Pertemuan Menteri Ekonomi Se-ASEAN Bahas Kebijakan Tarif AS, Mendag Busan: Indonesia Upayakan Diplomasi dan Negosiasi

Kompas.com - 11/04/2025, 20:06 WIB
Dwinh,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso menyampaikan, Indonesia berkomitmen menempuh jalur diplomasi dan negosiasi dalam merespons penerapan tarif unilateral Amerika Serikat (AS). 

Pemerintah Indonesia memilih pendekatan tersebut guna mencari solusi yang saling menguntungkan. 

Menurut Busan, pemberian tarif balasan hanya akan mengeskalasi situasi dan berpotensi merugikan masyarakat serta negara-negara yang terlibat.

Pernyataan tersebut disampaikan Busan dalam Pertemuan Khusus Para Menteri Ekonomi ASEAN (Special ASEAN Economic Minister Meeting) secara daring, Kamis (10/4/2025). 

Dalam pertemuan itu juga membahas kebijakan tarif baru AS yang diumumkan Presiden AS Donald Trump pada Rabu (2/4/2025). Kebijakan ini kemudian ditangguhkan implementasinya oleh Pemerintah AS pada Rabu (9/4/2025).  

Baca juga: Pemerintah AS Izinkan Perusahaan Ini Simpan CO2 di Sumur Bawah Tanah

“Indonesia tetap berkomitmen penuh mengupayakan jalur diplomasi dan negosiasi demi mencari solusi yang saling menguntungkan,” ujar Busan dalam siaran pers, Jumat (11/4/2025).

Indonesia, lanjut dia, juga berkomitmen untuk berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan terkait, termasuk industri dalam negeri, asosiasi perdagangan, pakar ekonomi, dan organisasi perdagangan internasional

Semua hal tersebut dilakukan untuk membangun posisi negosiasi yang komprehensif dan terpadu.

Busan juga memberikan masukan terkait sikap yang dapat diambil ASEAN sebagai satu kawasan yang solid. 

Menurutnya, ASEAN harus merespons berbagai hambatan perdagangan dengan tepat.

Baca juga: Demi Redam Tekanan Tarif Trump, Vietnam Perketat Perdagangan dengan China

Busan menyarankan agar respons ASEAN difokuskan pada upaya membangun kepercayaan diri tiap negara anggota, baik dari sudut pandang domestik maupun sebagai kawasan.

Beberapa usulannya terkait kebijakan tarif unilateral AS, antara lain menghindari tindakan retaliasi atau proteksionisme.

Kemudian, memperkuat komitmen ASEAN terhadap keterbukaan melalui reformasi nasional dan koordinasi regional.

Kebijakan lainnya adalah menolak kesepakatan bilateral yang berpotensi mengikis persatuan antarnegera anggota.

Selain itu, juga terus mengupayakan kerja sama dengan semua mitra dagang ASEAN, termasuk memaksimalkan implementasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Baca juga: Satu Dekade Diplomasi Hasilkan 27 Perjanjian Ekonomi, dari Bentuk PTA hingga RCEP 

“Indonesia mendukung hubungan ekonomi ASEAN–AS yang lebih kuat. Hal ini harus dilakukan dari posisi yang koheren secara regional dan secara strategis otonom,” ungkap Busan. 

Ia mengungkapkan bahwa Hanya dengan persatuan dan kerja sama yang baik di antara negara ASEAN, suara ASEAN akan didengar dan dipertimbangkan.

Sebagaimana disampaikan Presiden RI Prabowo Subianto dalam kunjungannya ke Malaysia beberapa waktu lalu untuk mendukung ASEAN 2025 yang diketuai Malaysia.

Baca juga: Pernyataan Menteri Ekonomi se-ASEAN untuk Respons Tarif Impor Trump

Pernyataan bersama para menteri

Pertemuan Khusus para Menteri Ekonomi ASEAN menghasilkan Pernyataan Bersama Para Menteri Ekonomi ASEAN. 

Para menteri menyampaikan keinginan bersama untuk menjalin dialog yang jujur dan konstruktif dengan AS terkait masalah perdagangan. 

Komunikasi dan kolaborasi yang terbuka dipandang sangat penting demi menjaga hubungan yang seimbang dan berkelanjutan. 

Dengan semangat tersebut, ASEAN berkomitmen untuk tidak mengenakan tindakan balasan.

Para Menteri Ekonomi ASEAN juga berkomitmen menjaga kepentingan ekonomi kawasan, serta hubungan dagang yang kuat dan saling menguntungkan dengan AS.

Baca juga: Trump Menang Pilpres AS 2024, Menteri Rosan Harap Hubungan Dagang RI-AS Menguat

ASEAN secara khusus menegaskan kembali kesiapan untuk bekerja sama di bawah kerangka ASEAN-US Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) dan Rencana Kerja Expanded Economic Engagement (E3). 

