Melihat Tanpa Terlihat, Radar Pasif Bantu Tingkatkan Keamanan Nasional

Kompas.com - 08/03/2021, 13:01 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Radar pasif produksi Balitbang KemhanFikri Radar pasif produksi Balitbang Kemhan

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (Balitbang) Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia berhasil mengembangkan prototipe radar pasif untuk memperkuat keamanan udara dan maritim Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI).

Perangkat elektronik buatan Indonesia tersebut berfungsi untuk mendeteksi target dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh target itu sendiri.

Adapun pengembangan alat utama sistem senjata ( alutsista) ini merupakan bagian dari kebutuhan radar nasional khususnya kebutuhan radar pasif untuk Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas).

Kepala pusat penelitian dan pengembangan (Kapuslitbang) alat peralatan pertahanan (Alpalhan) Balitbang Kemhan Brigjen TNI Rosidin mengatakan, radar pasif yang Balitbang kembangkan ini mampu menangkap semua pergerakan target di udara tanpa terdeteksi oleh pihak lawan.

Radar pasif ini sistem pendeteksinya menggunakan gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dari target itu sendiri,” ujarnya dalam wawancara dengan Kompas.com, di Kantor Balitbang Kemhan, Jakarta, Senin (1/3/2021).

Baca juga: Dukung Aktivitas Pertahanan Negara, Pertamina Penuhi Kebutuhan Energi Kemhan

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Matra Udara Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Kolonel Tek Bambang Edy menambahkan, radar pasif dapat menentukan lokasi target dengan memanfaatkan sumber sinyal, dari frekuensi televisi, radio, dan pesawat. Metode tersebut dinamakan dengan passive location.

Dalam kesempatan yang sama, Kabalitbang Kemhan Marsekal Madya (Marsda) TNI Julexi Tambayong mengatakan, salah satu kelebihan dari radar pasif ini mampu mendeteksi keberadaan “pesawat siluman” (stealth).

Seperti diketahui, pesawat siluman dirancang untuk mengalihkan pantauan radar dengan menggunakan teknologi siluman sehingga sulit untuk dideteksi.

Dengan teknologi tersebut, pesawat siluman dapat dengan mudah menyusup ke wilayah suatu negara untuk dapat melakukan kegiatan spionase maupun serangan tiba-tiba (stealth attack).

“Pesawat siluman ini dengan teknologinya tidak bisa terdeteksi keberadaannya oleh radar aktif biasa. Kalaupun bisa dideteksi, malah radar (radar aktif) tersebut menjadi sasarannya. Keberadaan radar pasif ini dapat mengisi celah yang tidak terjangkau oleh radar aktif di area perbatasan. Maka dari itu, nanti akan kami buat mobile untuk disebar ke (seluruh) NKRI,” ujarnya.

Baca juga: Wamenhan Sebut Pembebasan Bea Impor Pengadaan Senjata untuk Peningkatan Alutista

Ia menyebutkan, radar pasif memiliki keunggulan yang tidak dimiliki radar aktif, yakni ukurannya yang kecil sehingga mudah dikerahkan, tahan terhadap deteksi electronic support measure (ESM), dan sulit dilumpuhkan.

Alat ini juga dapat dioperasikan dengan remote dan stand alone. Secara susunan, radar pasif terdiri dari empat unit perangkat, yakni satu master station dan tiga remote station.

Adapun master station adalah pusat kendali dari radar pasif yang berada di dalam truk. Sementara itu, remote station merupakan perangkat pendeteksi sinyal yang dilengkapi dengan antena, tower mast, data link, dan receiving signal processing.

Monitor kendali untuk radar pasifFikri Monitor kendali untuk radar pasif

Agar berfungsi maksimal, keempat perangkat tersebut harus diletakkan dengan jarak masing-masing minimal 15 kilometer (km) antartitik.

Tujuannya untuk meningkatkan akurasi dalam menentukan target dalam bentuk tiga dimensi (3D). Berdasarkan uji coba di lapangan, radar pasif memiliki jangkauan sejauh 70 kilometer (km).

Sekretaris Balitbang Kemhan Brigjen TNI Abdullah Sani menyebutkan, pengembangan yang dilakukan oleh pihaknya bukan tanpa halangan.

Menurutnya, komponen yang tidak dijual di dalam negeri menjadi masalah utama Balitbang dalam mengembangkan alutsista.

Oleh karena itu, Kemhan membuka peluang kerja sama dengan pelaku industri pertahanan baik itu dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) untuk membantu meningkatkan pengembangan radar pasif yang saat ini masih berupa prototipe menuju first article (FA).

Baca juga: Jepang Kembangkan Jet Tempur Siluman Generasi Terbaru, Disebut Punya DNA F-35

Diharapkan dengan kerja sama tersebut, mampu membuat kualitas radar pasif setara dengan produsen luar dan memiliki kemampuan sesuai kebutuhan user.

Sebagai informasi, radar pasif merupakan salah satu dari tiga alutsista telah dibuat Kemhan untuk memaksimalkan sistem pertahanan nasional. Dua alutsista lainnya adalah Kendaraan Peluncur Roket R-HAN 122B dan Mobile Command Control Vehicle (MCCV).

Terkini Lainnya
Anggaran Pertahanan Naik, Prabowo: Negara yang Pertahanannya Tak Siap Akan Diganggu
Anggaran Pertahanan Naik, Prabowo: Negara yang Pertahanannya Tak Siap Akan Diganggu
Kemhan
Pimpin Sidang Ke-10 ADMM-Plus, Menhan Prabowo Sebut Ada Negara Lain yang Ingin Jadi Mitra
Pimpin Sidang Ke-10 ADMM-Plus, Menhan Prabowo Sebut Ada Negara Lain yang Ingin Jadi Mitra
Kemhan
Menhan Prabowo Pimpin Pertemuan Ke-17 Para Menhan Negara-negara ASEAN
Menhan Prabowo Pimpin Pertemuan Ke-17 Para Menhan Negara-negara ASEAN
Kemhan
Kemenhan RI Jadi Ketua 17th ADMM dan 10th ADMM-Plus 2023, Berikut Rangkaian Kegiatannya
Kemenhan RI Jadi Ketua 17th ADMM dan 10th ADMM-Plus 2023, Berikut Rangkaian Kegiatannya
Kemhan
Peneliti BRIN Nilai Program Food Estate di Kalteng Sudah Tepat
Peneliti BRIN Nilai Program Food Estate di Kalteng Sudah Tepat
Kemhan
Peringati Hari Bela Negara Ke-74, Wamenhan Sampaikan Pesan Presiden Jokowi
Peringati Hari Bela Negara Ke-74, Wamenhan Sampaikan Pesan Presiden Jokowi
Kemhan
Menhan Prabowo dan Menhan Turkiye Teken Kerja Sama Industri Pertahanan di Sela Pertemuan KTT G20 Bali
Menhan Prabowo dan Menhan Turkiye Teken Kerja Sama Industri Pertahanan di Sela Pertemuan KTT G20 Bali
Kemhan
Hadiri Global Food Security Forum, Menhan Prabowo: Tugas Kita Sediakan Pangan bagi 8 Miliar Orang di Dunia
Hadiri Global Food Security Forum, Menhan Prabowo: Tugas Kita Sediakan Pangan bagi 8 Miliar Orang di Dunia
Kemhan
Hadiri Indo Defence 2022, Jokowi Sebut Industri Pertahanan Terus Berkembang
Hadiri Indo Defence 2022, Jokowi Sebut Industri Pertahanan Terus Berkembang
Kemhan
Bertemu PM Palestina, Menhan Prabowo: Kami Terus Dukung Perjuangan Rakyat Palestina
Bertemu PM Palestina, Menhan Prabowo: Kami Terus Dukung Perjuangan Rakyat Palestina
Kemhan
Raih
Raih "Outstanding Leader in National Defense", Menhan Prabowo: Saya Merasa Kurang Pantas
Kemhan
Prabowo Bertemu Menhan AS Lloyd Austin III Diskusikan Kerja Sama AS dan Indonesia
Prabowo Bertemu Menhan AS Lloyd Austin III Diskusikan Kerja Sama AS dan Indonesia
Kemhan
Kementerian Pertahanan Gelar Indo Defence 2022 Expo & Forum, Pameran Industri Pertahanan Bertaraf Internasional
Kementerian Pertahanan Gelar Indo Defence 2022 Expo & Forum, Pameran Industri Pertahanan Bertaraf Internasional
Kemhan
Lewat Bakohumas 2022, Kementerian Pertahanan Dukung Pengembangan Industri Pertahanan dalam Negeri
Lewat Bakohumas 2022, Kementerian Pertahanan Dukung Pengembangan Industri Pertahanan dalam Negeri
Kemhan
Prabowo Dampingi Jokowi Pimpin Upacara Parade Senja HUT Ke-77 TNI
Prabowo Dampingi Jokowi Pimpin Upacara Parade Senja HUT Ke-77 TNI
Kemhan
Bagikan artikel ini melalui
Oke