KOMPAS.com – Salah satu cara mencegah penyebaran coronavirus disease 2019 ( Covid-19) adalah melalui pola hidup sehat.
Nyatanya, pola hidup sehat tak hanya gencar dikampanyekan saat wabah Covid-19 melanda Indonesia. Jauh hari sebelumnya, pemerintah sudah gencar mengampanyekannya.
Hal itu karena pola hidup sehat memiliki banyak manfaat, bahkan sebelum ada Covid-19. Salah satu manfaatnya adalah mencegah stunting.
Stunting adalah gagal tumbuh pada balita karena kekurangan gizi kronis dalam kurun waktu yang lama. Faktor penyebabnya salah satunya adalah pola hidup tidak sehat.
Baca juga: Polisi Minta Kemkominfo Blokir 218 Akun Medsos yang Diduga Sebarkan Hoaks dan Hate Speech
“ Pola hidup sehat yang kami kampanyekan dalam rangka pencegahan stunting selaras dengan upaya pencegahan penyebaran Covid-19”, kata Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kemkominfo) Widodo Muktiyo, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/5/2020).
Menurut dia, penting untuk mengedukasi masyarakat saat ini agar paham dan bisa mencegah penyebaran Covid-19, sekaligus pencegahan stunting secara bersamaan dengan cara penerapan pola hidup sehat.
Salah satu contoh pola hidup sehat yang saat ini tengah dikampanyekan adalah kebiasaan mencuci tangan.
“Kami telah lakukan sosialisasi dalam rangka kampanye pencegahan sunting. Nyatanya, cuci tangan juga menjadi salah satu upaya penghambat penyebaran Covid-19 karena kebanyakan penularannya melalui perantara tangan,” kata Widodo.
Baca juga: 367 Kasus Baru Covid-19 di 22 Provinsi, Pulau Jawa Masih Signifikan
Ia pun berpedapat bahwa hasil jangka pendek dari penerapan pola hidup sehat adalah mencegah penyebaran Covid-19 dan jangka panjangnya mencegah stunting.
Terkait pencegahan stunting, pemerintah juga memberdayakan masyarakat melalui gerakan sosial 3P (pahami, peduli, dan partisipasi).
Gerakan itu mulai dari peduli dengan kondisi balita di lingkungan sekitar, memahami seputar stunting, hingga partisipasi untuk memberikan informasi yang benar kepada keluarga mereka.
Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah setuju dengan penerapan pola hidup sehat untuk mencegah stunting dan penyebaran Covid-19.
Menurut dia, pola hidup sehat bisa dilakukan dengan menerapkan hidup yang bersih, lingkungan bersih, dan konsumsi makanan bergizi.
“Apalagi dengan kondisi saat ini menghadapi pandemi Covid-19, menerapkan pola hidup sehat sangat penting agar masyarakat terhindar dan memutus rantai penyebarannya,” kata Zulkieflimansyah.
Di NTB sendiri, tercatat ada 285 pasien positif Covid-19. Sebanyak 46 di antaranya sembuh dan 4 meninggal dunia.
Baca juga: Dodol Daun Kelor dari Garut Disebut Anti Stunting, Mau Coba?
Kebiasaan masyarakat, imbuh Gubernur NTB, mulai berubah, seperti rajin menjaga kebersihan, rajin cuci tangan, dan menerapkan physical distancing.
Ia mengharapkan partisipasi tokoh masyarakat untuk mengampanyekan pola hidup sehat untuk memutus penyebaran Covid-19.
Adapun terkait penceganan stunting, Zulkieflimansyah mengaku telah lama menjalankan gerakan 3P.
Supaya masyarakat memiliki pemahaman yang benar, tumbuh kepedulian, dan terdorong berperan, berpartisipasi menjadi pelopor untuk mencegah stunting sekaligus memutus penularan Covid-19," ujar dia.
Baca juga: Kasus 22 Anak di NTB Terinfeksi Covid-19 dari Orangtua, Ini Penjelasannya
Imbauan menerapkan pola hidup sehat ini dilakukan, terutama bagi jajaran ASN Pemprov NTB. Kampanye stunting juga makin gencar, mengingat NTB termasuk daerah yang tinggi angka penderita stunting.