KOMPAS.com - Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna internet terbanyak di Asia Tenggara. Basis pengguna internet di Indonesia mencapai 150 juta orang. Penggunaan media sosial di Indonesia pun cukup masif.
Indonesia menempati urutan kelima dalam peringkat negara yang penduduknya paling aktif di dunia maya. Sekitar 40 persen penduduk Indonesia tercatat sebagai pengguna aktif aplikasi pesan singkat WhatsApp.
Selain itu, Indonesia juga menjadi pasar terbesar keempat untuk Facebook dan Instagram. Oleh sebab itu, Indonesia diproyeksikan menjadi negara digital di Asia Tenggara.
Menkominfo Johnny G Plate, dalam Internet Governance Forum yang diselenggarakan di Berlin, Jerman, Senin (25/11/2019), mengatakan bahwa proyeksi tersebut siap diwujudkan pada 2035.
Menkominfo mengatakan, saat ini pembangunan infrastruktur telekomunikasi tengah dilakukan secara besar-besaran untuk mendorong transformasi Indonesia menjadi negara digital.
Baca juga: Ke Berlin, Menkominfo Buktikan RI Aktif dalam Pergaulan TI Global
“Presiden menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai pusat agenda kerjanya. Namun, infrastruktur yang dibangun bukan hanya pelabuhan, jalan tol, dan bandara saja. Jaringan serat optik, satelit multifungsi, dan base transceiver station (BTS) juga turut dibangun seantero negeri,” ujarnya.
Pembangunan infrastruktur telekomunikasi tersebut, lanjut Menkominfo, bukan tanpa tantangan. Indonesia memiliki kondisi geografis sebagai negara kepulauan.
Saat ini Indonesia memiliki 17.000 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dan pembangunan harus dilakukan secara merata.
“Saat ini banyak provinsi, kabupaten, dan kota yang sebelumnya terbelakang sudah mendapat manfaat dari pembangunan infratsruktur telekomunikasi. Pada 2024 nanti, daerah-daerah terpencil di seluruh kepulauan akan mendapat manfaat dari internet dengan kecepatan tinggi 10 megabyte per detik,” ujar Menkominfo.
Mempersiapkan strategi perlindungan data
Demi mendukung kesiapan Indonesia untuk bertransformasi menjadi negara digital pembangunan infrastruktur telekomunikasi secara merata belumlah cukup. Strategi perlindungan data perlu dipersiapkan.
Hadirnya teknologi baru di masa depan akan mengubah kehidupan sehari-hari setiap warga negara. Selain itu, pembangunan infrastruktur digital secara besar-besaran juga menumbuhkan tantangan baru soal aliran data dan ancaman keamanan data.
Baca juga: Komunikasi Positif Diperlukan untuk Tangkal Peredaran Hoaks
Oleh sebab itu, Menkominfo Johnny G Plate, pada kesempatan yang sama, menyampaikan bahwa saat ini ada dua pendekatan yang ditempuh dalam menyiapkan strategi perlindungan data setiap warga negara.
Pendekatan-pendekatan tersebut melibatkan berbagai pihak. Mulai dari kementerian terkait, Polri, perusahaan teknologi dan telekomunikasi, serta masyarakat sipil.
“Pemerintah akan segera menyelesaikan undang-undang data pribadi yang sedang dibahas di parlemen. Undang-undang baru ini tidak hanya akan melindungi privasi data sebagai hak dasar setiap warga negara, tetapi juga menjamin perlindungan data konsumen,” ujarnya.
Berbagai program untuk meningkatkan literasi digital
Selain perlindungan data, literasi digital pun perlu ditingkatkan untuk memastikan pemanfaatan teknologi digital yang lebih bertanggung jawab dan mewujudkan ekosistem ekonomi digital yang kompetitif.
Berbagai program untuk meningkatkan keterampilan dan literasi digital terus diselenggarakan oleh Kemenkominfo. Siberkreasi merupakan salah satunya.
Baca juga: Cegah Kejahatan Siber, Kemenkominfo Dorong Kesadaran Perlindungan Data Pribadi
Siberkreasi merupakan gerakan literasi digital terbesar di Asia Tenggara. Gerakan keterampilan digital dasar ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari perusahaan teknologi dan telekomunikasi, sekolah, lembaga pemerintah, komunitas lokal, dan akademisi dilibatkan.
“Mereka terlibat dalam memberdayakan masyarakat dalam perlindungan data, literasi digital, pengembangan kurikulum, dan tata kelola ruang siber. Gerakan ini telah secara efektif bersama-sama dalam melawan hoax dan cyber-bullying yang merajalela,” ujar Menkominfo Johnny G Plate.
Selain Siberkreasi, peningkatan literasi digital juga dilanjutkan lewat program Keterampilan Digital Menengah melalui Digital Talent Scholarship, dan program Keterampilan Digital Lanjutan melalui Digital Leadership Academy.