KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate mengajak mahasiswa, khususnya di Universitas Gadjah Mada ( UGM) Yogyakarta, untuk mengeksplorasi potensi digital Indonesia.
Selain eksplorasi, ia menyerukan agar mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi terbaru secara produktif, termasuk metaverse.
Pernyataan itu Johnny katakan saat menyampaikan Keynote Speech Unpacking the Metaverse: Akselerasi Transformasi Digital dalam menyambut teknologi masa depan di Graha Sabha Pramana UGM Yogyakarta, Rabu (18/5/2022).
“Saya harap rangkaian agenda pada hari ini, Rabu (18/5/2022), mampu memacu semangat para mahasiswa UGM untuk makin antusias dalam menggali ilmu dan mengeksplorasi potensi digital Indonesia,” ujarnya seperti yang dimuat dalam laman kominfo.go.id, Rabu.
Baca juga: Di Davos, Menkominfo Bahas Potensi Digital ASEAN
Tak hanya itu, lanjut Johnny, mahasiswa diharapkan mampu menaklukkan berbagai tantangan untuk mentransformasi alam imersif metaverse guna memajukan Ibu Pertiwi.
Oleh karenanya, ia juga mengajak mahasiswa menjadi bagian penting untuk menghadirkan Indonesia yang semakin digital dan maju.
“Sebagai mahasiswa yang mengakar kuat menghujam bumi, tumbuh menjulang tinggi, dan rimbun meneduhkan. Bagikanlah buah pengetahuan kepada siapapun yang bernaung di bawahnya. Bersama-sama kita hadirkan Indonesia yang terkoneksi, makin digital, makin maju!” ajak Johnny.
Seperti diketahui, Indonesia tengah memegang tampuk keketuaan atau Presidensi Group of Twenty (G20) 2022.
Baca juga: Kemenkominfo Ingin Konsep Harmoni Angklung Jadi Inspirasi Perumusan Kebijakan Digital DEWG G20
Johnny selaku pengampu Digital Economy Working Group (DEWG) mengatakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kemenkominfo) saat ini sedang membicarakan berbagai peluang dan tantangan kemajuan teknologi digital.
“Saat ini juga, di Yogyakarta tengah berlangsung pertemuan DEWG G20 membahas tiga isu prioritas,” jelasnya.
Adapun tiga isu prioritas yang diangkat pada DEWG, yaitu pertama, konektivitas digital dan pemulihan pascapandemi Covid-19. Kedua, literasi digital dan keterampilan digital, dan ketiga arus data lintas batas negara (cross border data flow dan data free flow with trust).
Johnny menyatakan, salah satu gagasan yang diangkat pada pembahasan isu DEWG adalah people-centered digital connectivity atau konektivitas digital yang berpusat pada orang.
Baca juga: Prokes Ketat hingga Wayang Kulit di Sidang Kedua DEWG G20
“Gagasan ini berasal dari konsep pembangunan infrastruktur digital negara-negara G20,” ucapnya.
Pembangunan infrastruktur digital, kata Johnny, tidak hanya berfokus pada aspek teknis saja, tetapi juga pembangunan yang dibarengi dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM). Hal ini termasuk dalam konteks teknologi masa depan seperti metaverse dan blockchain.
Pada kesempatan tersebut, Johnny menjelaskan, kerja sama dan kolaborasi antara Kemenkominfo dan UGM telah terjalin erat sejak lama.
“Beberapa di antaranya adalah program Digital Talent Scholarship (DTS), Beasiswa Kominfo, Gerakan Nasional Literasi Digital, dan sebagai knowledge partner DEWG G20,” imbuhnya.
Baca juga: Menkominfo Johnny G Plate Dorong DEWG G20 Bahas Kesenjangan Digital
Atas kerja sama tersebut, Johnny memberikan apresiasi keterlibatan UGM, khususnya sebagai knowledge partner dalam penyelenggaraan DEWG G20.
Tak hanya itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor UGM Panut Mulyono yang telah menunjuk dan memberikan kepercayaan kepada para akademisi UGM untuk berpartisipasi.
“Akademisi menjadi salah satu unsur signifikan dalam pelaksanaan agenda G20 Indonesia, di bidang DEWG,” ujar Johnny.
Sebagai informasi, selain Menkominfo, kuliah umum tersebut turut dihadiri Rektor UGM Panut Mulyono, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Wawan Mas’udi, pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama Kemenkominfo, serta mahasiswa dan tamu undangan.