Menko Airlangga Dorong ASEAN Bersinergi Perkuat Industri Besi dan Baja yang Hijau dan Berkelanjutan

Kompas.com - 22/05/2025, 19:24 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporan World Economic Outlook (WEO) edisi April 2025 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada 2025 hanya sebesar 2,8 persen atau turun 0,5 persen dari proyeksi sebelumnya. 

Penurunan tersebut disebabkan oleh tekanan ekonomi global yang masih berlanjut.

Namun, di tengah tantangan tersebut, ekonomi Indonesia tetap tumbuh sebesar 4,87 persen pada triwulan I-2025. 

Sebagian besar sektor usaha menunjukkan pertumbuhan positif. Sektor industri pengolahan tercatat sebagai kontributor terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) dari sisi lapangan usaha, dengan kontribusi sebesar 19,25 persen dan pertumbuhan sebesar 4,55 persen.

Selama lima tahun terakhir, ekspor komoditas besi dan baja tumbuh sebesar 22,18 persen.

Baca juga: Menakar Potensi Komoditas CPO di Tengah Perang Dagang AS-China

Konsumsi baja nasional pun meningkat, dari 11,4 juta ton pada 2015 menjadi 17,4 juta ton pada 2023.

Pada 2024, angka konsumsi baja diperkirakan mencapai 18,3 juta ton, dan akan terus meningkat hingga 47 juta ton pada 2035.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menekankan bahwa perdagangan global sedang memasuki masa sulit karena pemberlakuan tarif struktural sebesar 25 persen terhadap komoditas seperti besi, baja, dan aluminium. 

“Karena tarif ini diterapkan secara global, kita harus menjaga daya saing nasional,” ujarnya seperti yang dikutip dari laman ekon.go.id, Kamis (22/5/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan Airlangga saat membuka acara Indonesia Iron Steel Summit & Exhibition (ISSEI) 2025 di Jakarta Convention Center, Rabu (21/5/2025).

Baca juga: Merger Rp 104 Triliun, Axiata dan Sinar Mas Teken Nota Kesepahaman Mantapkan Transformasi Digital

Dalam acara tersebut, ia turut menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman ASEAN Iron & Steel Council oleh dewan direksi dari enam negara, yakni Malaysia, Indonesia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

“Saya pikir sudah saatnya ASEAN, sebagai salah satu produsen baja terbesar dunia, memperkuat kerja sama regional,” jelas Airlangga. 

Ia menambahkan, tarif struktural saat ini tidak membedakan antara besi, aluminium, dan baja tahan karat, sehingga industri besi dan baja di Asia Tenggara harus mencakup ketiganya. 

Airlangga juga mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman ASEAN Iron & Steel Council karena dinilai akan memperkuat rantai pasok kawasan.

Dengan jumlah penduduk mencapai 600 juta jiwa dan nilai ekonomi lebih dari 3 triliun dollar Amerika Serikat (AS), kawasan ASEAN menjadi pasar potensial bagi industri besi dan baja.

Baca juga: Adam Malik, Tokoh Indonesia yang Mengukir Sejarah Terbentuknya ASEAN

Momentum itu juga dapat dimanfaatkan untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan kawasan Indo-Pasifik, di tengah perang tarif antara AS dan Tiongkok.

Airlangga juga menyoroti tantangan global, seperti oversupply dari Tiongkok yang berpotensi masuk ke Indonesia, serta kebijakan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) Uni Eropa yang membebani produk karbon tinggi seperti baja dengan tarif tambahan.

“Kita harus siap menghadapi itu. Saya berharap kawasan Asia Tenggara dapat menyusun strategi menuju produksi baja yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tambahnya. 

“Saya juga sependapat dengan Ketua South East Asia Iron and Steel Institute ( SEAISI) bahwa kita perlu membahas teknologi produksi ke depan,” sambung Airlangga.

Baca juga: Indonesia Bakal Produksi Food Tray Sendiri untuk MBG

Ia mengungkapkan bahwa pemerintah sedang meninjau regulasi anti-dumping untuk mencegah masuknya produk oversupply ke pasar domestik.

Airlangga menegaskan pentingnya memperkuat industri nasional, khususnya melalui integrasi dari hulu ke hilir agar lebih efisien dan berorientasi pada kebutuhan dalam negeri.

