KOMPAS.com - Kementerian Kehutanan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH), melalui program Mangroves for Coastal Resilience ( M4CR), kembali menggelar Mangrove Harmony Ride di Pantai Baros, Kabupaten Bantul, Yogyakarta (18/10/2025).
Setelah sukses di Banyuwangi, kegiatan ini kembali dilaksanakan dengan mempertemukan berbagai pihak dalam semangat kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ketahanan pesisir dan mendorong transisi menuju energi hijau.
Mangrove Harmony Ride Yogyakarta menjadi ajang sinergi antara pelestarian alam, inovasi energi hijau, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.
Program itu turut melibatkan komunitas motor listrik Elders Elettrico dalam gerakan konservasi sebagai bentuk pelibatan generasi muda dan masyarakat urban.
Hal itu dilakukan untuk mewujudkan semangat #HijrahEnergi dan #HijaukanIndonesia serta mengajak publik untuk berkontribusi melalui aksi nyata dan gaya hidup berkelanjutan.
Baca juga: Kick Off M4CR, Menhut Targetkan Rehabilitas Mangrove Seluas 15.387 Hektar
Sekretaris Direktorat Jenderal PDASRH, Kementerian Kehutanan, Muhammad Zainal Arifin menyampaikan, kawasan pesisir Baros, Bantul, Yogyakarta menjadi contoh nyata pengelolaan mangrove dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Semangat ini sejalan dengan transisi menuju energi hijau terbarukan. Dalam hal ini, pelestarian alam dan inovasi energi bersih berpadu untuk masa depan berkelanjutan,” ujarnya dalam siaran pers.
Zainal menambahkan, model pengelolaan ekowisata dan produk turunan mangrove di Baros dapat menjadi role model penerapan rehabilitasi mangrove di empat provinsi prioritas M4CR, yaitu Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Adapun program M4CR merupakan inisiatif nasional Kementerian Kehutanan bersama Bank Dunia untuk merehabilitasi 41.000 hektar mangrove di empat provinsi prioritas hingga 2027.
Program tersebut mengedepankan kolaborasi lintas sektor, partisipasi masyarakat, dan penerapan inovasi ramah lingkungan.
Baca juga: AIPI: Bukan Restorasi, Konservasi Mangrove Jadi Kunci Pangkas CO2
Komunitas Motor Listrik Elders Elletrica mendukung penggunaan kendaraan ramah lingkungan, serta ketahanan pesisir. Kepala Desa Tirtohargo, Sugiato, mendukungan inisiatif M4CR dan menjelaskan peran badan usaha milik kalurahan (BUMKal) di Baros.
Dia mengatakan, pihaknya bersyukur kawasan Baros mendapat perhatian melalui kegiatan tersebut.
“Melalui BUMKal, masyarakat mengelola ekowisata serta mengembangkan produk turunan mangrove, seperti batik dan olahan pangan sebagai upaya menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga pesisir,” katanya.
Selain itu, masyarakat Baros juga aktif melalui Keluarga Pemuda Pemudi Baros (KP2B) yang berfokus pada konservasi air dan penanaman berbagai jenis mangrove, seperti avicennia, sonneratia, bruguiera, dan nipah.
Upaya itu menjadi fondasi penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir Baros.
Baca juga: Menanam Mangrove, Menumbuhkan Harapan: Cara Lestari KG Media Melampaui Berita
Keterlibatan kelompok perempuan turut memperkuat pengelolaan mangrove di Baros melalui pengembangan batik, olahan pangan, dan kriya berbahan limbah mangrove, yang mendukung ekonomi lokal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan pesisir.
Masyarakat Baros juga aktif melalui Keluarga Pemuda Pemudi Baros (KP2B) yang berfokus pada konservasi air dan penanaman mangrove jenis avicennia, sonneratia, bruguiera, dan nipah sebagai upaya menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.
Keterlibatan kelompok perempuan turut memperkuat pengelolaan mangrove di Baros melalui pengembangan batik, olahan pangan, dan kriya berbahan limbah mangrove, yang mendukung ekonomi lokal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan pesisir.