KOMPAS.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendorong kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (pemda) menyemarakkan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) atau PON XXI Aceh-Sumut.
Pesan itu disampaikan Mendagri pada Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan PON XXI Tahun 2024 yang digelar daring dari Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri ( Kemendagri), Jakarta, Jumat (30/8/2024).
Tito menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menyukseskan pelaksanaan PON XXI.
Pasalnya, ajang empat tahunan itu melibatkan banyak pihak, seperti Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), serta pemda.
Kemendagri juga menerbitkan surat edaran kepada seluruh provinsi untuk mendukung pelaksanaan PON XXI.
Baca juga: Dilantik Mendagri Jadi Pj Gubernur Aceh, Safrizal Diminta Sukseskan PON XXI
Mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) itu juga mendorong semua pihak dapat menyosialisasikan gelaran PON XXI kepada masyarakat luas.
Tito menyebutkan, pembukaan PON XXI akan berlangsung pada 9 September 2024 di Aceh dan acara penutupan di Sumut pada 20 September 2024.
“Kami ingin mendengar kesiapan dari Provinsi Sumut dan Aceh seperti apa kesiapan menjelang sembilan hari lagi upacara pembukaan dan setelah itu bertanding. Kira-kira kami bisa mengantisipasi apa yang masih kira-kira kurang atau diperlukan,” ujarnya dalam siaran persnya, Jumat.
Di lain sisi, Tito menilai, gelaran PON XXI dapat meredakan tensi politik menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada) Serentak 2024.
Melalui gelaran itu, masyarakat tidak terlalu larut dalam isu pilkada lantaran disuguhkan dengan berbagai pertandingan dan hiburan sehingga mencegah terjadinya konflik.
“Nah, (PON) ini sistem pendingin sebetulnya. Kegiatan mendinginkan bisa kegiatan olahraga, seni, budaya, usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan aktivitas ekonomi serta kegiatan-kegiatan lain,” jelasnya.
Baca juga: Kirab Api PON XXI 2024 Dimulai, Melintasi 23 Kabupaten/Kota di Aceh
Tito mengatakan, olahraga, seperti PON, bisa menjadi pendingin situasi menghadapi situasi politik mendatang.
Adapun rapat tersebut diikuti perwakilan Kemenpora, Kementerian PUPR, Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Safrizal ZA, Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh dan Sumut, serta Panitia Besar (PB) PON XXI.