KOMPAS.com – Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kementerian Pertahanan (Kemhan) Bondan Tiara Sofyan berharap, Indonesia dapat mendukung pengadaan peralatan pertahanan Departemen Pertahanan Filipina dengan produk dari Indonesia.
Bondan mengatakan itu terkait penandatanganan Memorandum of Understanding ( Mou) tentang kerja sama di bidang logistik dan industri pertahanan antara Indonesia dan Filipina.
Kerja sama ini ditandatangani Bondan bersama Undersecretary for Finance and Material, Department of National Defense of Philippines Air Marshal (Ret) Raymundo DV Elefante di kantor Kemhan, Jakarta Kamis (27/2/2020).
Pada kesempatan itu, Bondan menuturkan, Indonesia ingin dapat menyuplai kebutuhan material peralatan pertahanan Filipina yang sebelumnya telah berjalan baik.
Baca juga: Tahun 2020, Kemhan Fokus Kembangkan Industri Pertahanan Dalam Negeri
Dia menjelaskan, Filipina sudah membeli produk-produk industri pertahanan Indonesia, di antaranya Kapal SSV buatan PT PAL Indonesia dan produk pesawat dari PT Dirgantara Indonesia.
“Dengan penandatanganan MoU ini, diharapkan PT Pindad (Persero) dan perusahaan industri pertahanan lainnya dapat turut mencoba menawarkan produk-produknya ke Filipina,” tambahnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan penandatangan MoU terkait logistik dan kerja sama industri pertahanan ini menjadi payung hukum kerja sama kedua negara.
“Jadi untuk procurement, kemudian untuk transfer of technology dan exchange material, khususnya terkait industri pertahanan,” kata Bondan seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Baca juga: Kemhan Berkomitmen Lakukan Reformasi Birokrasi
Sementara itu, Raymundo mengatakan, sebagai dua negara yang bertetangga selama ini hubungan kerja sama Indonesia dan Filipina khususnya di bidang pertahanan telah terjalin baik.
Dia pun berharap, MoU kerja sama logistik dan industri pertahanan ini, menjadi awal yang baik bagi peningkatan kerja sama kedua negara, khususnya di bidang industri pertahanan.
“Bagian utama dalam kesepakatan ini adalah adalah kerja sama di bidang logistik, di mana akan ada pembelian logistik melalui kerja sama Government to Government (G to G),” ungkapnya.
Selain Bondan dan Raymundo, hadir pada acara penandatanganan MoU ini sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan, termasuk Direktur Utama (Dirut) PT Pindad Abraham Mose dan Dirut PT Pal Indonesia Budiman Saleh.
Baca juga: Perkuat Diplomasi dan Kerja Sama Pertahanan, Prabowo Kunjungi Uni Emirat Arab
Adapun dari pihak Filipina, hadir pula Duta Besar Filipina untuk Indonesia dan Atase Pertahanan Filipina di Jakarta.