Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, BKKBN Canangkan Pelayanan KB Serentak 1 Juta Akseptor

Kompas.com - 05/05/2025, 21:05 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji dalam acara ?Pencanangan Pelayanan KB Serentak dalam Rangka HUT IBI ke-74 Tahun 2025?, bertempat di Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB) Bidan Siti Salma, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (5/4/2025).DOK. Humas Kemendukbangga/BKKBN Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji dalam acara ?Pencanangan Pelayanan KB Serentak dalam Rangka HUT IBI ke-74 Tahun 2025?, bertempat di Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB) Bidan Siti Salma, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (5/4/2025).

KOMPAS.com - Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memainkan peran utama dalam membentuk kualitas sumber daya manusia (SDM) yang akan menentukan masa depan bangsa. Oleh karenanya, pembangunan bangsa harus dimulai dari keluarga.

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN) menyadari hal tersebut dan mengeluarkan program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR).

Program tersebut menjadi fondasi penting bagi terciptanya keluarga sehat, sejahtera, dan berdaya menuju SDM berkualitas.

Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan, program KBKR bukan semata mengatur kelahiran, tetapi merupakan wujud nyata ikhtiar kita untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. 

“Program ini juga untuk mencegah stunting sehingga generasi penerus Indonesia tumbuh lebih kuat dan lebih berkualitas,” ujarnya dalam siaran pers.

Baca juga: 5 Jenis KB yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Apa Saja?

Dia mengatakan itu dalam acara “Pencanangan Pelayanan KB Serentak dalam Rangka HUT IBI ke-74 Tahun 2025” di Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB) Bidan Siti Salma, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (5/4/2025).

Pada kesempatan itu, Wihaji turut mengapresiasi peran bidan yang selama ini sangat penting. 

Menurutnya, bidan bukan hanya tenaga kesehatan, tetapi garda terdepan yang mendampingi keluarga, memberikan edukasi, serta menjadi benteng pencegahan risiko stunting. 

Dengan keterlibatan para bidan, program Pelayanan KB serentak dapat hadir nyata di tengah masyarakat.

“Kami tidak hanya membangun program dari balik meja. Kami turun langsung, hadir di setiap desa, di setiap pelosok, memastikan setiap masyarakat tanpa terkecuali mendapatkan layanan terbaik,” katanya.

Baca juga: Stunting Masih Tinggi, BKKBN Dorong Penguatan Program Pencegahan

Wihaji mengatakan, pihaknya harus memastikan tidak ada satu pun keluarga Indonesia yang tertinggal dari haknya mendapatkan pelayanan KB yang berkualitas. 

“Dari Sabang sampai Merauke, pelayanan KBKR harus dirasakan manfaatnya,” ungkapnya.

Wihaji menegaskan, program KBKR mengajarkan pentingnya perencanaan keluarga dengan mencegah “empat terlalu", yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu banyak melahirkan, serta mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. 

“Karena setiap kehamilan haruslah direncanakan, setiap anak haruslah lahir dalam cinta dan kesiapan," katanya.

Pelayanan KB serentak

Dalam rangka peringatan HUT ke-74  Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Hari Bidan Internasional, Kemendukbangga/BKKBN bersinergi bersama Pengurus Pusat (PP) IBI menyelenggarakan Pelayanan KB Serentak 1 juta akseptor dalam kurun waktu 5-31 Mei 2025 di seluruh provinsi se-Indonesia.

Baca juga: Kemendugbangga Targetkan 1 Juta Penerima KB sampai Akhir Mei

Pelaksanaan pelayanan KB serentak 1 juta akseptor itu diprioritaskan kepada pelayanan KB IUD dengan target Rekor MURI 50.000 akseptor dan pelayanan KB pascapersalinan (KBPP).

KBPP merupakan metode kontrasepsi yang diberikan kepada ibu pascabersalin (42 hari). 

KB pascapersalinan dinilai penting karena memiliki peran strategis dalam membantu ibu menjaga kesehatan reproduksinya setelah melahirkan serta menghindari kehamilan yang terlalu cepat setelah persalinan. 

Dengan demikian, program tersebut diharapkan dapat menurunkan risiko kesehatan bagi ibu dan bayi.

“Alhamdulillah, berkat kerja keras dan kolaborasi semua pihak, pada 2024 lalu, Indonesia melalui Kemendukbangga/BKKBN mendapatkan penghargaan Internasional dari FP2030 atas capaian program KBPP tertinggi di kawasan Asia Pasifik,” kata Wihaji.

Dengan keberhasilan tersebut, pada April 2025, Kemendukbangga/BKKBN juga mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah bagi delegasi Pakistan yang ingin melihat keberhasilan KBPP di Indonesia. 

