KOMPAS.com – Pemerintah Indonesia terus memperkuat kerja sama internasional di bidang investasi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing nasional.
Dalam rangka mengeksplorasi peluang kerja sama strategis, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto bertemu dengan Financial Secretary Hong Kong Special Administrative Region (HKSAR) Paul Chan, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Rabu (8/1/2024).
Pada pertemuan tersebut, Paul Chan menyampaikan bahwa Hong Kong dapat menjadi mitra potensial dalam mengembangkan layanan rantai pasok ( supply chain) di Indonesia.
Sebagai salah satu penyedia jasa keuangan terbesar di Asia, Hong Kong melihat potensi besar untuk kerja sama di sektor keuangan dengan Indonesia.
Baca juga: OJK Terbitkan Aturan Main Satgas Penanganan Kegiatan Usaha Tanpa Izin di Sektor Keuangan
Menko Airlangga menyambut baik usulan rencana investasi dan kerja sama pembiayaan yang ditawarkan Hong Kong dalam membangun sarana supply chain dan proyek infrastruktur lainnya
Ia juga mendorong investasi para pelaku bisnis dari Hong Kong untuk menggali lebih dalam lagi berbagai peluang investasi di Indonesia.
"Indonesia menawarkan berbagai insentif fiskal seperti tax holiday, tax allowance, investment allowance, dan super deduction tax. Ini memungkinkan pelaku bisnis dari Indonesia dan Hong Kong untuk mengakses pasar yang lebih luas dan meningkatkan efisiensi," jelas Airlangga dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (10/1/2025).
Baca juga: Tak Hanya Qatar, Maruarar Sebut Bakal Banyak Investor Perumahan Datang ke Indonesia
Ia mengungkapkan bahwa terdapat sektor lain yang bisa dijajaki oleh investor Hong Kong, seperti energi terbarukan dan greenfield projects.
Airlangga juga menyoroti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia yang memiliki potensi signifikan di berbagai sektor, termasuk industri, pariwisata, manufaktur, dan digital.
Sebelumnya, pada pertemuan tersebut juga membahas situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian akibat ketegangan geopolitik.
Secretary Paul Chan memuji ekonomi Indonesia yang tetap kuat dan berkembang meskipun menghadapi tantangan global.
Baca juga: Manuver PLN Hadapi Tantangan Global lewat Penyediaan Energi Ramah Lingkungan
“Indonesia memiliki lingkungan bisnis yang kondusif dan populasi muda yang dapat memperkuat potensi investasi,” imbuhnya.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, Staf Khusus Menko Perekonomian Raden Pardede, Konsul Jenderal Republik Indonesia (RI) Hong Kong Yul Edison, dan Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani.