Tak Sekadar Kampanye, Diversifikasi Pangan Perlu Gerakan Nyata di Masyarakat

Kompas.com - 21/03/2018, 17:50 WIB
Josephus Primus

Editor

Presiden Joko Widodo bersama Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan panen jagung di Tuban Jawa Timur, Jumat (9/3/2018).dok BNI Presiden Joko Widodo bersama Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan panen jagung di Tuban Jawa Timur, Jumat (9/3/2018).

BOGOR, KOMPAS.com - Diversifikasi pangan menjadi salah satu tema penting dalam pembangunan ketahanan pangan di Indonesia. Upaya peningkatan diversifikasi pangan ditujukan untuk meningkatkan ketersediaan dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman dalam mendukung terwujudnya sumber daya manusia yang sehat, aktif dan produktif.

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi, saat memberikan arahan kepada peserta Pertemuan Pengembangan Pangan Lokal, pada Selasa (20/3/2018) malam di Bogor.

“Indonesia sangat kaya akan ragam bahan pangan lokal, ini harus disajikan menarik sehingga memiliki daya tarik untuk meningkatkan nilai tambah” tegas Agung.

Menurutnya diversifikasi pangan tidak hanya sekadar kampanye. Akan tetapi, gerakan ini harus diwujudkan untuk meningkatkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi dan seimbang dengan menciptakan ketertarikan masyarakat untuk mengonsumsinya.

“Untuk menimbulkan ketertarikan, strategi pertama yang perlu dilakukan adalah kita perbaiki olahannya, dan bagaimana mengolah bahan baku pangan lokal yang kita miliki agar mempunyai daya saing baik dari segi tampilannya yang menarik, rasa yang digemari dan harga yang bersaing” kata Agung.

P3L

Kegiatan Pengembangan Pangan Pokok Lokal (P3L) yang mulai digarap pada  2018 ini menurut Agung akan dilaksanakan di 15 kabupaten pada 13 provinsi. “Daerah ini menjadi prioritas utama karena telah memiliki bahan baku lokal yang sekarang sudah mempunyai olahan yang sederhana” lanjutnya.

Agung menegaskan bahwa fokus kegiatan akan dimulai dari hilir terlebih dahulu, setelah produk olahan pangan lokal memiliki daya saing sehingga orang memiliki keinginan untuk mengonsumsi, kemudian baru akan dilakukan peningkatan produksinya seperti ganyong, gembili. dan lainnya.

Menurutnya hal ini dapat berkontribusi dalam mendukung kebijakan nasional untuk penanganan stunting serta pengentasan kemiskinan. “Output yang kita harapkan adalah berkembangnya industri pengolahan berbasis bahan baku lokal sebagai trigger dalam pengembangan diversifikasi pangan,” ujar Agung.

Sementara itu, Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Tri Agustin Satriani mengatakan bahwa, ke depan pengembangan pangan lokal tidak hanya fokus pada pangan sumber karbohidrat, tetapi juga dapat dikembangkan pangan lokal selain karbohidrat.

Sedangkan sasaran pelaksanaan P3L lanjut Tri, akan difokuskan pada kelompok yang memiliki usaha atau bergerak dibidang pangan dan sudah eksis sebelumnya.

Adapun 15 kabupaten yang menjadi lokasi sasaran adalah pengembangan sagu di Bengkalis, Polewali Mandar, Maluku Tengah dan Mimika. Lantas, pengembangan ubi  kayu di Musi Rawas, Lombok Tengah, Nunukan, Kolaka, Buton Selatan dan Bone Bolango.

Selanjutnya, pengembangan Jagung di Buleleng, sorgum di Flores Timur, ubi banggai juga jagung di Banggai dan  Tojo Una Una, serta talas beneng di Pandeglang.


Terkini Lainnya
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani
Kementan
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada
Kementan
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan Jaga Produksi Padi lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam
Kementan
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi
Kementan
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani
Kementan
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air
Kementan
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani
Kementan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Panen Jagung di Gorontalo Meningkat, Jokowi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
Kementan
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Jadi Ajang Berbagi Wawasan bagi UMKM, Kementan Gelar SKENA
Kementan
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia
Kementan
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Kementan
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 
Kementan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan
Kementan
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim
Kementan
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke