NTT Sambut Siaran TV Digital, Masyarakat Perlu Diberi Edukasi

Kompas.com - 03/10/2021, 10:21 WIB
Yussy Maulia Prasetyani,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Pantai Waecicu, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.Dok. Kementerian Komunikasi dan Informatika Pantai Waecicu, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

KOMPAS.com - Persebaran siaran televisi (TV) di Indonesia terhitung cukup sulit. Gambaran itu dapat terlihat pada kawasan Indonesia bagian Timur, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT).

Wilayah kepulauan NTT tersebar luas. Banyaknya gunung, bukit, dan lembah, serta populasi yang tidak merata membuat sinyal penyiaran tidak mudah tertangkap.

Sementara itu, TV masih menjadi sumber informasi utama bagi 98 persen penduduk NTT.

Untuk itu, dalam program peralihan siaran TV analog ke TV digital di seluruh wilayah Indonesia, termasuk NTT, kerja sama pemerintah dan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan.

Baca juga: Mengapa Perlu Beralih ke Siaran TV Digital?

Undang-undang No 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja mengamanatkan 2 November 2022 sebagai batas akhir peralihan TV analog ke TV digital.

Namun, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Philip Gobang mengatakan, jadwal peralihan penyiaran TV di NTT akan lebih cepat. Hal itu ia sampaikan dalam dialog bertema “Menyapa Digital: Siaran TV Digital dari Indonesia Timur”, Rabu (29/9/2021).

Dijelaskan oleh Philip, tahap pertama Analog Switch Off (ASO) akan dilangsungkan pada 30 April 2022. Daerah yang terdampak di NTT adalah Kupang, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Belu, dan Kabupaten Malaka.

Selanjutnya, pada ASO tahap kedua, daerah yang terdampak adalah Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Baca juga: Ini Tiga Langkah Mudah Beralih ke Siaran TV Digital

Philip juga menyampaikan, masyarakat perlu diberi edukasi mengenai keuntungan setelah beralih ke siaran TV digital.

“TV digital itu tidak ada semutnya, tidak ada iuran perbulan, tidak pakai pulsa, tidak pakai internet. TV digital bersih gambarnya, jernih suaranya, dan canggih teknologinya,” kata Philip.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi NTT Fredrikus Royanto Bau menyampaikan berbagai kondisi dan perkembangan kesiapan NTT menyambut siaran TV Digital.

Menurut Fredrikus, jumlah rumah tangga yang menggunakan TV analog di NTT kurang lebih 85 persen. Sementara itu, jumlah rumah tangga di NTT keseluruhan sekitar 1,1 juta.

Baca juga: Simak, Ini Daftar STB untuk Siaran TV Digital yang Tersertifikasi Kominfo

“Yang pasti komitmen pemerintah Provinsi NTT, pada 2 November 2022 di NTT sudah terjadi migrasi dari analog ke digital. (Kami) Siap mendukung program yang baik ini,” kata Fredrikus.

Selain itu, mengingat TV merupakan sumber informasi andalan bagi sebagian masyarakat NTT, Frederikus menegaskan bahwa sosialisasi ke masyarakat tentang program peralihan siaran TV digital penting dilakukan.

Sebagai informasi, untuk beralih ke siaran TV digital, masyarakat perlu mengenali perangkat TV yang tersedia di rumah. Apabila masih menggunakan TV analog atau tabung, maka perlu menggunakan perangkat tambahan set top box (STB).

Adapun STB dirangkaikan dengan TV analog agar bisa menonton tayangan di siaran TV digital.

Di sisi lain, apabila TV yang digunakan sudah digital dan dilengkapi dengan tuner standar DVBT2, maka masyarakat tidak memerlukan perangkat tambahan.

“Cukup melakukan pencarian ulang program agar bisa beralih ke TV Digital,” kata Philip.

