KOMPAS.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-15 Brunei–Indonesia–Malaysia-Philippines East Asean Growth Area ( BIMP-EAGA) digelar di sela-sela Rangkaian KTT ke-42 ASEAN pada Kamis (11/5/2023) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pertemuan antarkepala negara subkawasan ASEAN yang diadakan di Hotel Meruorah Komodo itu dihadiri oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Signing Minister BIMP-EAGA.
Pada kesempatan itu, Jokowi memaparkan tiga hal penting soal penguatan kerja sama ekonomi subkawasan.
“(Tiga hal penting) ini, yakni peningkatan infrastruktur konektivitas dan revitalisasi pariwisata, penguatan ketahanan pangan agar menjadi food-basket kawasan, dan transformasi energi terbarukan untuk ketahanan energi,” ucap Jokowi, dikutip dari ekon.go.id, Jumat (12/5/2023).
Baca juga: Buruh Tuding Kemenko Perekonomian Dalang di Balik Perppu Cipta Kerja Berubah
Pemulihan ekonomi subkawasan menunjukan hasil yang cukup menggembirakan di tengah ketidakpastian global. Sebab, GDP BIMP-EAGA tumbuh 7,1 persen pada 2022. Tingkat pengangguran bahkan berhasil turun di angka 5,5 persen.
Para pemimpin negara mengapresiasi kerja BIMP-EAGA dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi dengan mempercepat implementasi visi BIMP-EAGA 2025.
Jokowi menekankan tiga hal fundamental yang perlu dilakukan dalam konteks penguatan ekonomi BIMP-EAGA, yakni pembangunan infrastruktur untuk mendukung konektivitas perdagangan lintas batas dan revitalisasi pariwisata di sub kawasan, ketahanan pangan, dan ketahanan energi subkawasan.
“Percepatan penyelesaian Proyek Infrastruktur Prioritas harus segera dilakukan dan diimplementasikan demi mencapai visi BIMP-EAGA 2025,” tuturnya.
Baca juga: Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 20 Januari 2023, Simak Kualifikasinya
Reaktivasi konektivitas lintas batas pascapandemi Covid-19 juga menjadi salah satu arahan Presiden Jokowi, seperti angkutan darat Pontianak–Brunei Darussalam yang belum lama ini beroperasi kembali.
Terkait dengan ketahanan pangan, BIMP-EAGA merupakan food basket di yang menjadi salah satu perhatian Indonesia.
“Saya baru saja meresmikan lumbung pangan di Keerom, Papua, dan saya rasa hal ini dapat diintegrasikan ke dalam koridor ekonomi BIMP-EAGA,” ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi menyampaikan pentingnya peningkatan kualitas produk ekspor dan pengembangan produk halal dan organik.
“Saya rasa kesejahteraan petani dan nelayan di subkawasan juga harus kita utamakan dalam kerja sama ini,” lanjutnya.
Baca juga: Kemenko Perekonomian Sebut Pertanian Jadi Resiliensi dan Sektor Strategis Saat Krisis Dunia
Untuk mewujudkan ketahanan energi subkawasan, transformasi menuju energi terbarukan dan akses menuju energi perlu didorong sesuai target 100 persen akses ke listrik pada 2025.
“BIMP-EAGA kaya sekali dengan sumber energi terbarukan. Saat ini kami juga tengah membangun PLTA Mentarang Induk yang diproyeksikan jadi PLTA terbesar di Indonesia. PLTA ini diharapkan dapat mendukung ketahanan energi di Kawasan," papar Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, BIMP-EAGA merupakan building block ASEAN yang diharapkan dapat menjadikan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth sesuai dengan tema Keketuaan Indonesia ASEAN 2023.
Perlu diketahui, KTT ke-15 BIMP-EAGA mengesahkan dokumen BIMP-EAGA Leaders’ Joint Statement. Minister Report to Leader yang berisikan capaian perkembangan dari berbagai kerja sama juga turut dilaporkan kepada para pemimpin negara.
Baca juga: Elite PKB Sebut Koalisi Besar Hanya Wacana dan Tak Ada Opsi Airlangga Cawapres Prabowo