KOMPAS.com – Peneliti padi lahan rawa dari Badan Riset dan Inovasi Nasional ( BRIN) Susilawati mengatakan bahwa jumlah lahan pertanian di Indonesia terus berkurang, termasuk di area Kalimantan Tengah (Kalteng).
Kondisi tersebut, kata dia, bisa ditanggulangi dengan mengadopsi program food estate yang memanfaatkan lahan pertanian rawa untuk menambah Luas tambah tanam padi. Apalagi, luas lahan rawa yang dimanfaatkan untuk pertanian masih kecil, yakni 23,8 persen.
Ia menjelaskan, terdapat tiga jenis lahan rawa yang bisa dimanfaatkan berdasarkan genangannya, yakni lahan rawa pasang surut, lahan rawa lebak, dan lahan rawa lebak peralihan.
Ia pun menilai, keputusan pemerintah memilih Kalteng sebagai tempat pelaksana program food estate merupakan hal tepat. Pasalnya, karakter lahan rawan di sana sebagian besar adalah lahan rawa pasang surut.
Baca juga: Cegah Kebakaran Hutan, Food Estate di Kalteng Disebut Kementan Jadi Role Model Nasional
"Kami sangat bersyukur ada program food estate. Karena lahan-lahan kita ini cukup potensial dan cukup luas. Artinya, pilihan Kalteng untuk food estate sudah tepat," tuturnya seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/3/2023).
Karena karakter tersebut pula, ia pun menggarisbawahi peran penting manajemen air atau tata air makro dan mikro secara tepat dalam mengelola pertanian di lahan rawa pasang surut.
Pengelolaannya, lanjutnya, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Oleh karena itu, perlu persiapan-persiapan yang harus dilakukan, misalnya, menata lahan-lahan sesuai peruntukannya.
"Maka, sinergi antar-kementerian atau lembaga untuk membangun tata kelola lahan dan sistem irigasi yang tepat menjadi hal yang penting untuk dilakukan bersama-sama dalam membangun kawasan food estate," jelasnya.
Susilawati pun menilai bahwa program food estate merupakan kebijakan yang tepat karena dapat menjadi investasi dalam menyediakan solusi pangan di masa depan.
Agar program food estate tetap lestari, ia juga berharap, pemerintah daerah bisa menjalin sinergi dengan kementerian atau lembaga untuk membangun sarana dan prasarana pendukung.
Baca juga: Mentan SYL Akui Cukup Puas dengan Progres Penanaman Padi di 2 Food Estate di Kalteng