Baca juga: Vasektomi Tak Bisa Dikampanyekan, Kepala BKKBN Tegaskan Patuh pada Fatwa MUI

“Capaian ini menjadi bukti bahwa Indonesia mampu. Dan kami buktikan kalau kita bisa lebih hebat lagi,” imbuh Wihaji.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PP IBI Ade Jubaedah berharap, pelaksanaan program KB tidak hanya mengejar target kuantitas, tetapi memperhatikan kualitas pelayanan KB secara maksimal.

Upaya tersebut menjadi salah satu cara pemerintah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Adapun kolaborasi antara IBI secara panjang, terutama dengan Kemendukbangga/BKKBN, terlihat dari slogan “Ada Bidan, Ada KB. Ada KB, Ada Bidan” dalam generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Di Markas PBB, BKKBN Sebut JKN Telah Cakup 98 Persen Penduduk Indonesia

Terkini Lainnya
Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, BKKBN Canangkan Pelayanan KB Serentak 1 Juta Akseptor
Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, BKKBN Canangkan Pelayanan KB Serentak 1 Juta Akseptor
Kemendukbangga/BKKBN
Tingkatkan Peran Ayah dalam Keluarga, Menteri Wihaji Luncurkan Program GATI
Tingkatkan Peran Ayah dalam Keluarga, Menteri Wihaji Luncurkan Program GATI
Kemendukbangga/BKKBN
Kemendukbangga/BKKBN Resmi Gelar Pelatihan Teknis Substantif Kampung Keluarga Berkualitas 2025
Kemendukbangga/BKKBN Resmi Gelar Pelatihan Teknis Substantif Kampung Keluarga Berkualitas 2025
Kemendukbangga/BKKBN
Tinjau SPPG di Bogor, Wamendukbangga Tegaskan Pentingnya Program MBG untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045
Tinjau SPPG di Bogor, Wamendukbangga Tegaskan Pentingnya Program MBG untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kemendukbangga/BKKBN
Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Monitor Program Genting di Tanah Papua
Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Monitor Program Genting di Tanah Papua
Kemendukbangga/BKKBN
Menteri Wihaji Kunjungi Bangli, Pantau Langsung Keluarga Risiko Stunting
Menteri Wihaji Kunjungi Bangli, Pantau Langsung Keluarga Risiko Stunting
Kemendukbangga/BKKBN
Inovasi Oke Gas Magis Karimata Kreasikan Cegah Stunting dari Hulu dan Dorong Ketahanan Pangan
Inovasi Oke Gas Magis Karimata Kreasikan Cegah Stunting dari Hulu dan Dorong Ketahanan Pangan
Kemendukbangga/BKKBN
Wamendukbangga/BKKBN Pastikan Program Genting di Lampung Tepat Sasaran
Wamendukbangga/BKKBN Pastikan Program Genting di Lampung Tepat Sasaran
Kemendukbangga/BKKBN
Kemendukbangga/BKKBN Luncurkan Logo baru, Wihaji: Simbol Semangat Baru
Kemendukbangga/BKKBN Luncurkan Logo baru, Wihaji: Simbol Semangat Baru
Kemendukbangga/BKKBN
Lewat “Oke Gas Magis Karimata”, BKKBN Kalbar Cegah Stunting di Kepulauan Karimata
Lewat “Oke Gas Magis Karimata”, BKKBN Kalbar Cegah Stunting di Kepulauan Karimata
Kemendukbangga/BKKBN
Pengukuhan Duta Orangtua Hebat Nasional, Upaya BKKBN Dorong Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak
Pengukuhan Duta Orangtua Hebat Nasional, Upaya BKKBN Dorong Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak
Kemendukbangga/BKKBN
Menginap di Rumah Warga Keluarga Berisiko
Menginap di Rumah Warga Keluarga Berisiko "Stunting", Menteri Wihaji Ingin Identifikasi Langsung Penyebab "Stunting"
Kemendukbangga/BKKBN
Strategi Pembangunan Demografi di Kalbar, BKKBN: Tujuannya Capai Kesejahteraan Masyarakat
Strategi Pembangunan Demografi di Kalbar, BKKBN: Tujuannya Capai Kesejahteraan Masyarakat
Kemendukbangga/BKKBN
Kepala BKKBN Ajak Lintas Sektor Masifkan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting di Nabire
Kepala BKKBN Ajak Lintas Sektor Masifkan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting di Nabire
Kemendukbangga/BKKBN
Soal Penurunan Stunting di Papua Tengah, Dokter Hasto: Perlu Komitmen Semua Pihak
Soal Penurunan Stunting di Papua Tengah, Dokter Hasto: Perlu Komitmen Semua Pihak
Kemendukbangga/BKKBN
Bagikan artikel ini melalui
Oke