Lewat Permentan Nomor 10 Tahun 2022, Mentan SYL Ajak Seluruh Pihak Rapatkan Barisan

Kompas.com - 01/08/2022, 19:12 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

Ilustrasi pupuk organik, pupuk kandang. FREEPIK/FREEPIK Ilustrasi pupuk organik, pupuk kandang.

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak seluruh pihak untuk merapatkan barisan dalam menghadapi harga pupuk dunia yang semakin naik.

Salah satu upaya Kementerian Pertanian ( Kementan) untuk menghadapi kenaikan harga pupuk adalah dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian ( Permentan) Nomor 10 Tahun 2022 yang mengatur mengenai tata cara alokasi dan harga eceran tertinggi (HET) pupuk subsidi.

“Permentan ini sangat penting dan strategis serta sangat menentukan kondisi rakyat Indonesia di masa depan. Sebab, pertanian hebat bangsa hebat, pertanian kokoh bangsa kokoh.

“Selain itu, kebutuhan tersier bisa ditunda, tetapi makanan dan pertanian tidak boleh sedikitpun tertunda,” ungkap Mentan SYL dalam keterangan persnya, Senin (1/8/2022).

Hal itu disampaikan oleh Mentan SYL saat menghadiri acara Ngobrol Asyik (Ngobras) di Jakarta, Senin.

Baca juga: Mentan SYL: Jangan Ada Main-main dalam Mengelola Pupuk Subsidi

Mentan SYL mengatakan, dunia sedang tidak baik-baik saja. Hal ini berpengaruh terhadap produktivitas pertanian di Indonesia yang semakin menurun.

“Kita sedang menghadapi tiga hal, yakni pandemi Covid-19, climate change, dan perang Rusia-Ukraina. Sehingga dunia sedang mengalami yang namanya krisis energi, produktivitas pertanian dunia menurun karena cuaca buruk, dan krisis pupuk. Di beberapa negara juga ada yang tergoncang pertaniannya karena perihal pupuk,” ujar Mentan SYL.

Menurutnya, Indonesia sedang mengalami guncangan besar, karena harga pupuk dunia naik tiga kali lipat.

“Sesuai dengan petunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan seluruh stakeholder dan petani di Indonesia mari merapatkan barisan untuk mencari langkah yang tepat agar pupuk di Indonesia tidak mengalami masalah yang berat.

“Maka dari itu, hadirnya Peraturan Pemerintah (PP), Undang-undang (UU), dan Permentan Nomor 10 Tahun 2022 ini dapat menjadi langkah awal untuk pupuk Indonesia tidak bersoal dan kapasitasnya minimal masih sama dengan periode yang lalu,” kata Mentan SYL.

Baca juga: Mentan SYL Paparkan 4 Alasan Terbitnya Permentan Nomor 10 Tahun 2022

Secara kapasitas, ia berharap masih sama dengan tahun lalu dan meminta masalah pupuk ini dapat ditangani dengan baik hingga September.

“Diharapkan pupuk di Indonesia tidak langka, tetapi untuk kapasitasnya masih kurang, sehingga prioritasnya harus disesuaikan dan diatur sesuai dengan standard operating procedure (SOP) yang sesuai dengan tata kelola yang harus diperbaiki. Semoga tidak ada kecurangan dan penyelewengan, kalau masih ditemukan hal tersebut akan ditindak tegas,” jelas Mentan SYL.

Ia menjelaskan, semua harus bertanggungjawab sesuai dengan tugas, fungsi dan perannya masing-masing dalam mengawasi untuk tim kerja yang lebih baik.

Selain itu, kata dia, perlu adanya transparansi untuk mengecek dan memantau data pusat, sehingga masalah bisa segera ditangani.

“Semua penanganan pupuk harus menggunakan metode cepat, cermat, dan akurat (CCA) dan pemerintah akan terus mengupayakan Kredit Usaha Rakyat ( KUR) untuk menopang pengembangan alternatif pupuk selain pupuk subsidi,” tegasnya.

Baca juga: Mentan SYL Ajak Perbankan Bangun Sektor Pertanian Indonesia

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, akan ada perpanjangan waktu tiga bulan untuk beberapa jenis pupuk.

“Mereka di antaranya pupuk organik, zwavelzure ammonium (ZA), dan lainnya untuk dihabiskan oleh beberapa kios sampai dengan September. Apabila sudah masuk bulan Oktober akan diberlakukan tata kelola yang baru,” kata Ali.

Adapun peraturan baru tersebut adalah mengurangi jumlah komoditas penerima pupuk bersubsidi dari 70 komoditas menjadi sembilan komoditas.

“Adanya sembilan komoditas strategis ini terbagi menjadi tiga komoditas tanaman pangan padi, jagung, dan kedelai, tiga komoditas cabai, bawang merah, dan bawang putih, serta tiga komoditas lainnya adalah tepung rakyat, kakao rakyat, dan umbi rakyat,” katanya.

Sebagai informasi, secara garis besar, pupuk subsidi tersebut telah disesuaikan dengan Permentan berdasarkan alokasi dari pusat kepada pemerintah daerah (pemda). Dari pemda kemudian akan dibagikan kepada kabupaten, kota, dan seterusnya.

Terkini Lainnya
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Kementan
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Kementan
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Kementan
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Kementan
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Kementan
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Kementan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Kementan
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Kementan
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Kementan
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Kementan
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke