Mangrove Harmony Ride Yogyakarta: Kolaborasi untuk Ketahanan Pesisir dan Energi Hijau

Kompas.com - 20/10/2025, 12:25 WIB
I Jalaludin S,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kehutanan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH), melalui program Mangroves for Coastal Resilience ( M4CR), kembali menggelar Mangrove Harmony Ride di Pantai Baros, Kabupaten Bantul, Yogyakarta (18/10/2025). 

Setelah sukses di Banyuwangi, kegiatan ini kembali dilaksanakan dengan mempertemukan berbagai pihak dalam semangat kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ketahanan pesisir dan mendorong transisi menuju energi hijau

Mangrove Harmony Ride Yogyakarta menjadi ajang sinergi antara pelestarian alam, inovasi energi hijau, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. 

Program itu turut melibatkan komunitas motor listrik Elders Elettrico dalam gerakan konservasi sebagai bentuk pelibatan generasi muda dan masyarakat urban.

Hal itu dilakukan untuk mewujudkan semangat #HijrahEnergi dan #HijaukanIndonesia serta mengajak publik untuk berkontribusi melalui aksi nyata dan gaya hidup berkelanjutan. 

Baca juga: Kick Off M4CR, Menhut Targetkan Rehabilitas Mangrove Seluas 15.387 Hektar

Sekretaris Direktorat Jenderal PDASRH, Kementerian Kehutanan, Muhammad Zainal Arifin menyampaikan, kawasan pesisir Baros, Bantul, Yogyakarta menjadi contoh nyata pengelolaan mangrove dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. 

“Semangat ini sejalan dengan transisi menuju energi hijau terbarukan. Dalam hal ini, pelestarian alam dan inovasi energi bersih berpadu untuk masa depan berkelanjutan,” ujarnya dalam siaran pers. 

Zainal menambahkan, model pengelolaan ekowisata dan produk turunan mangrove di Baros dapat menjadi role model penerapan rehabilitasi mangrove di empat provinsi prioritas M4CR, yaitu Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Adapun program M4CR merupakan inisiatif nasional Kementerian Kehutanan bersama Bank Dunia untuk merehabilitasi 41.000 hektar mangrove di empat provinsi prioritas hingga 2027. 

Program tersebut mengedepankan kolaborasi lintas sektor, partisipasi masyarakat, dan penerapan inovasi ramah lingkungan.

Baca juga: AIPI: Bukan Restorasi, Konservasi Mangrove Jadi Kunci Pangkas CO2

Komunitas Motor Listrik Elders Elletrica mendukung penggunaan kendaraan ramah lingkungan, serta ketahanan pesisir. DOK. Humas Kementerian Kehutanan Komunitas Motor Listrik Elders Elletrica mendukung penggunaan kendaraan ramah lingkungan, serta ketahanan pesisir.

Kepala Desa Tirtohargo, Sugiato, mendukungan inisiatif M4CR dan menjelaskan peran badan usaha milik kalurahan (BUMKal) di Baros. 

Dia mengatakan, pihaknya bersyukur kawasan Baros mendapat perhatian melalui kegiatan tersebut. 

“Melalui BUMKal, masyarakat mengelola ekowisata serta mengembangkan produk turunan mangrove, seperti batik dan olahan pangan sebagai upaya menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga pesisir,” katanya.

Selain itu, masyarakat Baros juga aktif melalui Keluarga Pemuda Pemudi Baros (KP2B) yang berfokus pada konservasi air dan penanaman berbagai jenis mangrove, seperti avicennia, sonneratia, bruguiera, dan nipah. 

Upaya itu menjadi fondasi penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir Baros.

Baca juga: Menanam Mangrove, Menumbuhkan Harapan: Cara Lestari KG Media Melampaui Berita

Keterlibatan kelompok perempuan turut memperkuat pengelolaan mangrove di Baros melalui pengembangan batik, olahan pangan, dan kriya berbahan limbah mangrove, yang mendukung ekonomi lokal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan pesisir.

Masyarakat Baros juga aktif melalui Keluarga Pemuda Pemudi Baros (KP2B) yang berfokus pada konservasi air dan penanaman mangrove jenis avicennia, sonneratia, bruguiera, dan nipah sebagai upaya menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. 

Keterlibatan kelompok perempuan turut memperkuat pengelolaan mangrove di Baros melalui pengembangan batik, olahan pangan, dan kriya berbahan limbah mangrove, yang mendukung ekonomi lokal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan pesisir.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com