KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, pembangunan base transceiver station (BTS) merupakan wujud nyata dan keseriusan pemerintah dalam melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur digital.
Dengan akses internet yang lebih baik, sektor layanan pemerintahan, pendidikan, dan kesehatan akan dapat ditingkatkan secara signifikan.
“BTS ini bisa memancarkan sinyal sejauh 5 kilometer (km). Mudah-mudahan bisa dipakai buat komunikasi,” ujarnya.
Dia mengatakan itu saat meninjau lokasi pembangunan tower BTS di Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (26/07/2023).
Budi mengatakan, pembangunan BTS 4G bertujuan meningkatkan akses internet di fasilitas publik di seluruh Indonesia.
Baca juga: Wamenkominfo Sebut Sekitar 1.200 Tower BTS 4G Sedang Dibangun, Target Rampung Tahun Ini
Ke depan, kata dia, akses internet di Indonesia akan makin cepat dan terjangkau, terutama bagi daerah-daerah yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam mendapatkan layanan internet.
“Pada waktunya, kami tingkatkan lagi kapasitasnya sehingga bisa dipakai untuk melayani kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan lainnya,” melansir kominfo.go.id, Kamis (27/7/2023).
Pembangunan infrastruktur digital juga dilakukan untuk meningkatkan perekonomian warga yang tinggal di pedesaan.
“Pokoknya semua sinyal di daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) harus kami wujudkan. Kenapa harus akses digital sinyal ini? Karena semuanya nanti akan bergerak menuju digital, seperti kesehatan, pendidikan,” tuturnya.
Mantan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia (Wamendesa PDTT) itu menyatakan, masyarakat yang tinggal di daerah 3T berhak mendapatkan layanan yang sama seperti masyarakat di perkotaan.
Baca juga: Soal Penyelesaian Proyek BTS, Budi Arie: Nanti Penuh Kejutan, Tenang Saja
Dia menegaskan, semua BTS atau semua akses digitalisasi harus diwujudkan ke seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
“Jadi, saya sudah bilang kepada Pak Presiden kalau di kota sudah tidak ada lagi persoalan sinyal, yang perlu menjadi perhatian itu ada di desa-desa,” ujarnya.
Untuk bidang pendidikan, kehadiran BTS penting agar anak didik tidak tertinggal informasi.
Budi mengatakan, digitalisasi membuka semua peluang, cakrawala, dan orang dari mana saja dalam mengakses informasi dengan cepat.
Laporan dari Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan, saat ini ada 1.200 puskesmas yang belum memiliki akses internet.
“Saya juga baru dapat daftar dari Menteri Kesehatan, ternyata ada 1.200 Puskesmas yang belum punya akses internet, saya rasa salah satunya ada juga di NTB,” tuturnya.
Baca juga: Soal Penyelesaian Proyek BTS, Budi Arie: Nanti Penuh Kejutan, Tenang Saja
Oleh karena itu, Budi menegaskan, pihaknya tidak ingin proyek pembangunan BTS 4G terbengkalai. Menurutnya, penyelesaian BTS 4G akan dilakukan dengan cepat.
“Memang tower-nya sudah berdiri dan siap berfungsi, tinggal kami rapikan beberapa hal. Terutama perjanjian-perjanjian dengan operator seluler,” katanya.
Menkominfo menargetkan pembangunan selesai sebelum atau sudah bisa digunakan untuk melayani masyarakat pada 17 Agustus.
Adapun Budi tiba di lokasi sekira pukul 17.00 waktu Indoneisia tengah (WITA) disambut Gubernur NTB Zulkieflimansyah, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkomipda) NTB, dan masyarakat setempat.
Pada kesempatan itu, Budi berbincang dengan pegiat wisata, tenaga pendidik, serta warga lokal mengenai penggunaan internet untuk kegiatan produktif masyarakat.
Baca juga: Saksi Sebut Pembangunan 4.200 BTS 4G dalam 9 Bulan Tak Lazim
Dalam kunjungan ke NTB, Budi didampingi Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail serta Pelaksana Tugas Direktur Utama BAKTI Kemenkominfo Arief Tri Hardiyanto.