris Sihite, Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara Kementerian ESDM Sumartono, serta perwakilan dari 49 dinas perikanan dan kelautan kabupaten dan kota dan 69 dinas pertanian kabupaten dan kota, dari wilayah calon penerima bantuan.
Tahun 2023 merupakan tahun kedelapan untuk kegiatan pendistribusian konkit nelayan sasaran dan tahun kelima untuk kegiatan pendistribusian konkit petani sasaran.
Hingga 2022, telah dibagikan 115.859 paket konkit nelayan sasaran, dan 44.448 paket konkit petani sasaran.