KOMPAS.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemarintiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut sumber daya laut Indonesia sampai saat ini belum digarap secara optimal.
“Sebagai negara kepulauan terbesar dengan garis pantai terpanjang di dunia, kita belum bisa memanfaatkan sumber daya maritim secara benar,” kata Luhut dalam laporan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (11/12/2020).
Menyoroti hal ini, Luhut menjelaskan, kebijakan pemerintah nantinya akan berfokus pada pengembangan dan pemanfaatan potensi sumber daya maritim secara terintegrasi, penguatan budaya bahari, khususnya untuk generasi millennial, pemanfaatan teknologi digital, dan pengarusutamaan ekonomi maritime.
Pidato tersebut disampaikan luhut dalam acara seminar nasional bertema “Penguatan Budaya Bahari Demi Peningkatan Ekonomi Era Digital” yang diselenggarakan secara daring oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik dari Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo), Kamis (10/12/2020).
Baca juga: Untuk Hasilkan Pemimpin Berkualitas, Kominfo Ajak Masyarakat Hilangkan Apatisme
Acara seminar diadakan untuk memperingati Hari Nusantara yang juga bertepatan dengan peringatan 38 tahun pengesahan Indonesia sebagai negara yang meratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982.
Selain Luhut, hadir juga Menteri Kominfo (Menkominfo) Johnny G. Plate yang berbicara mengenai program pemerintah untuk membangun jaringan internet di seluruh wilayah desa dan kelurahan di Indonesia.
Berdasarkan penjelasan Johnny, roadmap pembangunan untuk penyediaaan sinyal 4G ini awalnya ditargetkan selesai pada 2032.
“Pembangunan ini kami percepat satu dekade dan rencananya akan rampung akhir tahun 2022,” papar Johnny.
Baca juga: Peringati Hari Nusantara, Kominfo Imbau Para Jurnalis Tak Sebarkan Disinformasi
Namun situasi pandemi Covid-19 mendorong Presiden Joko Widodo untuk menargetkan percepatan pembangunan jaringan Internet di seluruh kawasan dengan skema pembiayaan gabungan antara pemerintah dan kalangan swasta, dalam hal ini operator seluler.
“Kehadiran Indonesia di perbatasan, utamanya di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sangat terlihat melalui ketersediaan layanan telekomunikasi,” lanjut Johnny.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan, semua stakeholder harus bahu-membahu untuk mengamankan laut Indonesia.
“Selama ini Angkatan Laut berkolaborasi dengan instansi lain untuk mengawal pelanggaran pihak hukum yang terjadi di laut. Pelu ada kerja sama dalam mengamankan laut,” jelas Yudo.
Baca juga: Kominfo: Siaran TV Analog Dihentikan 2 November 2022, Ini Alasannya
Menimpali pernyataan Yudo, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan Agus H. Purnomo mengatakan pihaknya selalu mendukung kolaborasi berbagai pihak untuk menjaga laut Indonesia.
“Di sini pelabuhan sebagai pendukung logistik nasional sudah terhubung dari Sabang sampai Merauke, dan dari Tarakan sampai Benoa,” ujarnya.
Menurut data dari Agus, Indonesia saat ini telah memiliki 636 pelabuhan. Untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) sendiri, sudah ada 120 trayek kapal perintis dan 20 trayek tol laut yang dapat menangkut penumpang dan barang.
Lebih lanjut, Kominfo menekankan kebersamaan dan berharap semua pihak untuk tidak terlalu berkompetisi sehingga melupakan efisiensi nasional.