Terkini Lainnya
Jaga Ruang Aman Digital di Pilkada, Menkomdigi Paparkan 5 Program Kampanye Pilkada Damai
Jaga Ruang Aman Digital di Pilkada, Menkomdigi Paparkan 5 Program Kampanye Pilkada Damai
Kemenkominfo
Perkuat Pembangunan Indonesia dan Negara-negara Afrika, Ini 8 Hasil Penting Forum HLF-MSP dan IAF 2024
Perkuat Pembangunan Indonesia dan Negara-negara Afrika, Ini 8 Hasil Penting Forum HLF-MSP dan IAF 2024
Kemenkominfo
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Menkomdigi Ajak Pemuda Indonesia Bangun Sektor Digital Nasional
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Menkomdigi Ajak Pemuda Indonesia Bangun Sektor Digital Nasional
Kemenkominfo
Dampak Nyata Kebijakan Hilirisasi di Bawah Kepemimpinan Jokowi
Dampak Nyata Kebijakan Hilirisasi di Bawah Kepemimpinan Jokowi
Kemenkominfo
Pemerataan dan Perkembangan Pesat Infrastruktur di Era Jokowi
Pemerataan dan Perkembangan Pesat Infrastruktur di Era Jokowi
Kemenkominfo
Luncurkan 2 Buku, Kemenkominfo Catatkan Sepak Terjang Transformasi Digital di Indonesia
Luncurkan 2 Buku, Kemenkominfo Catatkan Sepak Terjang Transformasi Digital di Indonesia
Kemenkominfo
Digitalisasi di Era Presiden Jokowi, Menkominfo Budi Arie Paparkan Program dan Capaiannya 
Digitalisasi di Era Presiden Jokowi, Menkominfo Budi Arie Paparkan Program dan Capaiannya 
Kemenkominfo
Lewat Acara Firtual, Kemenkominfo Berupaya Tingkatkan Kesadaran Praktik Bisnis Etis di Indonesia
Lewat Acara Firtual, Kemenkominfo Berupaya Tingkatkan Kesadaran Praktik Bisnis Etis di Indonesia
Kemenkominfo
Di Gelar Bincang Teras Negeriku, Kemenkominfo Bahas Cara Menjadi Muda Toleran dan Produktif
Di Gelar Bincang Teras Negeriku, Kemenkominfo Bahas Cara Menjadi Muda Toleran dan Produktif
Kemenkominfo
Soal Himbauan Misa yang Dipimpin Paus Fransiskus Disiarkan TV Nonstop, Begini Tanggapan PBNU
Soal Himbauan Misa yang Dipimpin Paus Fransiskus Disiarkan TV Nonstop, Begini Tanggapan PBNU
Kemenkominfo
Pameran Kriyanusa 2024, Ketum Dekranas Tekankan Peran Generasi Muda dalam Pelestarian Budaya
Pameran Kriyanusa 2024, Ketum Dekranas Tekankan Peran Generasi Muda dalam Pelestarian Budaya
Kemenkominfo
Lewat Kriyanusa 2024, Dekranas Fasilitasi Kolaborasi Perajin dan Perancang Busana
Lewat Kriyanusa 2024, Dekranas Fasilitasi Kolaborasi Perajin dan Perancang Busana
Kemenkominfo
Dukung Regenerasi Wastra Indonesia, Dekranas Hadirkan Kriyanusa 2024
Dukung Regenerasi Wastra Indonesia, Dekranas Hadirkan Kriyanusa 2024
Kemenkominfo
Lewat Bincang Teras Negeriku, Kemenkominfo Ajak Pemuda Papua di Yogyakarta Berpikir Terbuka
Lewat Bincang Teras Negeriku, Kemenkominfo Ajak Pemuda Papua di Yogyakarta Berpikir Terbuka
Kemenkominfo
Festival KIM 2024, Kolaborasi Indonesia Hapus Kemiskinan Ekstrem dan Stunting
Festival KIM 2024, Kolaborasi Indonesia Hapus Kemiskinan Ekstrem dan Stunting
Kemenkominfo
Bagikan artikel ini melalui
Oke