KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memfasilitasi kegiatan sulih bahasa isyarat pada debat calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong mengatakan, langkah itu merupakan salah satu upaya mewujudkan pemilu yang makin inklusif.
Dia mengatakan, upaya terpenting dari fasilitas itu adalah informasi terkait visi dan misi pasangan calon (paslon) pemimpin bangsa bisa dijangkau semua kalangan atau lebih inklusif.
“Teman-teman disabilitas diharapkan juga mendapatkan pemahaman yang utuh sekaligus pendidikan politik dari debat sebelum menentukan pilihannya saat pencoblosan nanti,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (3/2/2024).
Upaya tersebut dilakukan untuk memenuhi hak penyandang disabilitas tuli untuk mendapatkan fasilitas dan akses informasi acara debat capres dan cawapres.
Baca juga: Di Forum ASEAN, Sekjen Kemenkominfo Paparkan 5 Langkah Indonesia Hadapi Tantangan Digitalisasi
Usman mengatakan, pemerintah memastikan setiap warga negara memiliki kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dalam pemilihan politik Pemilu 2024.
Kesempatan itu mencakup pengakuan dan perlindungan hak-hak politik semua warga negara, tanpa memandang jenis kelamin, usia, disabilitas, etnis, agama, atau latar belakang sosial ekonomi mereka, sepanjang memenuhi persyaratan.
“Dengan begitu, Pemilu 2024 terselenggara secara inklusif dan ramah dengan teman-teman disabilitas,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo) Laura Lesmana Wijaya mengapresiasi Kemenkominfo yang telah memfasilitasi kegiatan mereka.
Menurutnya, upaya tersebut merupakan salah satu langkah pemerintah dalam mendorong keterlibatan semua kalangan dalam berpartisipasi membangun bangsa.
Baca juga: Respons Kemenkominfo soal Maraknya Penyalahgunaan Video Pesohor yang Diedit dengan AI
”Harapan saya kerja sama ini tidak hanya sesaat saja, melainkan bisa dijadikan tugas negara yang permanen,” ujarnya.
Laura mengatakan, upaya tersebut bisa menjadi model akses informasi bagi daerah-daerah lainnya untuk selalu menggandeng dan melibatkan komunitas yang bermitra dengan Pusbisindo.
Kegiatan sulih bahasa debat capres dan cawapres yang digelar di Kemenkominfo tersebut bekerja sama dengan Pengurus Pusat Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin).
Laura menyebutkan, kegiatan sulih bahasa debat capres dan cawapres yang diselenggarakan Kemenkominfo dan Gerkatin yang merupakan mitra dari Pusbisindo.
Dia menyebutkan, mitra Pusbisindo sangat kuat karena memiliki tujuan yang sama, yakni ingin memberikan akses yang penuh, adil, dan inklusif untuk penyandang tuli.
“Maka dari itu, kami merasa perlu menggandeng Kemenkominfo untuk akses dan fasilitas komunikasi dan informasi dengan kualitas yang tinggi,” ujarnya.
Adapun Kemenkominfo melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) IKP melalui GPR TV menyediakan ruangan, peralatan live streaming, serta beberapa fasilitas pendukung lainnya.
Kegiatan sulih bahasa bersama tersebut sudah dilakukan saat debat capres dan cawapres keempat pada 21 Januari 2024.
Rencananya, kegiatan serupa kembali digelar dalam debat kelima yang digelar pada Minggu, 4 Februari 2024 mendatang.