KOMPAS.com – Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia di Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, Senin (29/8/2022).
Keduanya berdiskusi terkait sejumlah tantangan di tengah dinamika geopolitik dunia serta potensi investasi pada sektor pertahanan dalam negeri yang dapat mendorong kemajuan industri pertahanan Indonesia.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan dalam pidato kenegaraan pada Selasa (16/8/2022). Dalam pidato itu, Jokowi mengingatkan jajarannya untuk membangun kerja sama internasional guna menghadapi tantangan global.
Prabowo selama ini juga terus mendorong kerja sama di bidang pertahanan dengan berbagai negara guna menjaga stabilitas dan perdamaian, sekaligus membawa dampak positif bagi peningkatan kualitas sumber daya dan industri pertahanan Tanah Air.
Baca juga: Prabowo: Kemenhan Berupaya Bangun Kekuatan Pertahanan yang Kuat dan Andal
Paling baru, Prabowo menerima Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia HE Penny Williams di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Pertemuan tersebut membahas kemajuan progres kerja sama pertahanan Republik Indonesia (RI) dan Australia dalam beberapa bulan terakhir.
Kerja sama dalam lingkup pertahanan kedua negara telah terjalin di berbagai bidang, di antaranya pelatihan dan pendidikan prajurit serta kesehatan dalam rangka mitigasi pandemi Covid-19.
Prabowo mengatakan, Indonesia selalu memandang Australia sebagai teman dekat dan mitra utama di kawasan, terutama di bidang pertahanan.
Baca juga: Prabowo Terima KSAU Perancis di Kantor Kemenhan, Ini yang Dibahas
“Persahabatan dan kemitraan yang erat tersebut terjadi bukan hanya karena kedekatan geografis, tetapi juga kepentingan bersama,” katanya melansir kemhan.go.id, Kamis (25/8/2022).
Prabowo berharap, kerja sama pertahanan tersebut dapat semakin menguat dalam semangat saling menghormati dan menghargai kepentingan nasional masing-masing.
Ia juga menegaskan komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan melalui penguatan kerja sama pertahanan dengan negara-negara sahabat yang berbatasan langsung dengan Indonesia serta sejumlah negara di kawasan Pasifik Selatan.
“Kami berkomitmen untuk membuat kawasan ini tetap stabil, damai, dan sejahtera. Kami selalu berusaha mempromosikan solusi damai dan menghindari penggunaan kekuatan,” ujarnya.
Baca juga: Sidang Gugatan Kemenhan Terkait Pengelolaan Satelit Ditunda 5 Bulan
Sebelumnya, pada 9 September 2021, kedua negara telah memperbarui Defense Cooperation Arrangement (DCA) RI-Australia pada Defence Ministers’ Meeting dan Pertemuan 2+2 antara menteri pertahanan dan menteri luar negeri kedua negara.
Selepas pembaruan DCA tersebut, Australia menyetujui Taruna Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengikuti pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Australia atau Australian Defence Force Academy (ADFA) dan The Royal Military College, Duntroon.
Hal itu pun menjadi yang pertama kalinya dalam sejarah hubungan kerja sama pertahanan antara RI dan Australia.
Australia juga telah menawarkan personel Kemhan dan TNI untuk mengikuti kursus singkat pertahanan siber.
Baca juga: Erick Thohir Bertemu Prabowo di Kemenhan, Mengaku Bahas Industri Pertahanan