KOMPAS.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kemenkominfo) mengajak pranata hubungan masyarakat ( humas) di instansi pemerintah memaksimalkan media sosial untuk mengkomunikasikan program dan kinerja pemerintah kepada masyarakat.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kemenkominfo Bambang Gunawan mengatakan, pemerintah, baik itu instansi pusat maupun daerah, membutuhkan pranata humas yang kompeten serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
“ Humas dituntut mampu mengkomunikasikan program dan kinerja pemerintah dengan metode kekinian, yang mudah dimengerti oleh masyarakat,” ujarnya dalam webinar bimbingan teknis bagi pranata humas bertajuk “Merencanakan Konten Kreatif? Gampang Kok” secara daring, Senin (26/7/2021).
Kemenkominfo mengatakan itu karena memahami masyarakat banyak menghabiskan waktu di media sosial. Terlebih, hiburan dan informasi dapat disajikan bersamaan dalam media tersebut.
Peluang tersebut disambut dengan ramainya akun media sosial pelat merah di banyak platform media sosial seperti TikTok, Instagram, Twitter, dan Facebook.
Baca juga: Lahirkan Generasi Masa Depan Bebas Stunting, Kemenkominfo Gelar Forum Kepoin GenBest
Oleh karenanya, Bambang menegaskan, pranata humas harus memiliki kreatvitas agar mampu menghasilkan komunikasi yang kekinian melalui konten-konten kreatif.
Maka dari itu, pihaknya mengundang para praktisi di bidang konten kreatif sebagai narasumber untuk menstimulasi kreativitas para peserta.
Salah satu pembicara Thomas Herda Mepilian menerangkan, konten harus fokus pada satu informasi yang disampaikan agar proses komunikasi menjadi terarah.
Selain itu, humas juga harus peka dengan tren yang sedang digandrungi publik saat ini agar kontennya semakin menarik.
“Pelajari konten yang sudah dibuat, pelajari konten kompetitor atau konten-konten media lain, dan kemudian pelajari konten-konten yang sedang tren,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Baca juga: Kemenkominfo Imbau Fintech Pakai Layanan Tanda Tangan Digital yang Diakui Pemerintah
Pembicara lainnya, Ketua Subkomisi Bidang Media Baru Lembaga Sensor Film Andi Muslim menekankan, fase perencanaan konten adalah tahapan paling penting dalam memproduksi komunikasi publik.
Menurutnya, perencanaan membutuhkan kemampuan dasar jurnalistik, yaitu dengan prinsip 5W1H atau what, who, when, why, where, dan how.
Andi juga menyebutkan, humas dituntut mampu mengumpulkan data dan informasi serta menganalisis data dan informasi dari berbagai instansi lain, kantor berita, media massa, media sosial, data riset dan lain-lain. Meski konten penting, lanjutnya, diseminasi adalah yang terpenting.
“Sudah dandan cantik tapi tidak bertemu orang lain sama saja dengan konten bagus tapi tidak terdiseminasikan dengan luas,” tuturnya.
Adapun, webinar tersebut merupakan upaya Kemenkominfo membekali humas pemerintah agar lebih dulu memahami strategi sebelum memproduksi konten.
Baca juga: Wapres Minta Kemenkominfo Pastikan Wilayah Papua-Papua Barat Terlayani Program Tol Langit
Strategi diperlukan agar konten yang diproduksi tidak sekadar memenuhi target tayang saja, tapi menjangkau masyarakat luas.
Bimbingan teknis kali ini merupakan edisi pertama dari rangkaian Bimbingan Teknis Jabatan Fungsional Pranata Humas (JFPH) Seri Multimedia yang diinisiasi Direktorat Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kemenkominfo selaku instansi pembina JFPH.
Webinar tersebut dihadiri hampir 700 peserta dari seluruh Indonesia dan diharapkan dapat memantik inovasi dan kreasi para humas pemerintah dalam menyampaikan informasi.