KOMPAS.com – Presidensi Group of Twenty ( G20) Indonesia mengusulkan penyusunan toolkit atau perangkat untuk mengukur keterampilan dan literasi digital dalam Forum Digital Economy Working Group ( DEWG) tahun 2022.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan ( Kabalitbang) Sumber Daya Manusia ( SDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kemenkominfo) Hary Budiarto mengatakan, keberadaan toolkit ini sejalan dengan tema DEWG untuk mencapai pemulihan yang tangguh.
“Tujuan dari toolkit sudah sesuai dengan tema, yakni bekerja sama untuk transformasi digital yang lebih inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan,” jelas Hary dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Kompas.com, Jumat (20/5/2022).
Baca juga: Kemenkominfo Gelar Startup Gathering Road to Hub.id Summit 2022
Hal tersebut dikatakan oleh Hary saat memberikan pengantar dalam Lokakarya Perangkat untuk Mengukur Keterampilan Digital dan Literasi Digital di Yogyakarta, Kamis (19/5/2022).
Menurut Hary, di era digitalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat, keterampilan dan literasi digital menjadi elemen utama.
Hal itu dimaksudkan agar bisa lebih mengoptimalkan manfaat ekonomi digital bagi semua dan pengukuran dalam bentuk indikator diperlukan bagi setiap negara.
“ Pengukuran juga penting untuk memberikan seperangkat indikator demi mengevaluasi serta melacak keterampilan digital dan tingkat literasi negara,” ujar Hary.
Baca juga: Upaya Kemenkominfo Lahirkan Talenta Digital lewat Program “Digital Talent Scholarship”
Sebagai informasi, di beberapa negara, organisasi internasional, dan lembaga penelitian sudah mulai mengembangkan indikator untuk mengukur keterampilan digital dan literasi digital.
Keterampilan dan literasi digital menjadi salah satu isu prioritas dalam DEWG G20. Oleh karena itu, Presidensi G20 Indonesia mendorong pembahasan agar dapat dirumuskan penilaian yang komprehensif untuk meningkatkan produktivitas dan inklusivitas ekonomi digital.
Lebih lanjut, Hary terus mendorong delegasi dan tamu undangan untuk mendiskusikan pengembangan perangkat pengukuran yang bermanfaat bagi setiap negara anggota G20.
“Saya berharap lokakarya ini dapat menfasilitasi dan menjadi tempat diskusi konstruktif tentang bagaimana perangkat ini dikembangkan dan bagaimana negara dapat mengambil manfaat dari pengukuran keterampilan dan literasi digital,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia mengharapkan adanya masukan untuk lebih menyempurnakan perangkat pengukuran yang memungkinkan setiap negara anggota G20 dapat saling belajar.
“Kami akan sangat berterima kasih apabila Anda dapat membagikan pengalaman tentang beberapa inisiatif terkait pengukuran keterampilan dan literasi digital,” katanya.
Pada kesempatan itu, ia juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran delegasi, knowledge partner nasional dan global yang telah mempersiapkan lokakarya tersebut.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada panitia telah mengatur lokakarya penting ini dan semua knowledge partner, baik nasional maupun global yang mendukung kami dari awal dalam mempersiapkan lokakarya ini,” ungkapnya.