Terkini Lainnya
Perkuat Kerja Sama Perdagangan, Indonesia-AS Sepakat Lanjutkan Negosiasi Tarif Resiprokal

Perkuat Kerja Sama Perdagangan, Indonesia-AS Sepakat Lanjutkan Negosiasi Tarif Resiprokal

Kemenko Perekonomian
Dampingi Presiden Prabowo di KTT BRICS, Menko Airlangga: BRICS Berkomitmen Perkuat Multilateralisme dan Tata Kelola Global

Dampingi Presiden Prabowo di KTT BRICS, Menko Airlangga: BRICS Berkomitmen Perkuat Multilateralisme dan Tata Kelola Global

Kemenko Perekonomian
Di Ratas bersama Prabowo, Menko Airlangga Bahas Strategi Ekonomi Global dan Kemitraan dengan AS

Di Ratas bersama Prabowo, Menko Airlangga Bahas Strategi Ekonomi Global dan Kemitraan dengan AS

Kemenko Perekonomian
Sukseskan MBG, Pemerintah-Swasta Wujudkan Ketahanan Pangan dan Dukung UMKM

Sukseskan MBG, Pemerintah-Swasta Wujudkan Ketahanan Pangan dan Dukung UMKM

Kemenko Perekonomian
Indonesia-Rusia Pererat Kerja Sama Strategis di SPIEF 2025

Indonesia-Rusia Pererat Kerja Sama Strategis di SPIEF 2025

Kemenko Perekonomian
Perkuat Hubungan Ekonomi dengan Rusia, Indonesia Rampungkan Perundingan Perdagangan Bebas dengan Eurasia

Perkuat Hubungan Ekonomi dengan Rusia, Indonesia Rampungkan Perundingan Perdagangan Bebas dengan Eurasia

Kemenko Perekonomian
Pimpin Ministerial Meeting di Singapura, Menko Airlangga Dorong Penguatan Kerja Sama 6 Sektor Strategis

Pimpin Ministerial Meeting di Singapura, Menko Airlangga Dorong Penguatan Kerja Sama 6 Sektor Strategis

Kemenko Perekonomian
Perundingan IEU CEPA Segera Rampung, Menko Airlangga: Kedua Belah Pihak Sepakat, Tidak Ada Ganjalan Tersisa

Perundingan IEU CEPA Segera Rampung, Menko Airlangga: Kedua Belah Pihak Sepakat, Tidak Ada Ganjalan Tersisa

Kemenko Perekonomian
Menko Airlangga: Setelah 9 Tahun, Perundingan Indonesia-UE CEPA Masuki Tahap Akhir

Menko Airlangga: Setelah 9 Tahun, Perundingan Indonesia-UE CEPA Masuki Tahap Akhir

Kemenko Perekonomian
Perkuat Komitmen Indonesia Aksesi OECD, Menko Airlangga Serahkan Initial Memorandum ke Sekjen OECD

Perkuat Komitmen Indonesia Aksesi OECD, Menko Airlangga Serahkan Initial Memorandum ke Sekjen OECD

Kemenko Perekonomian
Perkuat Kemitraan Ekonomi, Menko Airlangga Bertemu Wakil Menteri Perdagangan Chili di Paris

Perkuat Kemitraan Ekonomi, Menko Airlangga Bertemu Wakil Menteri Perdagangan Chili di Paris

Kemenko Perekonomian
Bertemu Perwakilan Perdagangan AS di Paris, Menko Airlangga: Kami Siap Berdialog dan Negoisasi

Bertemu Perwakilan Perdagangan AS di Paris, Menko Airlangga: Kami Siap Berdialog dan Negoisasi

Kemenko Perekonomian
Hadiri Pertemuan Menteri OECD 2025, Menko Airlangga Serahkan Initial Memorandum Aksesi Indonesia

Hadiri Pertemuan Menteri OECD 2025, Menko Airlangga Serahkan Initial Memorandum Aksesi Indonesia

Kemenko Perekonomian
Temui Dirjen WTO, Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Multilateralisme yang Adil dan Inklusif

Temui Dirjen WTO, Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Multilateralisme yang Adil dan Inklusif

Kemenko Perekonomian
Menko Airlangga Sampaikan Initial Memorandum, Momentum Bersejarah bagi Aksesi Indonesia ke OECD

Menko Airlangga Sampaikan Initial Memorandum, Momentum Bersejarah bagi Aksesi Indonesia ke OECD

Kemenko Perekonomian
Bagikan artikel ini melalui
Oke