Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Monitor Program Genting di Tanah Papua

Kompas.com - 24/12/2024, 12:59 WIB
I Jalaludin S,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), tingkat prevalensi stunting di Provinsi Papua pada 2023 mencapai 28,6 persen. 

Di Kota Jayapura, terdapat 12.357 keluarga risiko stunting (KRS) dengan jumlah bayi stunting sebanyak 861 orang, lima di antaranya berada di komplek Argapura Laut.

Melihat kondisi itu, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN) Isyana Bagoes Oka berkunjung ke Tanah Papua.

Kunjungan itu dilakukan untuk melakukan monitoring program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Tanah Papua, tepatnya di Argapura Laut, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Senin (23/12/2024).

“Menjelang Hari Raya Natal, kami ingin mengetahui kondisi langsung di lapangan agar program Genting bisa berjalan dengan lancar dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers.  

Isyana mengatakan, Tanah Papua masih memiliki tingkat prevalensi stunting yang tinggi.

Baca juga: Lewat “Oke Gas Magis Karimata”, BKKBN Kalbar Cegah Stunting di Kepulauan Karimata

Di Argapura Laut, Isyana menyerahkan bantuan dari Orang Tua Asuh Genting kepada sejumlah KRS yang memiliki anak-anak berusia di bawah 2 tahun.

Dia berpesan kepada seluruh masyarakat terkhusus masyarakat Argapura Laut yang hadir untuk rutin datang ke posyandu.

Di posyandu, masyarakat dapat mendapatkan deteksi dini dan penanganan lanjutan untuk mencegah terjadinya stunting.

“Mudah-mudahan ke depannya ibu-ibu makin sering ke posyandu untuk bisa memantau perkembangan anak-anaknya, kesehatan, dan kegiatan-kegiatan yang seharusnya sudah bisa dilakukan untuk masing-masing anak,” ujarnya.

Sebelum ke Argapura, Isyana beserta rombongan juga mengunjungi Bina Keluarga Balita (BKB) Mimosa Korem 172/PWY Kota Jayapura.

Dia juga meresmikan sumber air bersih dan pipanisasi serta mandi cuci kakus (MCK) di Kampung Yanbra, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura.

Baca juga: Pengukuhan Duta Orangtua Hebat Nasional, Upaya BKKBN Dorong Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak

Pembangunan sanitasi dan MCK tersebut merupakan program Tentara Nasional Indonesia (TNI) Manunggal Air yang diresmikan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/ Cenderawasih Rudi Puruwito. 

TNI Manunggal Air berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, serta sejumlah bank badan usaha milik negara (BUMN) dan badan usaha milik daerah (BUMD).

Dalam peresmian tersebut, dilakukan pula akad kesepakatan sebagai Orang Tua Asuh Genting bersama sejumlah pihak.

Isyana mengatakan, pihaknya ingin menegaskan bahwa keberhasilan dalam mencegah stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan tanggung jawab bersama. 

“Setiap dari kita bisa menjadi bagian dari solusi, menjadi orang tua asuh yang memberikan perhatian, dukungan dan cinta, kepada anak-anak Papua yang membutuhkan bantuan,” tuturnya.

Baca juga: BKKBN Sebut Otak Anak Stunting Masih Bisa Berkembang hingga 20 Tahun

Adapun program Genting sebelumnya dicanangkan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji pada awal Desember 2024 agar percepatan penurunan angka stunting dapat segera terwujud.

Terkini Lainnya
Menteri Wihaji Tinjau Program MBG dan Tamasya di Kepri, Tegaskan Komitmen Bangun Keluarga Sejahtera

Menteri Wihaji Tinjau Program MBG dan Tamasya di Kepri, Tegaskan Komitmen Bangun Keluarga Sejahtera

Kemendukbangga/BKKBN
Fondasi Indonesia Emas 2045, Wamen Isyana Paparkan Strategi Prabowo-Gibran Bangun SDM Unggul di Forum Global

Fondasi Indonesia Emas 2045, Wamen Isyana Paparkan Strategi Prabowo-Gibran Bangun SDM Unggul di Forum Global

Kemendukbangga/BKKBN
Bukan Sekadar Alat, Kontrasepsi Adalah Gerbang Menuju Indonesia Emas 2045

Bukan Sekadar Alat, Kontrasepsi Adalah Gerbang Menuju Indonesia Emas 2045

Kemendukbangga/BKKBN
Young Health Summit 2025, BKKBN Tekankan Pentingnya Remaja Sehat Mental dan Fisik

Young Health Summit 2025, BKKBN Tekankan Pentingnya Remaja Sehat Mental dan Fisik

Kemendukbangga/BKKBN
Peringati Harganas Ke-32, BKKBN Hadirkan Kirab Bangga Kencana

Peringati Harganas Ke-32, BKKBN Hadirkan Kirab Bangga Kencana

Kemendukbangga/BKKBN
Sambut Harganas, BKKBN Targetkan 1 Juta Akseptor dalam Pelayanan KB Serentak se-Indonesia

Sambut Harganas, BKKBN Targetkan 1 Juta Akseptor dalam Pelayanan KB Serentak se-Indonesia

Kemendukbangga/BKKBN
Kemendukbangga Susun Peta Jalan Pembangunan Kependudukan, Konsorsium Perguruan Tinggi Deklarasikan Dukungan

Kemendukbangga Susun Peta Jalan Pembangunan Kependudukan, Konsorsium Perguruan Tinggi Deklarasikan Dukungan

Kemendukbangga/BKKBN
 Bantu Perempuan Tetap Produktif Usai Punya Anak, Kemendukbangga Luncurkan Program Tamasya

Bantu Perempuan Tetap Produktif Usai Punya Anak, Kemendukbangga Luncurkan Program Tamasya

Kemendukbangga/BKKBN
Hadapi Fase Krusial Bonus Demografi, Kemendukbangga: Pembangunan Manusia Indonesia Dimulai dari Keluarga

Hadapi Fase Krusial Bonus Demografi, Kemendukbangga: Pembangunan Manusia Indonesia Dimulai dari Keluarga

Kemendukbangga/BKKBN
Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, BKKBN Canangkan Pelayanan KB Serentak 1 Juta Akseptor

Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, BKKBN Canangkan Pelayanan KB Serentak 1 Juta Akseptor

Kemendukbangga/BKKBN
Tingkatkan Peran Ayah dalam Keluarga, Menteri Wihaji Luncurkan Program GATI

Tingkatkan Peran Ayah dalam Keluarga, Menteri Wihaji Luncurkan Program GATI

Kemendukbangga/BKKBN
Kemendukbangga/BKKBN Resmi Gelar Pelatihan Teknis Substantif Kampung Keluarga Berkualitas 2025

Kemendukbangga/BKKBN Resmi Gelar Pelatihan Teknis Substantif Kampung Keluarga Berkualitas 2025

Kemendukbangga/BKKBN
Tinjau SPPG di Bogor, Wamendukbangga Tegaskan Pentingnya Program MBG untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

Tinjau SPPG di Bogor, Wamendukbangga Tegaskan Pentingnya Program MBG untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

Kemendukbangga/BKKBN
Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Monitor Program Genting di Tanah Papua

Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Monitor Program Genting di Tanah Papua

Kemendukbangga/BKKBN
Menteri Wihaji Kunjungi Bangli, Pantau Langsung Keluarga Risiko Stunting

Menteri Wihaji Kunjungi Bangli, Pantau Langsung Keluarga Risiko Stunting

Kemendukbangga/BKKBN
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com