Indonesia Capai Kemajuan Penurunan Stunting melalui Program Aksi ICPD

Kompas.com - 17/11/2023, 12:25 WIB
F Azzahra,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto mengatakan, Indonesia telah mencapai kemajuan besar dalam penurunan angka kemiskinan dan gizi buruk pada anak serta peningkatan akses terhadap pekerja penuh dan perlindungan sosial.

“Indonesia telah mencapai kemajuan signifikan dalam implementasi program Aksi Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) sejak 2013," kata Bonivasius dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (17/11/2023).

Hal tersebut disampaikan Bonivasius pada pertemuan tentang Kemajuan Pelaksanaan Program Aksi ICPD dan Deklarasi Menteri Asia dan Pasifik tentang Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia tahun 2023, Bangkok, Thailand, Rabu (15/11/2023).

Bonivasius menyampaikan, salah satu terobosan yang dilakukan Indonesia dalam mencapai kemajuan adalah pengembangan Kampung Keluarga Berkualitas (KB) yang dinilai berhasil mengurangi prevalensi stunting, menurunkan angka kematian, serta meningkatkan layanan kesehatan seksual dan reproduksi.

Baca juga: BKKBN Raih Silver Winner AHI 2023 untuk e-Magazine Sahabat Keluarga

Selain itu, Kampung KB juga dinilai efektif dalam meningkatkan angka prevalensi kontrasepsi, menurunkan kebutuhan KB yang tidak terpenuhi, meningkatkan kesehatan ibu, dan menurunkan angka kesuburan remaja.

Adapun pencapaian ini ditandai dengan kemajuan dalam mencapai inisiatif pengembangan basis data keluarga nasional.

"Kami mengapresiasi pencapaian ini karena Indonesia menyadari tantangan yang ada dan aktif mengupayakan perubahan," tutur Bonivasius.

Menurutnya, strategi Indonesia dalam memperbaiki Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 efektif untuk menghadapi tantangan yang ada.

Rencana tersebut menjadi landasan dalam pembangunan nasional, selaras dengan tujuan Plan of Action (PoA) ICPD, Sustainable Development Goals (SDGs), dan target Konferensi Kependudukan Asia dan Pasifik (APPC).

Baca juga: Kepala BKKBN: Stunting Jadi Momok bagi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045

"Kami menantikan diskusi yang bermanfaat di APPC," ujar Bonivasius.

Mandat UNESCAP-UNFPA

Bonivasius menerangkan, Indonesia telah menegaskan kembali komitmennya terhadap ICPD dan deklarasi tingkat Menteri Asia dan Pasifik tentang kependudukan dan pembangunan pada 2013.

"Kami berkomitmen terhadap mandat Komisi Ekonomi Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Asia Pasifik (UNESCAP) dan Dana Kependudukan PBB (UNFPA) untuk berkolaborasi dalam menangani isu ekonomi dan sosial secara keseluruhan, seperti menjamin layanan kesehatan masyarakat, dan mengupayakan kesejahteraan masyarakat," imbuh Bonivasius.

Lebih lanjut, ia menambahkan, saat ini lebih dari 11.200 warga Palestina yang sebagian besar terdiri dari perempuan dan anak-anak telah kehilangan nyawanya. Diperkirakan sebanyak 50.000 perempuan hamil di Palestina terjebak dan terputus dari layanan kesehatan.

Baca juga: Kepala BKKBN Minta para Dokter Obgyn Bantu Cegah Kelahiran Bayi Stunting Baru

"Kita tidak bisa tinggal diam. Suara kita sangat berperan dalam menuntut perhatian agresi, melindungi warga sipil, menghormati hukum internasional, dan membiarkan bantuan kemanusiaan mengalir tanpa hambatan," tandas Bonivasius.

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merupakan lembaga yang bertugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia.

