KOMPAS.com - Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian terus menyempurnakan persiapan logistik dan substansi menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) dan Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke-15 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/5/2023).
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk menjamin kesuksesan pertemuan antar-kepala negara di sub-kawasan ASEAN tersebut.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Deputi Edi dibantu oleh Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Internasional Netty Muharni yang juga menjabat sebagai Ketua Sekretariat Nasional Kerja Sama Ekonomi Sub-Regional di Indonesia.
Berkaitan dengan hal tersebut, para pejabat senior BIMP-EAGA dan IMT-GT menggelar Preparatory Senior Officials Meeting (SOM) di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Baca juga: Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional
Kedua pertemuan yang dilaksanakan secara hibrida itu dihadiri para Senior Officials BIMP-EAGA, IMT-GT, perwakilan Asian Development Bank (ADB), Sekretariat ASEAN, serta Sekretariat IMT-GT (CIMT) dan BIMP-EAGA (BIMP-FC).
Pertemuan tersebut membahas substansi dokumen yang akan dilaporkan kepada para kepala negara pada pertemuan IMT-GT Summit ke-15, yaitu IMT-GT Minister’s Report to Leaders dan Joint Leaders Statement.
Deputi Edi menyerukan pentingnya memastikan para pemimpin negara menerima laporan yang ringkas. Pertemuan ini juga menjadi momen untuk merefleksikan kinerja BIMP-EAGA dan IMT-GT dalam meningkatkan pembangunan ekonomi di sub-kawasan.
Sebagai informasi, tahun ini bertepatan dengan 30 tahun kerja sama ekonomi subregional IMT-GT. Dengan demikian, pertemuan ini turut membahas perjalanan dan pencapaian IMT-GT dalam tiga dekade terakhir ke dalam berbagai dokumen substansi.
Selain itu, pertemuan tersebut juga membahas persiapan pelaksanaan peluncuran Visit IMT-GT Year 2023. Ini merupakan program pemulihan pariwisata di subregional IMT-GT pascapandemi Covid-19.
Baca juga: Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja untuk 3 Jasa Tenaga Pendukung, Ini Kualifikasinya
“Laporan Kinerja IMT-GT perlu menggambarkan esensi dari perjalanan 30 tahun IMT-GT dalam membentuk kerangka arsitektur subregional dan regional serta kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat subregional,” ujar Deputi Edi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (7/5/2023).
Sementara itu, preparatory meeting untuk KTT BIMP-EAGA ke-15 dipimpin oleh Malaysia. Pertemuan ini mendiskusikan beberapa konsep dokumen yang akan dilaporkan kepada para kepala negara, yaitu BIMP-EAGA Minister’s Report to Leaders.
Laporan tersebut memuat capaian kerja sama dalam lima pilar prioritas, yaitu food basket, connectivity, tourism, environment, dan socio-cultural education pillar. Nantinya, para kepala negara BIMP-EAGA juga akan mengesahkan joint leaders statement atau pernyataan bersama yang berisi arahan kepala negara untuk mencapai BIMP-EAGA Vision 2025.
”Sebagai building block ASEAN, BIMP-EAGA berperan penting dalam mencapai agenda integrasi regional. Mekanisme kerja sama dengan pendekatan proyek dapat dijadikan studi kasus berbagai inisiatif ASEAN,” tuturnya.
Edi mengatakan, sebagai tuan rumah perhelatan pertemuan tertinggi pemimpin negara BIMP-EAGA dan IMT-GT, Indonesia telah melakukan berbagai persiapan logistik, akomodasi, serta transportasi dalam menyambut kedatangan dan kebutuhan delegasi negara-negara ASEAN.
”Selaku tuan rumah, kami akan berusaha sekuat tenaga memberikan pelayanan yang terbaik. Dengan demikian, para tamu negara dapat memperoleh kesan terbaik saat berada Labuan Bajo,” tandas Deputi Edi.