KOMPAS.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, pemerintah bersama operator telah membangun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dari hulu sampai hilir.
Penyediaan fasilitas tersebut pun perlu diimbangi dengan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan Infrastruktur digital di sektor hilir.
“Itu bekerja sungguh-sungguh, Bapak Presiden sendiri memberikan perintahnya sangat jelas untuk memastikan penggelaran infrastruktur di semua layer, menjangkau seluruh wilayah tanah air kita,” ujarnya.
Dia mengatakan itu usai membuka Pertemuan Ketiga Digital Economy Working Group ( DEWG) Presidensi G20 Indonesia di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (20/07/2022).
“Dalam Kabinet Indonesia Maju, pembangunan infrastruktur hulu harus diimbangi dengan kemampuan memanfaatkannya di sektor hilir,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Baca juga: DEWG Digelar di NTT, Menteri Johnny Sampaikan Komitmen untuk Dorong Transformasi Digital
Johnny berharap pembangunan infrastruktur secara besar-besaran dan merata bisa dimanfaatkan masyarakat dengan maksimal.
Oleh karena itu, pemerintah juga mendorong pengembangan dan pembangunan sumber daya manusia digital.
“Sekali lagi ya, infrastruktur itu dibangun secara masif, besar-besaran, dan menjangkau wilayah tanah air, tetapi juga kita perlu mendorong agar downstream-nya, sektor hilir digitalnya dimanfaatkan dan digunakan dengan sebaik-baiknya oleh ekosistem nasional kita,” jelasnya.
Terlebih, lanjut Johhny, potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar, yakni prognosis pada 2025 mencapai 146 miliar dollar AS.
Bahkan pada 2030 potensinya bisa mencapai 315 miliar dollar AS atau setara dengan 42 persen ekonomi digital Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Baca juga: Jelang DEWG Ketiga, Pemerintah Yakin G20 Berikan Hasil dalam Mendukung Perbaikan Dunia
Maka dari itu, Johnny mendorong masyarakat mengambil bagian secara aktif dalam pengembangan ekonomi digital.
Hal tersebut penting untuk mewujudkan pemberdayaan manusia dalam transformasi digital atau human centered digital development.
“Itu sangat besar (potensinya). Sekarang menjadi tugas sekaligus tantangan bagi kita semua mengambil bagian aktif sehingga manfaat ekonomi yang tumbuh dan berkembang dengan pesat bisa dinikmati seluruh masyarakat,” paparnya.
Lebih khusus lagi, lanjut Johnny, adalah masyarakat menengah bawah atau small medium and micro enterprises. Menurutnya, kelompok masyarakat ini yang harus bersama-sama didorong.
Atas dasari itu, kata Johnny, pemberdayaan manusia dalam transformasi digital menjadi agenda prioritas pemerintah dalam penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia.
“Ini yang saya kira termasuk tiga agenda prioritas G20 kita. Dalam rangka empowerment itu, empowerment untuk human centered digital development,” tandasnya.
Baca juga: Dukung Pertumbuhan dan Manfaat Ekonomi Digital, Sekjen Kemenkominfo Tekankan Tiga Isu Prioritas DEWG
Adapun pertemuan ketiga DEWG G20 mendiskusikan arus data lintas negara dan pemanfaatan data secara berkeadilan di tengah transformasi digital global atau Cross Border Data Free Flow and Data Free Flow With Trust serta Digital Skill and Digital Literacy.
Sebelumnya, pada pertemuan pertama dan kedua DEWG G20 dua isu lain telah dibahas, yaitu Connectivity and Post Covid-19 Recovery serta Digital Skill and Digital Literacy.