KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo) Johnny G Plate menyebutkan, Indonesia kini tengah menghadapi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) andal di bidang teknologi informasi dan komunikasi ( TIK).
Hal itu disampaikan Johnny pada peluncuran empat modul literasi digital yang digelar di Grand City Surabaya, Jumat (16/4/2021).
Modul tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Jaringan Penggiat Literasi Digital (Japelidi), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kemkominfo).
Johnny menjelaskan, data Bank Dunia menyebutkan bahwa Indonesia tengah mengalami digital talent gap (kesenjangan talenta digital).
Baca juga: Percepat Transformasi Digital di Tengah Pandemi, Ini yang Dilakukan Kemkominfo
“Indonesia membutuhkan sembilan juta talenta digital dalam 15 tahun atau rata-rata 600.000 talenta digital per tahun,” ujar Johnny dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (17/4/2021).
Untuk mengatasi hal tersebut, Kemkominfo bersama ekosistem terkait tengah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Tujuannya, untuk menjangkau daerah-daerah yang belum memiliki akses internet memadai.
Selain itu, Johnny mengatakan, pembangunan infrastruktur telekomunikasi juga dibarengi pengembangan SDM yang akan memanfaatkan layanan internet tersebut.
Tanpa SDM yang cakap, imbuh Johnny, ruang digital berpotensi disalahgunakan untuk tujuan penyebaran konten negatif.
Baca juga: Cegah KLB Penyakit yang Sudah Ada Vaksinnya, Kemkominfo Minta Imunisasi Tetap Berjalan
“Seperti penipuan daring, perjudian, prostitusi online, disinformasi atau hoaks, pencurian data pribadi, perundungan siber (cyberbullying), ujaran kebencian (hate speech), hingga penyebaran paham radikalisme atau terorisme di ruang digital,” jelasnya.
Apalagi, pandemi Covid-19 mendorong masyarakat untuk beraktivitas, berinteraksi, dan bermigrasi ke ruang digital.
“Guna menjadikan momentum pandemi Covid-19 sebagai titik lompat yang strategis menuju Indonesia Maju, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan terkait Akselerasi Transformasi Digital Nasional,” papar Johnny.
Dengan arahan itu, sambung Johnny, seluruh elemen bangsa dapat memperkuat kolaborasi untuk terus mendorong digitalisasi nasional, terutama di empat sektor prioritas.
Baca juga: Menkominfo: Pemerintah Kaji Pedoman Interpretasi Maupun Revisi UU ITE
Adapun empat sektor tersebut adalah infrastruktur digital, masyarakat digital, ekonomi digital, dan pemerintahan digital.
“Keempat sektor prioritas tersebut adalah kunci untuk mendorong kapabilitas, produktivitas, dan peningkatan kualitas hidup di era transformasi digital,” terangnya.
Sebagai informasi, empat judul modul literasi digital yang diluncurkan di Surabaya adalah Budaya Bermedia Digital, Aman Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital, dan Cakap Bermedia Digital.
Seluruh modul disusun berdasarkan pada empat pilar literasi digital, yaitu digital culture, digital safety, digital ethics, dan digital skills.
Baca juga: Cegah Stunting, Kemkominfo Terus Kampanyekan Pola Hidup Sehat
Dalam upaya menciptakan SDM andal di bidang TIK, Kemkominfo menggunakan pendekatan komprehensif yang mencakup tiga tingkatan kecakapan digital
Di level advanced atau tingkat lanjutan, program Digital Leadership Academy (DLA) diinisiasi untuk meningkatkan kapasitas pembuat kebijakan digital (digital decision maker), baik di sektor publik maupun privat.
Adapun program tersebut ditujukan untuk 300 pemimpin yang dilakukan secara daring. Dalam pelaksanaannya, Kemkominfo menggandeng pusat pengembangan ekosistem digital global asal Tiongkok, India, Singapura, Estonia, hingga Amerika Serikat.
“Di tingkat menengah (intermediate digital skill), program Digital Talent Scholarship (DTS) diadakan untuk memberikan pelatihan teknis bagi para angkatan kerja muda, lulusan baru, profesional, dan elemen masyarakat lainnya,” terang Johnny.
Baca juga: Menkominfo Sebut Indonesia Sudah Uji Coba Layanan 5G 12 Kali, Salah Satunya Saat Asian Games 2018
Johnny menambahkan, program DTS mengajarkan berbagai kecakapan era digital. Mulai dari artificial intelligence, machine learning, cloud computing, cybersecurity, digital entrepreneurship, dan digital communication.
Pada 2021, lanjut Johnny, pihaknya memberikan 100.000 beasiswa DTS untuk masyarakat Indonesia dengan tema-tema seperti disebutkan di atas.
Sementara itu, di tingkat kecakapan digital yang dasar (basic digital skill), pengembangan literasi digital melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi akan terus digencarkan agar mencapai 12,4 juta masyarakat pada 2021.
“Program yang begitu masif dikerjakan secara kolaboratif bersama dengan 34 pemerintah provinsi dan 514 pemerintah kabupaten atau kota bersama dengan Project Implementation Unit (PIU) di Kementerian Kominfo,” jelasnya.
Baca juga: Menkominfo Tunjuk Henri Subiakto Jadi Ketua Sub Tim I Kajian UU ITE
Adapun program tersebut akan diimplementasikan melalui lebih dari 20.000 kegiatan pada 2021.
“Artinya, jika kita memulai program pada bulan April ini, maka akan diselenggarakan sekitar 100 kegiatan per hari secara serempak di berbagai pelosok negeri sampai akhir tahun,” kata Johnny.