Budayawan Apresiasi GNRM yang Perkuat Karakter Bangsa lewat Seni dan Bahasa

Kompas.com - 30/12/2024, 16:30 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Budayawan sekaligus praktisi seni Jose Rizal Manua.DOK. Info Publik Budayawan sekaligus praktisi seni Jose Rizal Manua.

KOMPAS.com - Pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul Indonesia membutuhkan fondasi kokoh berupa karakter dan jati diri bangsa. Terlebih, arus globalisasi dan perkembangan teknologi informasi saat ini begitu deras. 

Budayawan sekaligus praktisi seni Jose Rizal Manua mengatakan, penguatan karakter bangsa bukan hanya sekadar kebutuhan, tetapi menjadi prasyarat bagi keberlanjutan eksistensi dan daya saing Indonesia di kancah global.

Dia pun mengapresiasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang diinisiasi pada 2014. 

Menurutnya gerakan itu menjadi gerakan kebangsaan yang mampu melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Sejak dicanangkan, GNRM dinilai menunjukkan hasil khususnya melalui lima gerakan utamanya, yaitu Indonesia Melayani, Bersih, Tertib, Bersatu, dan Mandiri. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), seluruh dimensi gerakan pada Indeks Capaian Revolusi Mental (ICRM) 2023 naik menjadi 73,82 dari 70,47 pada 2021, atau meningkat 3,34 poin. Meski begitu, kenaikan tersebut masih dalam kategori "Cukup".

Baca juga: Kwarnas: Hapus Kegiatan Pramuka di Sekolah Bisa Hilangkan Karakter Bangsa

Pembentukan 514 Gugus Tugas GNRM di kabupaten/kota pun menunjukkan soliditas jejaring GNRM. 

Aksi-aksi nyata juga tumbuh dan tersebar di 34 provinsi, yang menjadi bukti bagaimana partisipasi aktif pemerintah daerah dan masyarakat terbentuk.

Jose mengatakan, penguatan karakter bangsa harus dimulai dari pelestarian kesenian dan bahasa Indonesia. 

Teater adalah contoh terbaik di mana berbagai unsur seni berkolaborasi untuk menciptakan nilai-nilai yang dapat memperkuat jati diri bangsa,” ujarnya di sanggar budayanya di Jakarta beberapa waktu lalu. 

Teater memiliki lima unsur seni, yakni sastra, seni peran, seni tari, seni musik, dan seni rupa yang tidak hanya memperkaya pengetahuan seni, tetapi juga membangun kepribadian seseorang.

Baca juga: Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Disebut Jadi Hal Krusial untuk Bangun SDM Indonesia

Melalui teater, anak-anak yang sering mengangkat tema perjuangan sejarah Indonesia dan nilai-nilai nasionalisme dapat ditanamkan sejak dini. 

“Kesenian adalah sarana efektif untuk memperkuat rasa persatuan dan membentuk karakter bangsa yang lebih baik,” katanya dalam siaran pers, Senin (30/12/2024).

Jose juga menekankan pentingnya bahasa Indonesia sebagai simbol identitas nasional. 

Menurutnya, Bahasa Indonesia telah diterima di berbagai negara seperti Prancis dan Australia sehingga  memiliki peran strategis dalam menyatukan bangsa. 

Namun, ia juga menyoroti fenomena penggunaan bahasa asing yang semakin populer di kalangan pejabat dan masyarakat. 

“Sebagai bangsa, kita harus menjaga keaslian bahasa kita agar identitas budaya tetap terjaga,” ungkapnya.

Jose menyebutkan, kasus intoleransi, degradasi nilai gotong royong, dan semakin mendalamnya polarisasi masyarakat merupakan tantangan besar dalam menjaga harmoni sosial. 

Baca juga: Daya Saing SDM Indonesia Terbaik Ketiga Se-Asia Tenggara

Dia juga menilai, pendidikan karakter berbasis seni dan kearifan lokal dapat menjadi solusi efektif. 

“Pendidikan formal berbasis psikologi, sosiologi, dan antropologi lebih efektif dalam membentuk karakter dan kepribadian anak-anak,” jelasnya. 