Tujuannya adalah mengeksplorasi solusi yang dapat diterima bersama untuk isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.

ASEAN juga menegaskan kembali dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral yang pasti, transparan, bebas, adil, inklusif, berkelanjutan, dan berbasis aturan (rule based) dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai intinya. 

ASEAN akan tetap teguh memperdalam integrasi ekonomi regional agar dapat menangkap berbagai peluang di tengah ketidakpastian global.

ASEAN berkomitmen melanjutkan inisiatif penting seperti peningkatan ASEAN Trade-in-Goods Agreement (ATIGA) dan penyusunan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

Baca juga: Pernyataan Menteri Ekonomi se-ASEAN untuk Respons Tarif Impor Trump

Pernyataan bersama versi lengkap dapat diakses melalui tautan:

https://asean.org/wp-content/uploads/2025/04/04-Special-AEM-Joint-Statement-Unilateral-Tariffs-Adopted.pdf 

Catatan perdagangan ASEAN–AS

Pada 2024, total perdagangan ASEAN dengan AS tercatat sebesar 305,98 miliar AS. Nilai ini menjadikan AS mitra dagang terbesar kedua bagi ASEAN. 

Produk ekspor utama ASEAN ke AS meliputi sirkuit terpadu elektronik, perangkat telepon, mesin pengolah data otomatis dan unitnya, pembaca magnetik atau optik, alat semikonduktor, serta ban pneumatik baru dari karet.

Sementara itu, produk impor utama ASEAN dari AS meliputi turbojet, turbopropeler, turbin gas lainnya, minyak bumi, sirkuit terpadu elektronik, perangkat pesawat dan pesawat luar angkasa, mesin pengolah data otomatis, serta pembaca magnetik atau optik.

Terkini Lainnya
Transaksi “Business Matching” UMKM Januari–Oktober 2025 Capai 130,17 Juta Dollar AS

Transaksi “Business Matching” UMKM Januari–Oktober 2025 Capai 130,17 Juta Dollar AS

Kemendag
JMFW 2026 Catat Transaksi 19,51 Juta Dollar, Lampaui Target dan Buktikan Daya Saing

JMFW 2026 Catat Transaksi 19,51 Juta Dollar, Lampaui Target dan Buktikan Daya Saing "Modest Fashion" Indonesia 

Kemendag
Resmi Tutup TEI Ke-40, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target Capai 22,80 Miliar Dollar AS

Resmi Tutup TEI Ke-40, Mendag Busan: Transaksi Lewati Target Capai 22,80 Miliar Dollar AS

Kemendag
Kemendag Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp 161 Miliar

Kemendag Tutup Gelaran Pangan Nusa Expo 2025, Transaksi Tembus Rp 161 Miliar

Kemendag
Dorong Daya Saing Produk Pangan Lokal, Mendag Busan Beri Penghargaan UKM Pangan Award

Dorong Daya Saing Produk Pangan Lokal, Mendag Busan Beri Penghargaan UKM Pangan Award

Kemendag
Hadir Perdana di TEI 2025, Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Transformasi UMKM Tembus Pasar Global

Hadir Perdana di TEI 2025, Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Transformasi UMKM Tembus Pasar Global

Kemendag
Transaksi

Transaksi "Business Matching" UMKM hingga Agustus 2025 Capai 90,90 Juta Dollar AS

Kemendag
Program Desa BISA Ekspor Siap Jadi Lokomotif Ekspor Indonesia

Program Desa BISA Ekspor Siap Jadi Lokomotif Ekspor Indonesia

Kemendag
Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Kemendag Resmikan Export Center di Balikpapan dan Batam

Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Kemendag Resmikan Export Center di Balikpapan dan Batam

Kemendag
Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Hadiri CID-8, Mendag Busan Ajak Diaspora Jadi Agen Ekspor Produk Indonesia

Kemendag
Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba

Mendag Busan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Merek Lokal lewat Lisensi dan Waralaba

Kemendag
Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM

Luncurkan Hari Ritel Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Kemitraan Ritel dengan UMKM

Kemendag
Permendag 15/2025, Upaya Kemendag Sempurnakan Standardisasi Perlindungan Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional

Permendag 15/2025, Upaya Kemendag Sempurnakan Standardisasi Perlindungan Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional

Kemendag
Mendag Busan Terbitkan Permendag 14/2025, Atur Promosi Dagang dan Penguatan Citra Indonesia di Luar Negeri

Mendag Busan Terbitkan Permendag 14/2025, Atur Promosi Dagang dan Penguatan Citra Indonesia di Luar Negeri

Kemendag
Di GASPOL Goes to Campus UMY, Mendag Busan Ajak Mahasiswa Cintai Produk Lokal

Di GASPOL Goes to Campus UMY, Mendag Busan Ajak Mahasiswa Cintai Produk Lokal

Kemendag
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com