KOMPAS.com – Menteri Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo) Johnny Gerard Plate menceritakan kembali keberadaan candi sebagai bukti dari harmoni dalam keberagaman dan resiliensi di Indonesia kepada Delegasi Digital Economy Working Group ( DEWG) Group of Twenty ( G20).
Salah satu contoh yang menjadi inspirasi semangat dalam Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 dengan tema Recover Together, Revocer Stronger, yakni Candi Prambanan.
“ Pemugaran Candi Prambanan yang berkelanjutan dapat menjadi contoh semangat kepresidenan tahun ini. Sepanjang sejarah, Candi Prambanan terus menghadapi bencana besar," cerita Johnny saat menghadiri Gala Dinner bersama delegasi DEWG G20 di Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (18/5/2022).
"Namun, karena upaya kolaboratif dari orang-orang, Candi Prambanan dapat bertahan menghadapi tantangan dan bahkan tumbuh secara signifikan,” tambah Johnny dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Kompas.com, Kamis (19/5/2022).
Baca juga: Kemenkominfo Gelar Startup Gathering Road to Hub.id Summit 2022
Menkominfo Johny berharap melalui masa kepresidenan Indonesia, anggota G20 tahun ini dapat bertahan dan tumbuh melalui masa-masa sulit sehingga akhirnya dapat Recover Together, Recover Stronger.
Lebih lanjut, Johnny mengatakan, keragaman suku, budaya, dan agama di Indonesia bisa berjalan berdampingan dengan baik karena adanya semboyan Bhinneka Tunggal Ika atau Unity in Diversity.
Selain itu, ketangguhan Indonesia dalam menghadapi bencana juga tampak dari keberadaaan candi yang sekarang masih tegak berdiri.
“Indonesia memiliki ratusan candi yang indah karena budaya kita yang sangat beragam. Dua candi yang paling terkenal di Jawa, yaitu Candi Borobudur yang merupakan candi (agama) Buddha dan Candi Prambanan yang merupakan candi (agama) Hindu,” ungkap Johnny.
Baca juga: Upaya Kemenkominfo Lahirkan Talenta Digital lewat Program “Digital Talent Scholarship”
“Bahkan candi ini merupakan salah satu candi (agama) Hindu terbesar di Asia Tenggara dan dianggap sebagai situs Warisan Dunia United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization ( UNESCO) sejak 1991,” jelas Johnny.
Tidak hanya itu, menurut Johnny, keberadaan candi yang saling berdekatan menjadi bukti nyata dari setiap komunitas agama yang berbeda di Indonesia dapat hidup saling berdampingan secara harmonis.
“Hal ini sesuai dengan semboyan nasional Indonesia Bhinneka Tunggal Ika yang berarti Unity in Diversity,” kata Johnny.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Indonesia Johnny Gerard Plate saat menceritakan kisah mengenai Candi Prambanan dalam acara Gala Dinner bersama Delegasi DEWG G20 di Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (18/5/2022).
Menkominfo Johnny menyebutkan, keberadaan candi di Indonesia bukan hanya sebagai warisan karya budaya semata. Namun juga menjadi bukti ketahanan bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman.
“Banyak candi di Indonesia bukan hanya menyajikan pemandangannya yang indah saja, tetapi juga memiliki sejarah besar di balik setiap pembangunan dan pemugaran berkelanjutan,” ungkap Johnny.
Sebagai informasi, Candi Prambanan dibangun pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan, yang merupakan raja dari Kerajaan Medang, sekitar tahun 830 masehi.
Baca juga: Kemenkominfo dan Komisi I DPR RI Dorong Masyarakat Sumatera Utara Segera Beralih ke TV Digital
Acara Gala Dinner bersama Delegasi DEWG G20 di Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (18/5/2022).
Johnny menuturkan, penerus Raja Rakai Pikatan terus membangun dan mengembangkan kompleks di sekitar Candi Prambanan.
Sayangnya, kata Johnny, seiring dengan berjalannya waktu, sekitar abad ke 10 masehi, konflik dan bencana melanda sehingga menyebabkan pengembangan candi itu ditinggalkan.
"Bencana tersebut berupa letusan gunung berapi dan gempa bumi dan berdampak signifikan terhadap daratan. Meski begitu, candi megah ini masih tetap bertahan kokoh,” tuturnya.
Ia mengatakan, sejak ditemukan kembali pada awal 1700-an, Candi Prambanan terus menerus menghadapi tantangan.
Oleh karena itu, berbagai upaya restorasi telah dilakukan oleh pemerintah, masyarakat setempat, dan berbagai lembaga untuk pemulihan Candi Prambanan.
“Proyek restorasi terbaru di tahun 2009, setelah terjadi bencana alam gempa bumi di Yogyakarta. Penduduk setempat dan pemerintah percaya bahwa candi ini merupakan landmark bersejarah dan akan terus dipertahankan kondisinya,” katanya.