KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berpesan kepada 51 wisudawan dan wisudawati Akademi Metrologi dan Instrumentasi untuk terus belajar dan berbakti pada bangsa dan negara melalui ilmu metrologi dan instrumentasi.
Dia juga menyampaikan selamat atas keberhasilan wisudawan dan widusawati yang telah menyelesaikan studi mereka.
“Selamat atas kelulusan wisuda. Saya kira anak-anak sudah punya bekal cukup untuk berbakti pada keluarga, utamanya bangsa dan negara, melalui ilmu metrologi dan instrumentasi. Itu menyangkut kehidupan di tengah masyarakat kita,” katanya melansir kemendag.go.id, Kamis (14/12/2023).
Hal ini disampaikan saat memberikan pembekalan kepada para wisudawan dan wisudawati di acara Sidang Terbuka Senat Akademik Akademi Metrologi dan Instrumentasi dalam rangka Wisuda ke-5 Program Studi Metrologi dan Instrumentasidi Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (13/12/2034).
Turut hadir Wali Kota Cilegon Heldy Agustian, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perdagangan ( Kemendag) Suhanto, Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, Plt Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kasan, Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Moga Simatupang, serta Inspektur Jenderal Veri Anggriono.
Baca juga: Atasi Harga Cabai Tinggi, Mendag Minta Pemda Berikan Subsidi Transportasi
Dia juga menekankan para wisudawan dan wisudawati untuk terus belajar di kehidupan nyata dengan ilmu yang sudah dipelajari.
“Teruslah belajar karena pembelajaran itu tidak ada habis-habisnya dan tidak ada henti-hentinya,” katanya.
Lebih lanjut, Zulhas menegaskan, Kemendag siap menjawab tantangan penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten untuk menjaminan tertib ukur tepat bagi konsumen.
“Kemendag terus berkomitmen dalam meningkatkan penyediaan SDM yang kompeten menjamin bidang kemetrologian,” ujarnya.
Baca juga: Luncurkan Kampanye Beli Lokal 12.12, Mendag Zulhas: UMKM Harus Dibela
Dia mengatakan, Kemendag sebagai institusi pemerintah menjamin hak-hak konsumen untuk mendapatkan produk yang tepat ukur.
Salah satu dukungan itu dilakukan melalui pendidikan Akademi Metrologi dan Instrumentasi yang lulusannya dapat memenuhi kebutuhan di bidang metrologi.
Selain itu, Kemendag juga telah membuka 251 kantor Unit Metrologi Legal (UML) yang tersebar di 509 kabupaten dan kota di Indonesia untuk melakukan pelayanan kemetrologian.
Para wisudawan dan wisudawati Akademi Metrologi dan Instrumentasi juga dapat memenuhi kebutuhan SDM kantor UML tersebut.
“Kebutuhan pengguna lulusan metrologi ini bukan saja di bidang metrologi legal, tetapi juga mengakomodasipengguna lulusan di bidang metrologi secara keseluruhan,” imbuhnya.
Zulhas juga berpesan kepada para lulusan untuk menjadi agen perubahan bangsa dengan menjunjung nilai kejujuran dan kedisiplinan.
Baca juga: TikTok Shop Masih Boleh Transaksi di Satu Platform, Mendag: Teknologinya Tinggi, Butuh Penyesuaian
“Kesempatan ini merupakan suatu langkah awal untuk mengimplementasikan kompetensi yang dimiliki lulusan Akademi Metrologi dan Instrumentasi secara profesional dan penuh tanggung jawab di bidang metrologi untuk meningkatkan daya saing bangsa,” katanya.
Dia mengatakan, lulusan bidang kemetrologian juga harus mampu menjadi agen perubahan bangsa dengan bekerja keras, tulus, dan ikhlas serta senantiasa menjunjung nilai-nilai kejujuran dan berdisiplin tinggi.
Untuk diketahui, metrologi legal di Indonesia diselenggarakan berlandaskan Undang-undang (UU) Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal.
Hal tersebut untuk memberikan kepastian hukum dan jaminan kebenaran terhadap hasil pengukuran, penakaran, dan penimbangan.
Selanjutnya, berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, penyelenggaraan kegiatan metrologi legal, khususnya pelayanan tera dan tera ulang serta pengawasan, dilakukan pemerintah kabupaten/kota.
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan Jadi Host Dadakan Shopee Live Bareng Seller UMKM Ekspor
Zulhas mengungkapkan, UML kabupaten/kota terus tumbuh dalam lima tahun terakhir.
“Pada 2024, UML ditargetkan telah menjangkau seluruh kabupaten/kota,” tuturnya.
Peningkatan kinerja tertib ukur secara nasional ditandai dengan membaiknya layanan tera dan tera ulang alat ukur, alat takar, alat timbang, dan alat perlengkapan (UTTP) oleh UML.
Pada 2022, jumlah alat ukur yang ditera mencapai 5.681.803 unit dan yang ditera ulang sebanyak 1.297.731 unit.
Plt Sekjen Kemendag Suhanto menyampaikan, program studi D-3 Metrologi dan Instrumentasi 2023 memiliki rata-rata IPK 3,67.
Rata-rata IPK tersebut mendapatkan kenaikan sebesar 0,13 poin jika dibandingkan rata-rata IPK lulusan 2022 sebesar 3,54.
Baca juga: TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok
Berdasarkan predikatnya, terdapat 43 lulusan pada wisuda 2023 yang memperoleh predikat Dengan Pujian serta 8 lulusan yang mendapatkan predikat Sangat Memuaskan.
Berdasarkan daerah asal, lulusan Akademi Metrologi 2023 berasal dari Jawa Barat sebanyak 16 lulusan, Jawa Tengah sebanyak 9 lulusan, dan Jawa Timur sebanyak 8 lulusan.
Keudian, lulusan dari Riau dan Sumatra Utara masing-masing sebanyak 3 orang.
Selanjutnya, lulusan dari Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Sumatra Selatan masing-masing sebanyak 2 lulusan.
Semenrara itu, lulusan dari Bali, Kalimantan Selatan, Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Sulawesi Utara, Kepulauan Bangka Belitung, dan Banten masing-masing sebanyak 1 lulusan.
Saat ini, terdapat 188 mahasiswa dari angkatan 2020—2022 di Akademi Metrologi dan Instrumentasi.
Jumlah mahasiswa baru yang diterima pada 2023 sebanyak 70 orang dengan 62,86 persen diterima melalui jalur kerja sama.
Penerimaan melalui jalur kerja sama meningkat sebanyak 10 persen jika dibandingkan pada 2022.
Suhanto menambahkan, sebagian besar lulusan Akademi Metrologi dan Instrumentasi langsung mendapatkan pekerjaan setiap tahunnya.
“Setiap tahun, sekitar 98 persen lulusan Akademi Metrologi dan Instrumentasi langsung bekerja di kementerian/lembaga. Sisanya yang 2 persen meneruskan ke jenjang S1,” imbuh Suhanto.
Suhanto mengatakan, untuk meningkatkan mutu pendidikan vokasi kemetrologian, Akademi Metrologi dan Instrumentasi menerapkan beberapa kebijakan.
Baca juga: Mendag: Perempuan Kunci Indonesia Maju
Pertama, kebijakan reakreditasi untuk meningkatkan statusnya.
Kedua, kebijakan terkait penerimaan mahasiswa baru. Akademi Metrologi dan Instrumentasi akan memprioritaskan penerimaan dimaksud melalui jalur kerja sama bagi pemenuhan SDM penera terampil bagi 83 kabupaten yang memiliki permasalahan kekurangan SDM kemetrologian dan yang belum memiliki kantor UML.
Usai memberikan pembekalan kepada para wisudawan dan wisudawati, Zulhas meresmikan gedung baru Akademi Metrologi dan Instumentasi dengan menandatangani prasasti.
Proses pembangunan Akademi Metrologi dan Instrumentasi saat ini sudah mencapai 99 persen.
Pada kesempatan itu, dilakukan pula penandatanganan nota kesepakatan (MoU) terkait Pengembangan SDM Kemetrologiandan di sela agenda wisuda antara Suhanto dengan Wali Kota Cilegon Heldy Agustian yang disaksikan secara langsung oleh Mendag Zulhas.
Baca juga: Buka Pertemuan Tingkat Menteri Ke-59 ICC, Mendag Zulhas Dorong Industri Kelapa Berkelanjutan
Penandatanganan MoU itu merupakan upaya optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan di bidang kemetrologian di kabupaten/kota.
MoU tersebut dimaksudkan untuk menjalin kerja sama para pihak dalam rangka pengembangan SDM kemetrologian.
Selain itu, MoU juga bertujuan menghasilkan SDM kemetrologian yang kompeten guna memenuhi kebutuhan SDM kemetrologian dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di bidang pelayanan kemetrologian.
Penandatanganan MoU tersebut secara simbolis mewakili MoU Kemendang dengan 24 kabupaten/kota, yakni Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bima, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Lamandau, dan Kabupaten Lampung Tengah.
Kemudian, Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Mamuju Tengah, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Barat, Kabupaten Sidenreng Rappang, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Tabanan, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Ada pula Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Garut, Kabupaten Magetan, Kota Baubau, Kota Kendari, Kota Mataram, Kota Metro, Kota Pagar Alam, Kota Pariaman, dan Kota Pekalongan.
Baca juga: Jelang Nataru 2024, Mendag Zulkifli Hasan Pastikan Harga Bapok Stabil dan Pasokan Melimpah
Ruang lingkup MoU mencakup pengembangan SDM di bidang kemetrologian melalui penerapan Tridharma Perguruan Tinggi, yakni Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
“Dengan demikian, diharapkan ada sinergi yang saling memperkuat antara pelayanan di bidang kemetrologian di kabupaten/kota dan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dari Akademi Metrologi,” jelas Suhanto.