Terkini Lainnya
Menteri Wihaji Tinjau Program MBG dan Tamasya di Kepri, Tegaskan Komitmen Bangun Keluarga Sejahtera

Menteri Wihaji Tinjau Program MBG dan Tamasya di Kepri, Tegaskan Komitmen Bangun Keluarga Sejahtera

Kemendukbangga/BKKBN
Fondasi Indonesia Emas 2045, Wamen Isyana Paparkan Strategi Prabowo-Gibran Bangun SDM Unggul di Forum Global

Fondasi Indonesia Emas 2045, Wamen Isyana Paparkan Strategi Prabowo-Gibran Bangun SDM Unggul di Forum Global

Kemendukbangga/BKKBN
Bukan Sekadar Alat, Kontrasepsi Adalah Gerbang Menuju Indonesia Emas 2045

Bukan Sekadar Alat, Kontrasepsi Adalah Gerbang Menuju Indonesia Emas 2045

Kemendukbangga/BKKBN
Young Health Summit 2025, BKKBN Tekankan Pentingnya Remaja Sehat Mental dan Fisik

Young Health Summit 2025, BKKBN Tekankan Pentingnya Remaja Sehat Mental dan Fisik

Kemendukbangga/BKKBN
Peringati Harganas Ke-32, BKKBN Hadirkan Kirab Bangga Kencana

Peringati Harganas Ke-32, BKKBN Hadirkan Kirab Bangga Kencana

Kemendukbangga/BKKBN
Sambut Harganas, BKKBN Targetkan 1 Juta Akseptor dalam Pelayanan KB Serentak se-Indonesia

Sambut Harganas, BKKBN Targetkan 1 Juta Akseptor dalam Pelayanan KB Serentak se-Indonesia

Kemendukbangga/BKKBN
Kemendukbangga Susun Peta Jalan Pembangunan Kependudukan, Konsorsium Perguruan Tinggi Deklarasikan Dukungan

Kemendukbangga Susun Peta Jalan Pembangunan Kependudukan, Konsorsium Perguruan Tinggi Deklarasikan Dukungan

Kemendukbangga/BKKBN
 Bantu Perempuan Tetap Produktif Usai Punya Anak, Kemendukbangga Luncurkan Program Tamasya

Bantu Perempuan Tetap Produktif Usai Punya Anak, Kemendukbangga Luncurkan Program Tamasya

Kemendukbangga/BKKBN
Hadapi Fase Krusial Bonus Demografi, Kemendukbangga: Pembangunan Manusia Indonesia Dimulai dari Keluarga

Hadapi Fase Krusial Bonus Demografi, Kemendukbangga: Pembangunan Manusia Indonesia Dimulai dari Keluarga

Kemendukbangga/BKKBN
Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, BKKBN Canangkan Pelayanan KB Serentak 1 Juta Akseptor

Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, BKKBN Canangkan Pelayanan KB Serentak 1 Juta Akseptor

Kemendukbangga/BKKBN
Tingkatkan Peran Ayah dalam Keluarga, Menteri Wihaji Luncurkan Program GATI

Tingkatkan Peran Ayah dalam Keluarga, Menteri Wihaji Luncurkan Program GATI

Kemendukbangga/BKKBN
Kemendukbangga/BKKBN Resmi Gelar Pelatihan Teknis Substantif Kampung Keluarga Berkualitas 2025

Kemendukbangga/BKKBN Resmi Gelar Pelatihan Teknis Substantif Kampung Keluarga Berkualitas 2025

Kemendukbangga/BKKBN
Tinjau SPPG di Bogor, Wamendukbangga Tegaskan Pentingnya Program MBG untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

Tinjau SPPG di Bogor, Wamendukbangga Tegaskan Pentingnya Program MBG untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

Kemendukbangga/BKKBN
Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Monitor Program Genting di Tanah Papua

Wamen Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Monitor Program Genting di Tanah Papua

Kemendukbangga/BKKBN
Menteri Wihaji Kunjungi Bangli, Pantau Langsung Keluarga Risiko Stunting

Menteri Wihaji Kunjungi Bangli, Pantau Langsung Keluarga Risiko Stunting

Kemendukbangga/BKKBN
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com