Melalui pengenalan seni tradisional, anak-anak tidak hanya mengenal budaya mereka tetapi juga belajar nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. 

Jose Rizal berharap pertunjukan teater, seperti yang akan digelar pada 29 Desember 2024 di Teater Gubah Jakarta dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih mencintai seni dan budaya Indonesia.

Tantangan bangsa

Lebih lanjut, Jose mengatakan, Indonesia dengan keragaman budayanya memiliki kekayaan luar biasa yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat karakter dan jati diri sebagai sebuah bangsa sejak dini. 

“Ini modal bagi generasi muda untuk melanjutkan pembangunan,” ungkapnya.

Baca juga: Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Dalam hal ini, kata dia, penguatan karakter bangsa sejak dini semakin mendesak mengingat tantangan yang dihadapi oleh Indonesia saat ini, baik dari aspek ideologis, sosial-budaya, maupun teknologi informasi. 

Fenomena rendahnya pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila, meningkatnya intoleransi, hingga penyebaran hoaks dan disinformasi, menunjukkan perlunya langkah strategis untuk mengatasi dinamika tersebut. 

Tantangan lainnya adalah kemajuan teknologi informasi. Di era digital, misalnya, media sosial menjadi pedang bermata dua. 

Di satu sisi mampu mempercepat arus informasi, di sisi lain bisa menjadi medium penyebaran hoaks, radikalisme, dan polarisasi masyarakat. 

Selama 2023, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang kini berganti menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) tercatat menangani sebanyak 1.615 konten isu hoaks yang beredar di website dan platform digital. 

Baca juga: Pentingnya Asupan Nutrisi Lengkap untuk Cegah Stunting dan Tingkatkan Daya Saing SDM Indonesia

Total sejak Agustus 2018 hingga Januari 2024, sudah 12.547 konten isu hoaks diturunkan oleh Kemkomdigi.  

Berdasarkan kategori, isu hoaks paling banyak berkaitan dengan sektor kesehatan. Kemkomdigi menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan. 

Sementara itu, isu hoaks yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah dan penipuan juga tercatat paling banyak ditemukan pada urutan kedua, yaitu masing-masing 2.210 isu pemerintahan dan penipuan. 

Belum lagi konten-konten yang terkait radikalisme atau ujaran kebencian yang tidak sedikit mampu memantik reaksi masyarakat untuk saling benci. 

Sepanjang 2024, Kemkomdigi bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memblokir sebanyak 180.954 konten bermuatan intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme di ruang siber. 

Sebagian besar konten tersebut merupakan propaganda dari jaringan teroris, seperti ISIS, HTI, dan JAD yang secara aktif menyebarkan ideologi kekerasan melalui platform digital.  

Baca juga: Dua Risiko Ini Jadi Ancaman Kualitas SDM Indonesia Tahun 2045

Jose menilai, angka-angka tersebut menunjukkan mental-mental masyarakat yang masih rentan terpengaruh untuk kemudian melakukan tindakan negatif. 

Maka dari itu, mental diri sebagai anak bangsa yang walau berbeda tapi tetap satu dalam bingkai Negara Kesatuan RI (NKRI) harus kembali diperkuat, bahkan sejak dini.

Langkah strategis GNRM

Melihat tantangan yang ada, transformasi GNRM menjadi program Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa menjadi langkah strategis yang sejalan dengan visi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2024-2029. 

Program itu mengintegrasikan delapan pilar utama, yaitu Pancasila, Bahasa Indonesia, Sistem Pendidikan Nasional Berkarakter, Kearifan Lokal, Sejarah Bangsa, Wawasan Kebangsaan, Sistem Sosial Budaya, dan Pembangunan Ekonomi Berkeadilan.

Untuk mempercepat transformasi itu, aktivasi komunikasi publik melalui media elektronik menjadi krusial. 

Kemudian, diseminasi informasi yang tepat dapat membangun narasi positif, mendorong partisipasi masyarakat, dan menguatkan identitas nasional di tengah perubahan sosial.

Penguatan karakter dan jati diri bangsa adalah investasi jangka panjang untuk memastikan Indonesia tetap kokoh di tengah arus globalisasi. 

