KOMPAS.com- Post Event Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN) bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menggelar kegiatan bakti sosial dan aosialisasi thalasemia yang di area Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (18/10/2023).
"Pemerintah menginisiasi berbagai upaya untuk mengatasi thalasemia, seperti program transfusi darah rutin, penyediaan ketersediaan obat yang efektif, dan peningkatan fasilitas dan sumber daya manusia (SDM) di rumah sakit rujukan thalasemia," kata Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Wahyu Utomo dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (19/10/2023).
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan Post Event Sewindu PSN setelah pelaksanaan donor darah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dalam mendukung perwujudan Indonesia Emas 2045.
Wahyu mengatakan, pemerintah berperan penting dalam menggagas kebijakan yang mendukung pencegahan dan pengobatan thalasemia, mulai dari peningkatan infrastruktur kesehatan, penyebarluasan informasi, hingga pengembangan research and development terkait Thalasemia.
Baca juga: Kemenko Perekonomian Buka 39 Formasi PPPK, Cek Syarat dan Cara Daftarnya
Sebagai informasi, thalasemia merupakan penyakit turunan yang disebabkan oleh rantai hemoglobin yang menyebabkan kerusakan pada sel darah merah. Penyakit ini dibagi menjadi tiga kelompok, yakni minor, intermediate, dan mayor.
"Penting bagi kita semua untuk menyadari dan memahami penyakit thalasemia sebagai bentuk proteksi terhadap diri sendiri dan memberi dukungan moral bagi para penderita," ucap Wahyu.
Penasihat DWP Kemenko Perekonomian Yanti Airlangga mengimbau masyarakat untuk melalukan screening atau deteksi diri sebagai bentuk antisipasi thalasemia.
Oleh karena itu, Yanti berharap fasilitas pengobatan dapat terus ditingkatkan.
Sementara itu, Ketua DWP Kemenko Perekonomian Anna Susiwijono menyampaikan bahwa kegiatan bakti sosial ini merupakan bentuk komitmen lanjutan dalam mendukung upaya pencegahan dan pengobatan thalasemia.
Baca juga: Insentif bagi Eksportir yang Simpan DHE di RI, Kemenko Perekonomian: Akan Jauh Lebih Kompetitif
Anna mengatakan pihaknya telah mencanangkan sejumlah program, seperti Zona Sadar Thalasemia yang dijalankan melalui sosialisasi Memutus Rantai Thalasemia sebagai dorongan bagi masyarakat untuk melakukan proteksi diri melalui screening darah secara lengkap, serta program donor darah secara rutin.
"Semoga para penderita selalu diberikan kesabaran dalam menjalankan proses pengobatan. Saya harap seluruh masyarakat dapat memberikan support-nya terhadap para penderita thalasemia," tutur Anna.
Lebih lanjut, Anna berharap agar seluruh organisasi kesehatan dan elemen masyarakat bisa mendukung program pemerintah dalam mencegah thalasemia.
Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui pelaksanaan deteksi dini bagi keluarga penyandang thalasemia dan para calon pengantin yang belum memiliki kartu deteksi dini, penjaringan kesehatan, dan edukasi tentang thalasemia.