Indonesia Mulai Aksesi ke CPTPP, Menko Airlangga Undang Dubes Negara Anggota untuk Galang Dukungan

Kompas.com - 25/09/2024, 17:27 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ( Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan dengan para Duta Besar (Dubes) dari 12 negara anggota Comprehensive and Progressive Agreement to Trans-Pacific Partnership ( CPTPP), Rabu (25/9/2024).

Pertemuan tersebut bertujuan untuk mendapatkan dukungan bagi proses aksesi Indonesia ke dalam CPTPP, setelah surat resmi permintaan aksesi Indonesia dikirimkan pada Kamis (19/9/2024) kepada Selandia Baru sebagai negara depository.

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menegaskan komitmen Indonesia untuk bergabung dengan CPTPP guna memperkuat keterlibatan dalam kerangka kerja sama ekonomi global.

Ia juga mengungkapkan bahwa tanggapan dari Menteri Perdagangan Selandia Baru segera diterima setelah pengajuan tersebut, yang menunjukkan bahwa proses ini telah lama dipersiapkan.

Baca juga: Dari Selandia Baru, Keluarga Pilot Susi Air Philip Mehrtens Ucapkan Terima Kasih ke Indonesia...

Menurut Airlangga, langkah tersebut melengkapi proses aksesi Indonesia ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), yang bertujuan untuk mendorong reformasi struktural dan membuka pasar domestik Indonesia.

"CPTPP merupakan perjanjian perdagangan antar-ekonomi yang sangat relevan bagi Indonesia, terutama karena pada Desember 2024, Inggris akan menjadi salah satu negara pertama yang bergabung," katanya dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman ekon.go.id, Rabu.

"Proses aksesinya memakan waktu 2,5 tahun, dan ini menjadi momen yang tepat bagi Indonesia untuk bergabung," sambung Airlangga.

Bergabungnya Indonesia dalam CPTPP akan memberikan beberapa keuntungan. Pertama, membuka akses pasar baru ke negara-negara seperti Kanada, Meksiko, Inggris, dan Peru yang belum memiliki perjanjian dagang dengan Indonesia.

Baca juga: Perjanjian Dagang RI-UEA, Mendag: Buka Pintu Ekspor ke Kawasan Teluk dan Timur Tengah

Kedua, ekspor Indonesia diperkirakan akan meningkat sebesar 19 persen setelah bergabung dengan CPTPP.

Ketiga, Indonesia juga dapat membuka akses pasar tidak langsung ke Amerika Serikat (AS) melalui Kanada atau Meksiko, yang akan meningkatkan daya saing produk nasional.

Keempat, investasi asing langsung di Indonesia diperkirakan akan meningkat sebesar 11 persen berkat terciptanya lingkungan investasi yang lebih transparan.

Kelima, nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia juga diproyeksikan bertambah hingga 1,6 miliar dollar AS.

Baca juga: Dollar AS Rebound, Rupiah Melemah ke Level Rp 15.200

Dari sisi CPTPP, bergabungnya Indonesia akan memperdalam integrasi regional dan memberikan nilai tambah sebagai blok perdagangan modern, sekaligus memperkuat hubungan ekonomi dengan ASEAN, mengingat posisi strategis Indonesia di kawasan.

Dalam pertemuan tersebut, para dubes negara anggota CPTPP menyampaikan dukungan mereka terhadap proses aksesi Indonesia.

Airlangga menekankan bahwa bergabung dengan CPTPP akan membawa standar perdagangan internasional yang lebih tinggi, yang pada akhirnya meningkatkan volume ekspor, impor, dan perdagangan antarnegara.

Ia juga menyebutkan bahwa beberapa negara seperti Peru dan Vietnam telah merasakan manfaat signifikan dari keanggotaan mereka di CPTPP, terutama dalam peningkatan ekspor.

Baca juga: CEK FAKTA: Menilik Lagi Alasan Penghentian Ekspor Pasir Laut pada 2003

“Indonesia, meskipun bukan negara pertama Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang bergabung, mengikuti jejak Vietnam, Brunei, Malaysia, dan Singapura yang telah lebih dulu menjadi anggota CPTPP,” ucap Airlangga.

Sebagai ekonomi terbesar di ASEAN dan satu-satunya negara G20 di kawasan, ia berharap, keanggotaan Indonesia di CPTPP dapat memperkuat posisi Indonesia di Indo-Pasifik.

Menutup pertemuan, Airlangga mengatakan bahwa sebagian besar ketentuan CPTPP sudah disepakati Indonesia dalam berbagai perjanjian internasional, seperti World Trade Organization (WTO), Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), dan ASEAN, serta dalam proses aksesi ke OECD.

Baca juga: Menko Airlangga: Indonesia Papan Atas di Antara Negara OECD

“Oleh karena itu, Indonesia hanya memerlukan sedikit penyesuaian peraturan perundang-undangan untuk sepenuhnya memenuhi komitmen di CPTPP,” jelas Airlangga.

