Kekeringan Mulai Melanda, Mentan Ajak Petani Percepat Proses Tanam

Kompas.com - 03/07/2020, 15:33 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Kondisi lahan tanaman padi yang retak karena kekurangan air di Desa Kertosari Kecamatan Pakusari Kabupaten JemberKOMPAS.COM/BAGUS SUPRIADI Kondisi lahan tanaman padi yang retak karena kekurangan air di Desa Kertosari Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) sudah jauh-jauh hari mengingatkan potensi kemarau panjang yang akan terjadi di tanah air.

“Kami mendapatkan laporan dari Organisasi Pangan Dunia (FAO) yang menyebutkan musim kemarau panjang akan melanda sejumlah negara, termasuk Indonesia,” ungkapnya Jumat (03/07/2020).

Menteri yang akrab disebut SYL ini menyebut, dampak kekeringan yang mulai melanda sejumlah daerah di Indonesia ini bisa menyebabkan krisis pangan.

Maka dari itu, lanjutnya, Kementan selalu mengajak petani untuk mempercepat proses tanam sebagai langkah antisipasi, sekaligus memanfaatkan air tersisa di musim hujan.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy menambahkan, petani juga bisa menyiapkan langkah antisipatif dan menjaga ketersediaan air agar lahan pertanian tidak terdampak kekeringan.

Baca juga: Kementan Targetkan Produksi 15 Juta Ton Beras

Selain memperbaiki aliran irigasi, Sarwo juga mengingatkan petani untuk mengasuransikan lahannya. Ini supaya petani tidak mengalami kerugian jika kekeringan melanda lahan pertanian.

Pasalnya, ancaman gagal panen gara-gara kekeringan melanda sejumlah lahan di daerah pantai utara (pantura), Jawa.

Kekeringan juga melanda areal persawahan tadah hujan di Kandanghaur, Kabupaten indramayu. Hal itu terjadi akibat seretnya pasokan air.

Memaksimalkan sumber air dan membuat embung

Lebih lanjut, Sarwo juga menyarankan petani untuk memaksimalkan sumber air yang tersedia.

Langkah yang dapat dipakai, seperti membangun embung dan memperbaiki aliran irigasi.

“Untuk petani yang mengalami kekeringan, kami sarankan untuk memaksimalkan sumber air yang ada. Misalnya air dari sungai yang dialiri dengan pompa, dan lainnya,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Namun, imbuhnya, bila sumber air yang ada sudah tidak bisa membantu, dia mengharapkan petani segera melapor ke dinas terkait untuk dicarikan solusi.

Sarwo menyarankan pula petani menyediakan embung. Sebab, embung selama ini terbukti mampu menjadi solusi dalam menghadapi kekeringan.

“Salah satu solusi yang bisa ditempuh adalah membangun embung. Embung bisa menyangga air hujan. Cara ini sangat efektif untuk menjaga ketersediaan air selama kemarau, sehingga pertanian tidak terganggu,” katanya.

Baca juga: Kementan Tepis Isu Kelangkaan Pupuk di Tanah Air

Dia pun berharap, pemerintah daerah (pemda) membantu petani yang mengalami kesulitan tersebut.

“Bantuan dari pemda bisa disesuaikan. Misalnya di areal lahan itu ada aliran irigasi yang rusak, segera dibenahi,” terangnya.

Selain itu, sambungnya, pemda bisa juga dengan meminjamkan pompa agar petani bisa menarik air dari sumber sumber air terdekat.

Terkini Lainnya
Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam
Optimalisasi Musim Tanam Kedua, Kementan Mulai Percepat Olah Tanah dan Tanam
Kementan
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Mentan Amran: Ini Lompatan Eksponensial
Kementan
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Saat Harga Beras Dunia Anjlok, Indonesia Cetak Rekor Produksi dan Akhiri Impor Konsumsi
Kementan
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Selalu Berdialog dengan Petani, Gaya Kerja Mentan Amran Dipuji Wapres Gibran
Kementan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Indonesia Surplus Beras Tanpa Impor, Mentan Amran: Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Ketahanan Pangan
Kementan
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Serapan Beras Bulog Januari–Mei 2025 Jadi yang Tertinggi dalam 57 Tahun
Kementan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Lakukan Tanam Perdana di Pulang Pisau, Kalteng Percepat Langkah Menuju Swasembada Pangan
Kementan
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kebut Target Swasembada, Kementan Selesaikan Tanam Perdana di 2 Lokasi Cetak Sawah Baru
Kementan
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Tegaskan Meritokrasi, Mentan Amran Coret Calon Pejabat Titipan meski Keluarga Sendiri
Kementan
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Kementan
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Kementan
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke