KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan komitmen Indonesia dalam mempercepat pembangunan ekonomi dengan menjamin kesinambungan reformasi struktural peningkatan daya saing.
Hal tersebut ia sampaikan saat menyampaikan keynote speech dalam acara Asia Business Council's 2024 Spring Forum bertajuk “Developing Asia: New Engines for Growth”.
Forum tersebut merupakan agenda yang sesuai untuk meyakinkan para pebisnis besar dari Asia terhadap Indonesia.
“Kami memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh di atas 5 persen pada 2024 dan seterusnya, dengan inflasi yang tetap terkendali. Kepercayaan investor juga masih kuat terhadap ketahanan ekonomi Indonesia,” ujarnya melansir mediainsonedia.com, Kamis (18/4/2024).
Perekonomian Asia diproyeksikan akan cukup tangguh pada masa depan meski kondisi perekonomian global yang harus berhadapan dengan gejolak geopolitik saat ini.
Baca juga: Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern
Konflik yang terjadi di kawasan Timur Tengah saat ini diperkirakan akan memengaruhi rantai pasok beberapa komoditas ekspor dan impor di dunia.
Hal tersebut juga akan berdampak bagi pertumbuhan di kawasan emerging Asia yang diperkirakan turun dari sekitar 5,6 persen pada 2023 menjadi 5,2 persen pada 2024.
Airlangga menegaskan, di tengah kondisi perekonomian global yang masih tidak stabil, perekonomian Indonesia mampu tumbuh sebesar 5 persen selama 8 kuartal terakhir secara berturut-turut.
Hal tersebut juga diperlihatkan melalui keputusan berbagai lembaga pemeringkat internasional yang mempertahankan Indonesia pada level Investment Grade.
Moody’s pada 16 April 2024 menerbitkan Baa2 Stable Outlook untuk Indonesia, serta Fitch dan JCR pada Maret 2024 yang memberikan peringkat BBB (stable).
Baca juga: Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...
Ketahanan sektor eksternal juga tetap terjaga yang ditunjukkan dengan posisi cadangan devisa tetap tinggi, yaitu sebesar 140,4 miliar dollar Amerika Serikat (AS) per akhir Maret 2024.
Neraca perdagangan Indonesia juga terus mencatat surplus dalam 46 bulan terakhir dan tercatat sebesar 0,87 miliar dollar AS pada Februari 2024.
Setelah mencapai pemulihan ekonomi yang solid dari pandemi, Indonesia juga akan terus bergerak maju untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Hal tersebut memerlukan pendekatan transformatif dalam pembangunan ekonomi melalui peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi dan produktivitas ekonomi dengan penerapan kebijakan ekonomi hijau, transformasi digital, integrasi ekonomi dalam negeri, dan kawasan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.
Indonesia juga dalam proses bergabung dengan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dan berpotensi menjadi anggota OECD Asia ketiga setelah Jepang dan Korea Selatan.
Baca juga: 3 Faktor Kunci yang Pengaruhi Perekonomian RI Menurut Menko Airlangga
Proses aksesi OECD diharapkan dapat menjadi katalisator penyempurnaan kebijakan dan peraturan yang unggul serta sangat penting untuk meningkatkan investasi, produktivitas, dan konektivitas yang didorong teknologi.
Pemerintah juga berupaya merumuskan kembali kebijakan yang lebih baik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif, dan ramah lingkungan.
Selain itu, pemerintah juga berfokus pada kebijakan untuk terus memaksimalkan potensi pertumbuhan dan evolusi struktural.
Beberapa kebijakan itu, antara lain meningkatkan peran sektor manufaktur, meningkatkan daya saing dan produktivitas melalui Strategi Pengembangan Ekonomi Digital 2030, serta mengembangkan ekonomi hijau dan energi terbarukan menuju target Net Zero Emission (NZE).
Airlangga menambahkan, forum Asia Business Council merupakan agenda yang sesuai untuk meyakinkan para pebisnis besar dari Asia mengenai komitmen Indonesia untuk mempercepat pembangunan ekonomi dengan menjamin kesinambungan reformasi struktural, serta meningkatkan daya saing.
Baca juga: Menko Airlangga Wanti-wanti Harga Pangan dan BBM Naik Imbas Iran Serang Israel
“Dengan diumumkannya hasil resmi Pemilihan Umum (Pemilu) Indonesia, keberlangsungan agenda pembangunan dipastikan tetap sejalan dengan dokumen perencanaan jangka panjang 2025- 2045,” katanya.
Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia terbuka untuk mendukung inisiatif investasi apa pun di Tanah Air, termasuk juga mendukung perdagangan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Turut hadir dalam acara tersebut, antara lain Chairman of Asia Business Council Takeshi Niinami, Vice Chairman Asia Business Council Arif P Rachmat, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y Kim, serta sejumlah CEO dari perusahaan-perusahaan terkemuka di Asia seperti Sony, Temasek, Bank Mizuno, SK, Lotte, Alibaba, Sumitomo, Indorama, Chemical Thai, Siam Cement, dan lainnya.