KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor produk furnitur senilai 70.000 dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 1,11 miliar di Klaten, Jawa Tengah pada Jumat (22/11/2024).
Furnitur tersebut merupakan produksi PT Inkase Indo Corpora yang akan diekspor ke Prancis dan AS.
PT Inkase Indo Corpora adalah perusahaan furnitur yang menggandeng usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai pemasok aksesori furniturnya, seperti batu teraso, anyaman rotan, serta serat alami lainnya dalam aktivitas ekspornya. Perusahaan ini juga aktif membina dan melatih UMKM pemasok
“Pelibatan UMKM sebagai pemasok menunjukkan besarnya potensi produk UMKM dalam merambah pasar ekspor. Pola kemitraan dengan UMKM dalam aktivitas ekspornya diharapkan dapat diikuti perusahaan lainnya sehingga ekspor furnitur Indonesia dapat meningkat dan merajai dunia,” ungkap Mendag Budi seperti dimuat kemendag.go.id, Jumat.
Baca juga: Kemendag Buka Opsi Kaji Ulang Bea Masuk 0 Persen Susu Impor
Mendag Budi mengapresiasi dedikasi PT Inkase Indo Corpora atas komitmennya dalam berinovasi dan beradaptasi dengan permintaan buyer.
“PT Inkase Indo Corpora telah melibatkan UMKM kecil sebagai pemasok untuk furnitur. Ini merupakan hal yang luar biasa. Artinya, UKM besar terus tumbuh berkembang dan yang kecil tidak tertinggal,” ujar Mendag Budi.
Turut hadir dalam pelepasan eksor tersebut Bupati Klaten Sri Mulyani dan CEO PT Inkase Indo Corpora Stefanus Husen. Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Mardyana Listyowati hadir mendampingi Mendag Budi.
Pada acara pelepasan ekspor, Mendag Budi mengajak pelaku UMKM untuk bergabung dalam Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor) gagasan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Program ini merupakan pendampingan UMKM dalam peningkatan kapasitas produk maupun pemasaran.
“Dalam mempersiapkan UMKM BISA Ekspor, Kemendag memberikan pendampingan dan pelatihan agar UMKM dapat berinovasi dan selalu mampu beradaptasi untuk menghadapi tantangan pasar global,” kata Mendag Budi.
Kemendag menyiapkan dua hal. Pertama, dari sisi produk, Kemendag mendorong peningkatan kualitas melalui pelatihan, termasuk pelatihan manajemen, untuk kebutuhan ekspor.
Baca juga: Tinjau Pasar Gedhe Klaten, Mendag Budi: Harga Bapok Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
Kedua, dari sisi pemasaran, Kemendag mempunyai perwakilan perdagangan di luar negeri yang dapat dihubungi untuk membantu memasarkan produk UMKM.
Kemendag juga terus memperbanyak perjanjian dagang dengan negara mitra untuk mempermudah ekspor produk UMKM.
“Peningkatan ekspor juga harus meningkatkan ekspor produk UMKM. Jumlah UMKM di Indonesia berkisar 64 juta dan kebanyakan berumur singkat," kata Mendag Budi
"Dari jumlah ini, rasio kewirausahaannya hanya sekitar 3,47 persen. Sementara itu, untuk menjadi negara maju, rasionya harus 10-12 persen. Rasio yang kita miliki saat ini harus kita tingkatkan,” papar Mendag Budi.
Dalam lima tahun terakhir (2019-2023), permintaan dunia untuk produk furnitur tercatat sangat menjanjikan dengan tren sebesar 15,98 persen dan nilai pasar sebesar 764,97 miliar dollar AS.
Baca juga: Kemendag Buka Opsi Kaji Ulang Bea Masuk 0 Persen Susu Impor
Indonesia menempati peringkat ke-21 sebagai eksportir furnitur dunia yang tren pertumbuhannya sebesar 3,63 persen dengan nilai mencapai 1,83 miliar dollar AS pada 2023