Baca juga: Bukan Cuma Kuantitas, Fokus Pembangunan SDM Indonesia Bergeser ke Kualitas

Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, memperkuat kesenian dan bahasa, serta menjalankan transformasi GNRM, Indonesia dapat mencetak SDM unggul yang tidak hanya kompeten secara global tetapi juga berakar kuat pada nilai-nilai kebangsaan. 

 “Seni dan budaya adalah benteng terdekat untuk menjaga jati diri bangsa dari pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kita,” kata Jose. 

Terkini Lainnya
Platform Digital Abaikan Konten Berbahaya? Kemkomdigi Siapkan Denda dan Sanksi Tegas
Platform Digital Abaikan Konten Berbahaya? Kemkomdigi Siapkan Denda dan Sanksi Tegas
Kemenkominfo
Fokus Digitalisasi pada 2025, Pemerintah Bakal Gencarkan AI dan Ekonomi Digital
Fokus Digitalisasi pada 2025, Pemerintah Bakal Gencarkan AI dan Ekonomi Digital
Kemenkominfo
Dampingi Presiden ke India, Menkomdigi Jalin Kemitraan di Bidang Pengembangan Digital
Dampingi Presiden ke India, Menkomdigi Jalin Kemitraan di Bidang Pengembangan Digital
Kemenkominfo
Perlindungan Anak di Dunia Digital, Kemenkomdigi Terapkan SAMAN untuk Cegah Konten Ilegal
Perlindungan Anak di Dunia Digital, Kemenkomdigi Terapkan SAMAN untuk Cegah Konten Ilegal
Kemenkominfo
Menkomdigi Ingatkan Pentingnya Tata Kelola Komunikasi Publik yang Santun dan Beretika
Menkomdigi Ingatkan Pentingnya Tata Kelola Komunikasi Publik yang Santun dan Beretika
Kemenkominfo
Demi Transformasi Digital, Menkomdigi Fokus pada 3 Pilar Utama Ini
Demi Transformasi Digital, Menkomdigi Fokus pada 3 Pilar Utama Ini
Kemenkominfo
Budayawan Apresiasi GNRM yang Perkuat Karakter Bangsa lewat Seni dan Bahasa
Budayawan Apresiasi GNRM yang Perkuat Karakter Bangsa lewat Seni dan Bahasa
Kemenkominfo
Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Disebut Jadi Hal Krusial untuk Bangun SDM Indonesia
Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Disebut Jadi Hal Krusial untuk Bangun SDM Indonesia
Kemenkominfo
Kemenkomdigi Gelar Fun Run Kampanyekan Pemberantasan Judol
Kemenkomdigi Gelar Fun Run Kampanyekan Pemberantasan Judol
Kemenkominfo
Lawan Judi Online dengan Gaya Hidup Sehat ala Sheryl Sheinafia
Lawan Judi Online dengan Gaya Hidup Sehat ala Sheryl Sheinafia
Kemenkominfo
Ikuti Arahan Menkomdigi, Grab dan OVO Blokir Transaksi Judi Online
Ikuti Arahan Menkomdigi, Grab dan OVO Blokir Transaksi Judi Online
Kemenkominfo
Grab dan OVO Dukung Makan Bergizi Gratis, Menkomdigi: Ciptakan Dampak Positif bagi Masyarakat
Grab dan OVO Dukung Makan Bergizi Gratis, Menkomdigi: Ciptakan Dampak Positif bagi Masyarakat
Kemenkominfo
Kementerian Komdigi Gelar Malam Anugerah UMKM Level Up 2024
Kementerian Komdigi Gelar Malam Anugerah UMKM Level Up 2024
Kemenkominfo
Tangani Ancaman Digital, Menkomdigi Tunjuk Perwira Polri Jadi Plt Dirjen Pengawasan Ruang Digital
Tangani Ancaman Digital, Menkomdigi Tunjuk Perwira Polri Jadi Plt Dirjen Pengawasan Ruang Digital
Kemenkominfo
Menkomdigi Teken Kerja Sama Strategis Terkait Transformasi Digital dengan Pemerintah Jerman
Menkomdigi Teken Kerja Sama Strategis Terkait Transformasi Digital dengan Pemerintah Jerman
Kemenkominfo
Bagikan artikel ini melalui
Oke