KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate mengatakan bahwa kinerja jurnalistik dan adaptasi teknologi digital menjadi keberhasilan Indonesia dalam menyelenggarakan Presidensi Group of Twenty (G20) 2022.
Menurutnya, keberadaan teknologi digital memungkinkan penyebarluasan informasi mengenai Presidensi G20 ke seluruh negara.
“Seperti kita ketahui bersama, kita baru saja menyelesaikan Presidensi G20 melalui gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 secara sukses. Agenda ini diakui secara domestik, nasional, dan internasional,” ujar Johnny seperti dikutip dalam Kominfo.go.id, Kamis (1/12/2022).
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam Acara Puncak Anugerah Jurnalistik Kominfo (AJK) 2022 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2022).
AJK 2022 merupakan kompetisi karya jurnalis kelima yang digelar Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Baca juga: Kapan UKMM Indonesia Gunakan Teknologi Face Payment?
Johnny mengungkapkan bahwa peran jurnalis dan teknologi memungkinkan transmisi berita dengan cepat dan akurat ke seluruh pelosok Tanah Air dan dunia yang menjangkau segenap masyarakat negara anggota G20.
“Saya kira peran ini juga buah hasil dari kerja kolaborasi dan kegotong-royongan kita sebagai bangsa di bawah leadership dan directive yang kuat dari Bapak Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi). Termasuk di dalamnya peran penting jurnalis,” ujarnya.
Johnny menilai masyarakat di seluruh dunia sebelumnya menanti dan menunggu kesuksesan Indonesia dalam memimpin Presidensi G20.
“Alhamdulillah, di bawah kepiawaian diplomasi, saat dunia ragu atau sebagian dari kita, termasuk pengamat hebat Indonesia khawatir dan pesimis apakah Indonesia bisa memimpin dengan baik. Walhasil, KTT G20 yang dipimpin Bapak Presiden Jokowi menghasilkan Bali Leaders Declaration,” imbuhnya.
Baca juga: Aura Pancasila di KTT G20 Bali
Pada kesempatan tersebut, Johnny menjelaskan penyelenggaraan AJK 2022 mengangkat tema ”Presidensi G20 Indonesia Wujudkan Transformasi Digital yang Inklusif, Memberdayakan, dan Berkelanjutan”.
Menurutnya, tema AJK itu mengingatkan ia pada saat memimpin pertemuan Digital Economic Ministers’ Meeting (DEMM) di Bali pada 1 September 2022.
DEMM sebagai puncak dari Forum Digital Economy Working Group (DEWG) dalam rangkaian Presidensi G20 Indonesia.
“Digital Economic Ministers’ Meeting yang dilaksanakan di Bali itu adalah yang pertama kali dalam sejarah dunia dan sejarah G20. Ini karena DEWG sendiri baru dielevasi pada G20 tahun lalu di Italia dari Digital Economy Task Force menjadi DEWG,” jelas Johnny.
Baca juga: Jadi Presiden G20, PM India Serukan Persatuan Hadapi Tantangan Terhebat
Ia menilai, langkah elevasi tersebut sangat tepat karena memang dunia bergerak dan beranjak ke dalam transformasi digital.
Oleh karena itu, Johnny menyatakan, momentum itu perlu dimanfaatkan dengan baik dan benar.
Dalam puncak AJK 2022, ia turut didampingi Sekjen Kemenkominfo Mira Tayyiba, Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Ismail, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Usman Kansong.
Turut hadir pula dewan juri dan pemenang I, II, dan III serta 10 besar peserta AJK 2022 dari lima kategori lomba.