KOMPAS.com – Kementerian Komunikasi dan Informasi ( Kemenkominfo) bersama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Program Digital Talent Scholarship (DTS).
Menteri Kemenkominfo Johnny Gerard Plate menyatakan, Program DTS diharapkan dapat mendorong masyarakat agar lebih produktif dalam beraktivitas di ruang digital.
“Kominfo hadir untuk menjadi pendamping, mengantar daerah untuk memasuki era transformasi digital melalui Program DTS. Hari ini kita hadir di Labuan Bajo sebagai piloting untuk dibicarakan kepada seluruh pemimpin daerah di Indonesia,” kata Johhny dikutip dari kominfo.go.id, Sabtu (11/12/2021).
Hal tersebut disampaikan Johnny dalam acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkominfo dengan Pemkab Manggarai Barat di Ayana Hotel, Labuan Bajo, NTT, Jumat (10/12/2021).
Baca juga: Gandeng Manggarai Barat, Kemenkominfo Targetkan 20.000 Warga NTT Jadi Talenta Digital
Untuk diketahui, Program DTS merupakan program beasiswa yang ditujukan untuk tingkat menengah atau intermediate.
Untuk mencetak sumber daya manusia ( SDM) melek digital, Kemenkominfo menargetkan 5.000 ribu talenta digital di wilayah Manggarai Barat.
Hal tersebut bertujuan agar pembangunan infrastruktur teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) yang dibangun Kemenkominfo sejalan dengan SDM yang ada.
“Kemenkominfo berupaya membangun infrastruktur TIK secara masif di seluruh wilayah Indonesia melalui penggelaran fiber optic, pembangunan base transceiver station (BTS), dan satelit. Jadi harus dipastikan tersedia SDM yang sesuai dengan semua tingkat kecakapan,” katanya.
Baca juga: Lewat Knowledge Hub, Kemenkominfo Bantu Tingkatkan Pemanfaatan Ruang Digital
Untuk diketahui, peserta program DTS nantinya dibagi menjadi delapan kategori pelatihan, yakni Vocational School Graduate Academy (VSGA) sebanyak 250 peserta, Digital Entrepreneurship Academy (DEA) untuk wirausaha dan pelaku UMKM sebanyak 2.940 peserta, dan Thematic Academy (TA) sebanyak 150 peserta.
Selanjutnya, adalah Goverment Transformation Academy (GTA) yang ditujukan untuk ASN sebanyak 1.500 peserta, Talent Scouting Academy (TSA) sebanyak 30 peserta, Fresh Graduate Academy (FGA) sebanyak 90 peserta, Professional Academy (ProA) sebanyak 30 orang, dan Digital Leadership Academy (DLA) yang ditujukan untuk pimpinan tinggi yang ada di pemerintah daerah dengan jumlah sepuluh peserta.
Selain menargetkan percepatan digital di wilayah NTT, Kemenkominfo juga menargetkan 200.000 penerima beasiswa DTS pada 2022.
Baca juga: Bantu Orangtua Pahami Game yang Sesuai bagi Anak, Kemenkominfo melalui IGRS Rilis Aplikasi Gimbot
Nantinya, Kemenkominfo juga akan mewajibkan seluruh bupati dan wali kota di seluruh Indonesia untuk mengikuti program serupa dengan tema Digital Leadership Academy (DLA).
Adapun DLA memiliki manfaat untuk pengembangan inovasi dan transformasi digital di lingkungan lembaga pemerintah.
“Nanti saya (Johnny) akan menyampaikan kepada Bapak Menteri Dalam Negeri (Mendagri) bahwa seluruh bupati dan wali kota di Indonesia harus ikut mengikuti Program DLA ini sebagai policy maker. Tujuannya agar bisa membuat arahan yang tepat bagi bawahannya,” tuturnya.
Melalui kedua program tersebut, Johnny berharap Indonesia dapat memiliki SDM berkualitas sehingga transformasi digital dapat segera terwujud.
Baca juga: Kemenkominfo: Kebakaran Gedung Cyber 1 Ganggu Identifikasi IMEI
“Dengan akselerasi pengembangan SDM bidang digital melalui program DTS, kita berharap mampu bertumbuh dan berkembang dalam mendorong transformasi digital nasional,” ungkapnya.