KOMPAS.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sukses meluncurkan Satelit Republik Indonesia (Satria)-1.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kemenkominfo Arief Tri Hardiyanto menyatakan, Satria-1 akan bergerak menempati orbit 146 derajat Bujur Timur (BT) yang berada di langit Papua.
"Semoga seluruh tahapan berjalan lancar hingga nanti bisa menempati orbit pada bulan November 2023,” ujarnya usai menyaksikan peluncuran SATRIA-1 di Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat, Minggu (18/06/2023) waktu setempat.
Satria-1 diluncurkan dengan roket Falcon 9 milik Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX).
Satelit itu merupakan satelit multifungsi pertama milik Pemerintah Indonesia dengan kapasitas terbesar di Asia.
Baca juga: Meluncur Besok, Satelit Satria-1 Siap Layani 50.000 Titik
Pemerintah mengharapkan peluncuran Satria-1 berhasil menempati orbit dan beroperasi dengan sehingga bisa mendukung akselerasi transformasi digital nasional.
"Alhamdulillah tadi peluncuran berlangsung dengan baik. Ini capaian yang sangat hebat dan keberhasilan atas doa seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya meansir kominfo.go.id.
Arief menyebutkan, Satria-1 akan dipantau Thales Alenia Space untuk memastikan seluruh perangkat bisa berfungsi dengan baik.
"Mudah-mudahan semua perangkat yang ada di Satria-1 dapat bekerja dengan baik, seperti solar cell dan antenanya sehingga bisa terkendali dari stasiun bumi," tuturnya.
Peluncuran Satria-1 sempat tertunda 17 menit dari jadwal semula pukul 18.04 waktu setempat atau Senin (19/06/2023) pukul 05:04 WIB. Meskipun demikian, masih dalam time window peluncuran.
Baca juga: Akses Internet Satelit Satria-1 Diutamakan Buat Sekolah sampai TNI-Polri