Sebagai informasi, dalam pertemuan tersebut, juga dihadiri oleh para dubes dari negara-negara anggota CPTPP, termasuk Selandia Baru, Australia, Chili, Jepang, Inggris, Singapura, Vietnam, serta perwakilan dari Kanada, Malaysia, Peru, dan pejabat tinggi dari Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko Perekonomian) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Terkini Lainnya
Dorong Belitung Jadi Destinasi Wisata Internasional, Pemerintah Pusat dan Daerah Perkuat Sinergi

Dorong Belitung Jadi Destinasi Wisata Internasional, Pemerintah Pusat dan Daerah Perkuat Sinergi

Kemenko Perekonomian
Tarif Impor Indonesia ke AS Turun Jadi 19 Persen,

Tarif Impor Indonesia ke AS Turun Jadi 19 Persen, "Huge Wins" untuk Industri Padat Karya

Kemenko Perekonomian
Babak Baru Kemitraan RI-Uni Eropa untuk Stabilitas Ekonomi dan Politik Global

Babak Baru Kemitraan RI-Uni Eropa untuk Stabilitas Ekonomi dan Politik Global

Kemenko Perekonomian
Perkuat Kerja Sama Perdagangan, Indonesia-AS Sepakat Lanjutkan Negosiasi Tarif Resiprokal

Perkuat Kerja Sama Perdagangan, Indonesia-AS Sepakat Lanjutkan Negosiasi Tarif Resiprokal

Kemenko Perekonomian
Dampingi Presiden Prabowo di KTT BRICS, Menko Airlangga: BRICS Berkomitmen Perkuat Multilateralisme dan Tata Kelola Global

Dampingi Presiden Prabowo di KTT BRICS, Menko Airlangga: BRICS Berkomitmen Perkuat Multilateralisme dan Tata Kelola Global

Kemenko Perekonomian
Di Ratas bersama Prabowo, Menko Airlangga Bahas Strategi Ekonomi Global dan Kemitraan dengan AS

Di Ratas bersama Prabowo, Menko Airlangga Bahas Strategi Ekonomi Global dan Kemitraan dengan AS

Kemenko Perekonomian
Sukseskan MBG, Pemerintah-Swasta Wujudkan Ketahanan Pangan dan Dukung UMKM

Sukseskan MBG, Pemerintah-Swasta Wujudkan Ketahanan Pangan dan Dukung UMKM

Kemenko Perekonomian
Indonesia-Rusia Pererat Kerja Sama Strategis di SPIEF 2025

Indonesia-Rusia Pererat Kerja Sama Strategis di SPIEF 2025

Kemenko Perekonomian
Perkuat Hubungan Ekonomi dengan Rusia, Indonesia Rampungkan Perundingan Perdagangan Bebas dengan Eurasia

Perkuat Hubungan Ekonomi dengan Rusia, Indonesia Rampungkan Perundingan Perdagangan Bebas dengan Eurasia

Kemenko Perekonomian
Pimpin Ministerial Meeting di Singapura, Menko Airlangga Dorong Penguatan Kerja Sama 6 Sektor Strategis

Pimpin Ministerial Meeting di Singapura, Menko Airlangga Dorong Penguatan Kerja Sama 6 Sektor Strategis

Kemenko Perekonomian
Perundingan IEU CEPA Segera Rampung, Menko Airlangga: Kedua Belah Pihak Sepakat, Tidak Ada Ganjalan Tersisa

Perundingan IEU CEPA Segera Rampung, Menko Airlangga: Kedua Belah Pihak Sepakat, Tidak Ada Ganjalan Tersisa

Kemenko Perekonomian
Menko Airlangga: Setelah 9 Tahun, Perundingan Indonesia-UE CEPA Masuki Tahap Akhir

Menko Airlangga: Setelah 9 Tahun, Perundingan Indonesia-UE CEPA Masuki Tahap Akhir

Kemenko Perekonomian
Perkuat Komitmen Indonesia Aksesi OECD, Menko Airlangga Serahkan Initial Memorandum ke Sekjen OECD

Perkuat Komitmen Indonesia Aksesi OECD, Menko Airlangga Serahkan Initial Memorandum ke Sekjen OECD

Kemenko Perekonomian
Perkuat Kemitraan Ekonomi, Menko Airlangga Bertemu Wakil Menteri Perdagangan Chili di Paris

Perkuat Kemitraan Ekonomi, Menko Airlangga Bertemu Wakil Menteri Perdagangan Chili di Paris

Kemenko Perekonomian
Bertemu Perwakilan Perdagangan AS di Paris, Menko Airlangga: Kami Siap Berdialog dan Negoisasi

Bertemu Perwakilan Perdagangan AS di Paris, Menko Airlangga: Kami Siap Berdialog dan Negoisasi

Kemenko Perekonomian
Bagikan artikel ini melalui
Oke