KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan ( Kemhan) mendukung penanganan pandemi Covid-19 dengan mengeluarkan beragam langkah strategis, salah satunya mengoptimalkan layanan serta sarana dan prasarana Rumah Sakit ( RS) dr Suyoto.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertahanan, Kemhan memang memiliki pusat rehabilitasi yang salah satu fungsinya adalah perumahsakitan.
Kepala Pusat Rehabilitasi (Kapusrehab) Kemhan Brigadir Jenderal TNI dr. Nana Sarnadi, Sp. OG., M.M.R.S. mengatakan, RS dr Suyoto merupakan pusat rehabilitasi, sehingga memiliki layanan mempercepat kesembuhan dengan berbagai kegiatan.
“Misalnya, pasien dilatih cara bernapas, kemudian tetap melakukan olahraga yang diperbolehkan di sekitar ruang perawatan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (15/2/2021).
Baca juga: Ikuti ADSOM WG, Kemhan Bahas Kerja Sama Pertahanan dalam Penanganan Covid-19
Nana mengatakan, tenaga kesehatan (nakes) juga dilibatkan dalam memulihkan mentalitas mereka yang terinfeksi Covid-19.
Selain itu, semua pasien Covid-19 digratiskan dari biaya perawatan di RS dr Suyoto karena ditanggung Kementerian Kesehatan.
Nana menjelaskan, pihak rumah sakit menyusun laporan tindakan dan biaya secara rinci, sebelum mengirimkannya ke Kementerian Kesehatan.
Terkait prosedur penanganan, Nana menyebut, pelayanan pasien dilakukan dengan sigap.
Setelah dilakukan asesmen di Instalasi Gawat Darurat (IGD), pasien yang terkonfirmasi atau diduga terinfeksi Covid-19 dipindahkan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Covid-19.
Setelah itu, pasien akan menjalani pemeriksaan lanjutan yang mencakup pemeriksaan darah di laboratorium, rontgen thorax, dan tes polymerase chain reaction (PCR).
Baca juga: Dukung Kemandirian Pertahanan dan Keamanan, Kemhan Bangun Budaya Kerja Berkarakter
Sesudah hasil pemeriksaan dikonsultasikan ke dokter penanggung jawab pelayanan, pasien masuk perawatan sesuai kriteria terkonfirmasi atau diduga Covid-19. Evaluasi pemeriksaan PCR lantas dilakukan lagi setelah tujuh hari perawatan.
Bila hasilnya masih positif, perawatan akan dilanjutkan. Jika hasil negatif dan tidak ada keluhan, pasien diperbolehkan pulang dan melakukan isolasi mandiri.
Sebaliknya, bila hasil sudah negatif tetapi pasien masih mengalami keluhan, pasien dipindahkan ke ruang rawat nonCovid-19
Ketika kasus pertama Covid-19 ditemukan di Indonesia, Kemhan bergerak cepat untuk mempersiapkan sarana dan prasarana dengan menambah fasilitas peralatan dan tempat tidur.
Baca juga: Simak, Berikut Informasi soal SKB CPNS Kemhan, Wajib Bawa Rapid Test
“Sebelumnya, terdapat 157 tempat tidur di RS dr Suyoto. Jumlah ini lalu ditambah menjadi 330 tempat tidur, dengan 260 tempat tidur dikhususkan untuk kasus Covid-19,” terang Nana.
Selain itu, terdapat pula 67 tempat tidur di ruangan isolasi bertekanan negatif, 5 tempat tidur ICU, dan 188 tempat tidur untuk isolasi nontekanan negatif.
Dari sisi sumber daya manusia, Kemhan juga merekrut tenaga komponen pendukung pertahanan negara bidang kesehatan sebanyak 293 nakes untuk gelombang pertama dan 55 nakes untuk gelombang kedua.
Sampai pertengahan Februari 2021, RS dr Suyoto telah menangani lebih dari 5.400 orang pasien dengan prosedur penanganan Covid-19.
Tercatat, pasien yang terkonfirmasi positif sekitar 2.300 orang, sisanya adalah suspek yang berjumlah sekitar 3.000 orang. Tingkat kesembuhan pasien berada di angka 91,5 persen.
Baca juga: Gandeng Kementerian PUPR dan Kemhan, Kementan akan Jadikan Kalteng Lumbung Pangan
Sebagai informasi, RS dr Suyoto memberikan layanan untuk anggota TNI, staf Kemhan, maupun masyarakat umum. Untuk kasus Covid-19, pasien yang dirawat di RS dr Suyoto lebih dari 74 persennya masyarakat masyarakat umum.