KOMPAS.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kemenkominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) akan menyiapkan bandwidth sekitar 20 gigabyte per second (Gbps) untuk gelaran Presidensi Group of Twenty (G20) yang akan dimulai Desember 2021.
Direktur Utama BAKTI Kemenkominfo Anang Latif mengatakan, pada pertemuan level kepala negara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, pihaknya akan menyiapkan kapasitas jaringan sebesar 2 Gbps.
“Dan untuk tingkat pendukung seperti kegiatan rapat, tersedia kapasitas jaringan pendukung sebesar 400 megabyte per second (Mbps),” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (26/11/2021).
Anang mengatakan, BAKTI Kemenkominfo akan berkolaborasi dengan mitra penyedia bandwidth untuk memastikan sinyal jaringan Wi-Fi lancar di lebih dari 100 venue KTT G20.
“Untuk G20 ini memang Bapak Menkominfo Johnny Gerard Plate selalu mengedepankan kolaborasi. Jadi kami berkoordinasi dengan banyak pihak karena ini tidak mungkin bisa dilakukan BAKTI sendiri,” katanya.
Baca juga: Disiapkan Bus Listrik hingga Rekayasa Lalu Lintas Kegiatan KTT G20 Bali
Lebih lanjut, Anang menjelaskan, pihaknya akan menyiapkan kapasitas jaringan bersama mitra penyelenggara layanan operator seluler.
“Prinsipnya untuk setiap venue atau meeting, kita selalu siapkan back-up jaringan cadangan. Selain itu, kapasitas harus memenuhi kebutuhan internet cepat, karena di sini para kepala negara dan menteri-menteri berkumpul,” tuturnya.
Menurutnya, kebutuhan internet cepat tidak cukup hanya ditangani oleh satu operator telekomunikasi di satu lokasi.
“Harus ada dua bahkan tiga operator (di setiap venue) yang selalu mem-back-up,” ujar Anang.
Selain itu, demi menyukseskan penyelenggaraan Presidensi G20, BAKTI Kemenkominfo juga akan memberikan layanan jaringan 5G bersama tiga operator Tanah Air berlisensi.
“Intinya kami ingin menunjukkan kepada seluruh mitra bahwa di Indonesia kini sudah lebih maju. Mungkin berbeda dengan persepsi mereka selama ini, kami ingin mempertegas bahwa Indonesia di sisi teknologi telekomunikasi cukup advance,” tegas Anang.
Baca juga: Kegiatan Operasional Bisnis PT IndosatM2 Dihentikan, Ini Pernyataan Kemenkominfo
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate menyatakan, pihaknya telah menyiapkan dukungan infrastruktur teknologi informasi (IT) untuk mendukung Presidensi G20.
Hal tersebut disampaikan Johnny usai acara Penandatanganan Pinjam Pakai Lahan Program Base Transceiver Station (BTS) BAKTI Kemenkominfo di Sofitel Hotel, Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (26/11/2021).
“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sudah jelas bahwa kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G20 tahun 2022 ada dua target yang harus sukses. Sukses dari sisi substansi dan sukses dalam penyelenggaraannya,” papar Johnny.
Ia mengatakan, panitia penyelenggara dari kementerian dan lembaga telah merancang 118 rapat koordinasi yang akan berlangsung di 16 atau 17 kota di Indonesia.
“Kemenkominfo secara berkala akan memberikan update kepada pemangku kepentingan dan ekosistem industri dan publik, mengenai perkembangan pembahasan kelompok kerja (pokja) ekonomi digital pada pertemuan G20,” kata Johnny.
Baca juga: Menkominfo: Presidensi G20 Dorong Agenda Transformasi Digital Indonesia
Kemenkominfo, kata dia, juga menyiapkan perangkat virtual dengan menggunakan Webex dan menyediakan jaringan cadangan untuk mengantisipasi gangguan.
“Seperti yang saat ini sedang kita lakukan dalam penyelenggaraan World Super Bike, dan pada saat Moto GP Mandalika nanti, disediakan juga jaringan back-up. Begitu juga dengan event internasional G20 Summit,” papar Johnny.